Permaisuri Kembali ke Sekolah

Ternyata Seperti Itu



Ternyata Seperti Itu

2Ucapan Jin Mao si tikus pemburu harta karun membuat wajah Yin Wushuang seketika langsung berubah.     

Jika bukan karena borgol batu inti, mungkin ia sudah membawa nenek tua itu pergi. Ia tidak akan pergi menemui Yin Cheng dan bertanya tentang hal ini, karena jika Yin Wushuang membahasnya, pasti akan membuat Yin Cheng menjadi curiga.     

Pada saat itu, Bai Jincheng telah menyentuh tombol aktif, dan selama beberapa hari ini suasana di sekte Dao sangat tegang, karena itu semua murid yang gerak geriknya mencurigakan akan dipanggil ke aula hukum pidana untuk diinterogasi.     

"Dia… Bagaimana dia bisa mati?" Suara Yin Wushuang terputus-putus.     

"Dicambuk sampai mati." Jin Mao si tikus pemburu harta karun mengingat adengan jelas bagaimana kejadian yang sebenarnya saat itu, kemudian ia lanjut menjelaskan pada Yin Wushuang, "Dia memiliki noda darah di tubuhnya, dan pakaian yang dia kenakan itu telah berubah menjadi mantel darah. Ketika aku berlari ke sana, dia masih bernapas. Dia memberitahuku bahwa dia adalh Ibu dari Yin Sen, dan setelah dia berkata seperti itu tidak lama kemudian dia meninggal."     

Yin Sen?     

Pantas saja nenek tua itu pernah mengatakan, 'Kamu bisa datang ke sini, itu artinya putraku sudah meninggal!'     

Sebenarnya rahasia apa yang sedang disembunyikan?     

Kedua orang tuanya sebenarnya masih hidup atau sudah mati?     

Nenek tua itu telah dikurung di dalam gua, bisa jadi nenek tua dikurung karena Yin Sen telah membawa kabur Yin Wushuang dan Yin Wuchen.     

Lalu sekarang siapa yang telah membunuh nenek tua itu?     

[Tuan, Tuan. Aku ingat ucapan Xue Ran yang pernah dia katakan padamu.]Monster kayu melompat dan berkata [Xue Ran pernah bilang bahwa di dalam sekte Shengnǚ ada seorang wanita yang memiliki kutukan roh yang sama dengan dirimu.]     

Yin Wushuang menganggukan kepalanya dan ia tidak melupakan apa yang pernah diucapan Xue Ran padanya.     

"Kelihatannya dia harus mencari kesempatan untuk pergi ke Shengnǚ dan menemui wanita itu." Yin Wushuang mengatakannya secara perlahan.     

 -     

Ketika di malam hari.     

Angin sangat besar bertiup, hingga membuat bebatuan yang ada di puncak gunung terbang, dedaunan yang ada di pohon juga ikut terbang ke sana-kemarin.     

Ada yang mengatakan bahwa di puncak gunung ada formasi lingkaran besar dan terdapat lima garis arah panah di dalamnya, lima garis itu masing-masing menunjuk pada beberapa bagian, diantaranya yaitu, emas, kayu, air, api, dan tanah.     

Pada garis yang mengarah ke emas diletakkan sebatang emas di sana.     

Pada garis yang mengarah ke kayu, diletakkan sepotong kayu cendana yang permukaannya sangat halus.     

Pada garis yang mengarah ke air, diletakkan semangkuk mata air.     

Pada garis yang mengarah ke api, diletakkan sebuah gunung vulkanik di sana.     

Pada garis yang mengarah ke tanah, diletakan segenggam lumpur hitam.     

Bayangan seseorang yang mengenakan jubah hitam tiba-tiba muncul di atas formasi, dan ia mengambil sepotong kapas tipis yang sudah sobek. Pada kapas itu tampak ada bekas darah seseorang.     

Begitu ia melepaskan kapas itu dari genggamannya, kapas yang ternoda darah itu jatuh tepat di tengah formasi lingkaran.     

"Ini adalah formasi Zhen, Yin Wushuang bisa akan menjadi penguasa langit dan bumi."     

Suara itu terdengar sangat kecil, energi elemen dari lima arah melayang, dan kekuatan spiritual mereka digabungkan menjadi satu sehingga membentuk formasi Zhen.     

"Ternyata seperti ini…"     

 -     

Di saat yang bersamaan, tepatnya di istana Shuangchen.     

Aroma sebuah dupa yang dibakar tercium hingga ke kamar tidur utama.     

Pelayan yang mengenakan gaun berwarna biru itu matanya tampak suram, ia berjalan beberapa langkah dan akhirnya ia tiba di dekat tempat tidur utama.     

Saat itu Yin Wushuang masih 'tidur' di atas tempat tidur, ia tampak bernapas dengan dangkal.     

Tetapi tanda tiga kelopak bunga yang berwarna merah di dahinya itu muncul, tetapi tidak lama kemudian tiba-tiba menghilang dengan cepat.     

Pelayan itu tampak sangat kaget saat mengetahui hal ini, lalu ia pun cepat-cepat mundur dan berlari melintasi pegunungan.     

Setelah ia pergi, Yin Wushuang membuka matanya secara perlahan. Matanya tampak bersinar seolah ia penuh niat ingin membunuh, namun tidak lama kemudian ia perlahan menutup kembali matanya.     

 -     

Keesokan hari di siang hari.     

Saat ketua sekte sedang makan di puncak utama, Yin Wushuang berpura-pura mengajukan pertanyaan, "Paman Kedua, sudah satu bulan aku berada di dalam sekte Dao. Aku ingin pergi melihat-lihat sekte yang lain untuk menambah wawasan."     

Karena ia adalah nona besar sekte Dao, jadi pada saat makan ia selalu makan bersama dengan Yin Cheng dan Yin Tianji.     

"Aku dulu berada di dalam Shengxian Meng, tidak pernah datang ke dunia kekuatan kultivasi yang sebenarnya. Kalau aku tidak keluar melihat-lihat dunia dan mempelajari hal baru, mungkin kedepannya akan ada orang yang menjelekkanku dan memfitnahku. Seorang Nona Besar sekte Dao yang tidak memiliki wawasan dan pasti akan membuat sekte Dao ikut malu."     

Mata Yin Tianji berbinar, kemudian ia pun berkata, "Itu masuk akal, adik sepupu, aku bisa mengajakmu ke mana pun kamu ingin pergi!"     

Selama ada di sini, Yin Wushuang juga belajar banyak tentang sifat Yin Tianji. Ia adalah laki-laki yang rakus dan memiliki nafsu yang besar. Ia lebih memilih berkelahi dengan ayam dan anjing, karena ia tidak ingin berlatih dengan orang lain di aula ini untuk menjadi laki-laki yang hebat.     

Ketika mendengar bahwa Yin Wushuang ingin pergi, ia menjadi tertarik dan ingin ikut pergi bersama untuk mencari kebahagian dalam hidup.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.