Menyerahkan Warisan Ketika Ada Saudara Sangat Penting
Menyerahkan Warisan Ketika Ada Saudara Sangat Penting
Dengan suaranya yang serak ia berkata, "Kenapa tombol yang ada di belakang gunung berbunyi? Empat atasan cepat berikan penjelasan padaku!"
Yang merupakan empat atasan itu adalah atasan Cai dan atasan Xu yang ahli dalam jurus Zhen, atasan Han dan atasan Ma yang ahli dalam jimat.
Atasan Cai adalah satu-satunya wanita yang menjadi atasan. Atasan Han memiliki jenggot yang panjang di dagunya. Saat itu atasan Xu sedang duduk sambil memegang Fly-whisk, sedangkan atasan Ma sedang memainkan jenggotnya.
Saat ini kekuatan mereka berempat sudah mencapai tingkat Shen.
Mereka berempat melihat ketua, lalu atasan Cai berdiri dan berkata, "Ketua, orang itu pasti bukan orang dari sekte Dao, ia tidak mengerti bagaimana situasi dan kondisi yang ada di belakang gunung."
"Atasan Cai, maksudmu ada orang dari sekte luar yang menerobos masuk ke sana?" Yin Cheng marah, kemudian ia pun menampar meja sembari berkata, "Lalu apa saja yang dilakukan para penjaga sekte Dao yang bertugas jaga di sana?"
Atasan Cai langsung mundur ke belakang.
Atasan Xu sambil memegang Fly-whisk berdiri: "Ketua sekte, aku sudah mengecek dan tidak ada barang yang hilang. Orang yang menerobos masuk ke dalam pasti terluka dan kabur."
Setelah mendengar ucapan atasan Xu, ekspresi wajah Yin Cheng sudah mulai kembali seperti biasa, "Apakah ada yang rusak?"
"Tidak ada ketua, hanya saja ada beberapa batu yang hancur. Meskipun begitu kita tidak membutuhkan batu karena kita di sini tidak pernah kekurangan batu." Atasan Ma juga ikut bersuara.
Atasan Han sambil memainkan jenggotnya ikut mengangguk.
"Kalian pergilah, beberapa hari ini kalian harus mengawasi murid-murid yang mencurigakan.Tuan Muda sekte Yu Shou akan datang, jangan melakukan hal-hal yang memalukan di depan orang lain!" Yin Cheng melambaikan tangannya.
Empat atasan langsung mengangguk, lalu berjalan mundur.
-
Setelah mereka berempat pergi, Yin Cheng mengibaskan tangannya. Saat itu Yin Tianji yang mengenakan jubah emas baru saja datang dari kuil yang ada di belakang, "Ayah, aku tadi sudah pergi mengecek, aku sudah melacak keberadaan nenek tua itu, kuncinya juga tidak ada yang memainkannya."
"Baguslah kalau begitu." Yin Cheng menghela napas dan bersandar dikursi.
"Ayah, kenapa tidak langsung saja membunuh nenek tua itu? Meskipun dia adalah orang yang memberikan asi padamu, tapi anaknya telah berbuat kesalahan. Dia juga harus mendapatkan hukuman yang setimpal!" Saat itu Yin Tianji sedang duduk di atas kursi, ia pun melanjutkan ucapannya, "Yin Sen benar-benar harus mati, beraninya dia membawa kabur adik sepupuku. Sampai sekarang kita tidak tahu keberadaan adik sepupu kita. Kasihan sekali paman dan bibi, setelah mereka meninggal dunia anak mereka juga hilang."
"Tetap pertahankan Ibu Yin Sen agar Yin Sen bisa sadar dan memberitahunya agar dia bisa dengan cepat membawa anak-anaknya kakak untuk kembali." Ia lalu berkata, "Percayalah orang baik pasti akan diberikan jalan."
"Tapi… Ayah." Yin Tianji melihat sekelilingnya tidak orang kemudian ia pun berkata, "Sebenarnya aku juga tidak peduli sedikitpun pada adik sepupu kita, kalau mereka tidak kembali itu lebih baik lagi. Sehingga aku tidak perlu berebut posisi menjadi ketua sekte Dao! Aku hanya ingin adik sepupu menyia-nyiakan waktu Bai Jincheng! Hahah."
"Tianji, kamu jangan berpikir seperti itu!" Yin Cheng menampar meja berkata kemudian ia pun kembali berkata, "Mereka adalah saudara kita! Kita memiliki ikatan darah dengan mereka, jika ada saudara datang dan berkunjung itu sangat penting bagi kita untuk membagi warisan!"
"Aku sudah tahu! Aku hanya seorang sampah!" Yin Tianji mengambil makanan ringan yang ada di atas meja lalu memakannya, sembari makan ia pun berkata, "Ayah, sekarang aku sudah besar, kapan ayah akan memberikan warisan padaku? Aku dengar dari atasan, mereka bilang keluarga Yin memiliki jurus zhen <
"Tunggu sampai kekuatanmu sudah mencapai tingkat Yuan Ying." Yin Cheng merespon keinginan anaknya sambil memainkan cincin giok yang ada di jarinya.
"Hah? Kalau begitu aku harus menunggu sampai 30 atau bahkan 40 tahun lagi baru bisa mendapatkannya?" Yin Tianji merasa sangat kecewa, "Bai Jincheng sudah memiliki binatang ajaib singa berkepala dua, sangat keren sekali! Ayah apa tidak bisa memberikan aku lebih awal? Aku putramu satu-satunya, cepat atau lambat kamu akan mewariskan itu padaku!"