Aduh, Aku Masih Bisa Bertahan
Aduh, Aku Masih Bisa Bertahan
"Wah? Dia juga ingin mencoba? Takutnya dia bisa nangis digigit anjing serigala!"
"Si gendut kamu lawannya pelan dikit ya!"
"Master kecil Wu Ming tidak memiliki binatang ajaib, melawan dengan si gendut sangatlah tidak adil."
Di atas panggung, si gendut memainkan rambutnya sambil melihat Wu Ming wajahnya menjadi merah, "Adik master kecil, lebih baik kamu turun saja. Aku tidak berani menyiksa perempuan, bahkan kamu juga tidak punya binatang ajaib."
Keempat atasan saling menatap satu sama lain dan berkata pada Bai Jincheng, "Tuan Muda Sekte, perempuan ini seharusnya tidak boleh ikut kompetisi."
"Keempat atasan yang terhormat, aku juga termasuk murid inti. Kenapa aku tidak boleh ikut lomba? Menang atau kalah tidaklah penting, yang penting aku bisa menambah pengalamanku." Wu Ming berkata lalu tersenyum.
Senyumannya membuat orang-orang yang ada di bawah panggung menjadi heboh.
Meskipun wajah Wu Ming sangat biasa, tapi gayanya tidak bisa dihiraukan, saat ini ia mengenakan jubah merah yang merupakan murid inti. Di bawah cahaya malam ia terlihat lebih elegan.
Wajah si gendut tampak semakin memerah, "Adik master kecil, lebih baik kamu turun saja. Kamu tidak akan bisa mengalahkan aku."
Wu Ming melihat Bai Jincheng, kemudian Bai Jincheng berkata dengan santai, "Semua orang yang mengikuti lomba adalah murid inti, kenapa aku tidak boleh bertarung?"
"Tapi… bagaimana kalau dia terluka karena kesalahan yang dia lakukan ketika bertanding, atau bahkan meninggal karena terluka parah?" Seorang atasan tampak takut dan masih tidak yakin, "Perbedaan kekuatan di antara mereka berdua terlalu besar."
Si gendut seorang laki-laki yang memiliki kekuatan tingkat Xin Dong level dan juga memiliki binatang ajaib.
Sedangkan Wu Ming seorang perempuan yang memiliki kekuatan tingkat pembuka level 7 dan ia tidak memiliki binatang ajaib.
Dilihat dari segi manapun, sangat kecil kemungkinan bagi Wu Ming untuk menang.
"Kalau begitu mati saja di atas panggung." Bai Jincheng dengan tatapannya yang dingin ia melanjutkan berkata, "Biarkan dia bertanggung jawab atas pilihannya sendiri, tanding!"
Pikirkan baik-baik pada pilihanmu!
Wu Ming mengerutkan keningnya lalu pergi ke samping untuk mencari senjata.
Biasanya orang yang naik ke atas panggung tidak menggunakan senjata, semua orang biasanya memiliki binatang ajaib. Kebanyakan dari mereka selalu menggunakan binatang ajaib untuk bertarung, bagaimana pun juga mereka adalah murid Yu Shou yang pada umumnya mereka memiliki binatang ajaib.
Wu Ming tidak memiliki binatang ajaib, ia hanya bisa mencari sebuah senjata yang cocok.
Meskipun ia bisa mengambil pedang phoenix dan payung merah miliknya, tapi ia tidak bisa karena ia tidak ingin membocorkan identitasnya.
Satu pun tidak ada yang boleh tahu tentang identitasnya.
Sehingga ia pun memilih untuk mencari senjata yang cocok untuknya.
Di antara senjata-senjata itu ada pedang, pisau, dan pistol. Awalnya Wu Ming ingin mengambil pedang tapi pedang itu sangat lentur, sehingga tidak cocok untuk digunakan bertanding.
Ia berpikir sejenak lalu mengambil pisau panjang, setelah itu ia pun berdiri di tengah panggung.
Saat itu si gendut memainkan kepalanya sembari berkata, "Kalau begitu maaf ya Wu Ming, adik master kecil."
Si gendut tidak akan bisa menyerah begitu saja, karena ia juga ingin menang.
"Majulah, serigala kecil!" Si gendut mulai melambaikan tangannya, dan seketika anjing galak itu langsung menggonggong dan sudah siap untuk menerkam Wu Ming.
Anjing itu berlari sangat cepat dan langsung menerkam Wu Ming, lidahnya yang panjang itu menjulur ke luar dan menghadap ke bawah sehingga air liurnya menetes.
Wu Ming masih berdiri di tempat semula sambil memegang pedangnya untuk menghalangi.
Saat itu juga banyak orang yang tampak sangat ketakutan!
"Gawat gawat, Adik Wu Ming pasti akan terluka!"
"Si gendut kamu jahat sekali, melawan seorang gadis kecil dengan begitu kejam!"
Anjing serigala itu melompat dan mencakar Wu Ming, untung cakarannya itu hanya mengenai pedangnya, dan meninggalkan bekas tiga cakaran kuku pada pedangnya.
"Serigala kecil kembalilah!" Si gendut juga sangat khawatir Wu Ming terluka, ia dengan cepat memanggil kembali binatang ajaibnya.
Sedangkan Wu Ming masih tidak mau mundur, bahkan hanya setengah langkah pun. Ia hanya mengangkat pisaunya dengan wajahnya tampak sedikit bangga, "Pisau ini lumayan bagus, berhasil menahan serangan kali ini."
Si gendut tampak sangat heran melihat Wu Ming, "???"
Begitu juga dengan semua orang yang ada di sana, dalam benak mereka merasa sangat heran dengan keberanian yang dimiliki Wu Ming, "???"
Anjing serigala itu juga menggelengkan kepala.
Padahal si gendut sudah memberikan sedikit keringanan untuknya, tapi maksud ucapannya tadi menyatakan bahwa 'Aduh, aku masih bisa bertahan!'
Semua orang tampak bingung, keempat atasan juga pada menggelengkan kepalanya seolah tidak ada harapan lagi.