Permaisuri Kembali ke Sekolah

Kakek Cui Dipukul Orang Sampai Mau Mati!



Kakek Cui Dipukul Orang Sampai Mau Mati!

3"Kakak Wu Ming, kamu duduk saja, biar kami saja yang mencuci! Kamu dan kita berbeda!"     

Saat Bai Jincheng berkata, 'kemampuan bela diri Wu Ming lumayan bagus', mereka langsung takut dan tidak berani berbuat macam-macam pada Wu Ming.     

Wu Ming mengerutkan keningnya, saat ia baru saja ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba ada seorang pelayan laki-laki yang datang dan dengan buru-buru ia berkata, "Wu Ming! Kalau kamu tidak datang, Kakek Cui akan dipukul orang sampai mati!"     

[Bukankah kakek Cui baru saja sembuh? Bagaimana mungkin mau dipukuli sampai mati?] Mo Baobao merasa ada yang aneh.     

Saat itu Wu Ming juga merasa ada sesuatu yang aneh, kemudian ia pun langsung berlari ke rumah kakek Cui. Karena mau bagaimanapun kakek Cui telah berjasa menyelamatkan nyawanya.     

 -     

"Pukul dia! Sudah tua tapi tidak berakhlak, belajar dari mana mencuri barang orang lain?!" Seorang pelayan laki-laki yang bertubuh kekar menggulung lengan bajunya dan menunjuk kakek Cui yang ada di bawah lantai dan sudah dikepung oleh pelayan laki-laki yang lain.     

Kakek Cui memang sudah berumur, dan ia baru saja sembuh ditambah lagi sekarang ia telah dipukul sampai hidungnya bengkak dan tidak sanggup berbicara.     

"Kalian jangan pukul Kakekku, Kakekku tidak mencuri obat Sheng Ji Dan milik kalian!" Xi Que menangis sambil memeluk kakek Cui sehingga pelayan laki-laki yang lain menghentikan aksi mereka.     

Nona yang terhormat itu meminta mereka memukul kakek Cui, ia tidak meminta memukul Xi Que…      

"Si bodoh, minggir sana!" Seorang pelayan laki-laki mengangkat Xi Que lalu melemparnya keluar, "Kalau Kakekmu tidak mencuri obat Sheng Ji Dan milik kita, bagaimana dia bisa sembuh? Dia sendiri yang bilang bahwa dia sudah tidak memiliki obat Sheng Ji. Selain itu dia juga meminta Wu Ming untuk membantunya bekerja, sekarang bagaimana dia bisa mendapatkan obat Sheng Ji Dan? Aku rasa Kakek Cui sudah bosan hidup, dia tidak bisa menahan kesakitan sehingga pergi mencuri obat Sheng Ji Dan milikku!"     

"Betul! Kalau kakek Cui tidak mencuri, bagaimana dia bisa mendapatkan obat Sheng Ji Dan?"     

Xi Que dilempar keluar dan ketika ia hampir terjatuh ke tanah, tiba-tiba ada tangan yang menahannya dan orang itu berkata dengan jelas, "Aku yang memberinya!"     

"Kakak Wu Ming!" Xi Que langsung berteriak dan menangis sedih, "Kakak, mereka memukul telah Kakek! Kakek hampir mati karena perbuatan mereka!"     

Wu Ming mengerutkan keningnya, kemudian ia pun berjalan mendekati kakek Cui lalu mengangkatnya, tanpa sengaja ia meraba kantong kakek Cui dan bertanya, "Kakek Cui, obat Sheng Ji Dan itu ada di mana?"     

Kakek Cui yang dipukul hingga mulutnya berbusa, kemudian ia pun mengulurkan tangannya yang gemetar dan menunjuk ke arah pelayan laki-laki yang ada di sampingnya.     

Wu Ming mengangkat kepala dan melihat pelayan laki-laki itu sedang memegang botol obat Sheng Ji Dan.     

"Kembalikan." Wu Ming berkata dan tatapannya sangat sinis.     

"Aku, kamu, ini…" Pelayan laki-laki itu melihat pelayan laki-laki yang berbadan kekar. Dan pelayan laki-laki yang berbadan kekar itu matanya melotot, dan ia langsung berkata dengan cepat, "Ini bukan punya kamu, ini punya Kakak Niu!"     

Kemudian Wu Ming melirik laki-laki yang berbadan kekar itu sambil tersenyum, "Ku hitung dari 3, 3, 2,..."     

Belum sampai hitungan ke satu, pelayan laki-laki yang berbadan kekar itu dengan gugup langsung memberikan botol obat Sheng Ji Dan ke tangan Wu Ming.     

Kejadian saat Wu Ming bertarung dengan Qing He masih terbayang di benak mereka!     

Kalau telah membuat Wu Ming marah, bagaimana kalau dipukul juga?     

Lagi pula identitas Wu Ming sekarang sudah berbeda dengan mereka yang hanya seorang pelayan!     

Wu Ming mengambil kembali botol itu, lalu Wu Ming mengeluarkan satu butir obat dan memberikan kepada kakek Cui, tidak lama kemudian wajah kakek Cui langsung membaik.     

Dengan kondisinya yang masih lemah, Kakek Cui berkata dengan suara yang terputus-putus, "Wu Ming, mereka… mereka bersikeras menuduhku mencuri obat Sheng Ji Dan milik mereka. Mereka tidak mau memberikan kesempatan padaku untuk menjelaskan dan langsung memukulku! Hukk… huk... Aku yang sudah tua ini masih bisa menahan berapa kali lagi siksaan dari mereka, waktu itu juga mereka yang mematahkan kakiku!"     

Xi Que memeluk kakek dan berkata dengan marah, "Kalian selalu bilang Kakek yang mencuri, sebelum Kakek menggunakan obat Sheng Ji Dan, dia sama sekali tidak bisa turun dari kasur. Bagaimana bisa pergi mencuri obat Sheng Ji Dan milik kalian? Kalian hanya bisa menyiksa Kakek saja!" Kalian harus dipukul sampai mati!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.