Permaisuri Kembali ke Sekolah

Memberi Hormat dan Bersujud di Depannya



Memberi Hormat dan Bersujud di Depannya

0"Aku ingin pergi ke beberapa sekte yang lain untuk melihat-lihat." Yin Wushuang meletakkan sumpitnya kemudian ia melanjutkan berbicara, "Saat aku mewakili Shengxian Meng pergi ke dunia iblis untuk memperbaiki keretakan, di sana aku pernah melihat teknik melawan dari beberapa sekte dan menurutku sangat menarik dan ilmunya sangat dalam. Oh ya, selain itu dulu juga ada beberapa sekte yang pernah memberikan surat undangan sekte mereka padaku."     

Tujuan Yin Wushuang sebenarnya ingin pergi ke sekte Shengnǚ, tapi ia tidak berani berkata secara langsung.     

"Setiap sekte pasti memiliki rahasia sendiri untuk bertahan hidup, tentu saja itu sangat dirahasiakan sehingga tidak banyak orang yang paham. Adik sepupu, aku sarankan kamu pergi…" Saat Yin Tianji berkata seperti itu, seketika Yin Cheng langsung meletakkan sumpitnya.     

Sumpit berwarna silver itu di letakkan di atas mangkuk keramik, sehingga saat sumpi tersebt diletakan terdengar bunyi yang cukp keras.     

"Shuang'er, kamu baru saja kembali ke sekte Dao, lebih baik kamu menetap dulu di sekte Dao dan bangunlah wibawamu di sini dengan baik-baik." Yin Cheng menatap Yin Wushuang, saat melihat Yin Wushuang tatapan matanya tampak penuh dengan kasih sayang, "Aku sudah mendapatkan beberapa ucapan selamat dari beberapa sekte, nanti akan ada orang yang datang dari jauh membawa kado untuk diberikan padamu sebagai ucapan selamat, kalau mereka sudah rela datang jauh-jauh sampai di sini, tapi ternyata kamu tidak ada, aku sangat tidak enak hati dan tidak bisa menjelaskan kepada mereka."     

"Aku mengerti hal itu Paman Kedua." Yin Wushuang sedikit menganggukkan kepalanya, lalu mengangkat kembali sumpitnya dan mulai makan.     

Ia memejamkan mata, dan mencoba untuk menutupi rasa emosi yang ada di dalam hatinya saat ini.     

Ucapan Yin Cheng membuatnya tidak bisa melawan, karena semua yang telah Yin Cheng ucapkan memang sangat logis.     

Wajah Yin Tianji tampak sangat kecewa.     

Yin Cheng lalu berkata lagi, "Tapi setelah tiga bulan lagi, sekte Kun Lun akan mengadakan pertemuan <>, pada acara itu nanti akan ada para ketua sekte-sekte besar dan murid-murid hebat yang akan hadir. Mereka akan membahas dan berdiskusi mengenal beberapa hal yang penting. Pada saat itu, sampai pada waktunya kamu bisa melihat gaya mereka."     

Yin Wushuang kembali bersemangat, ia sangat senang mendengar kabar tersebut, "Baguslah kalau begitu, waktu 3 bulan juga tidak begitu lama."     

"Tianji." Yin Cheng melirik Yin Tianji, tatapan seperti ada perasaan marah dan kecewa, "Kamu lihat Yin Wushuang baru umur 16 tahun saja sudah melewati tahap Jie Dan, sedangkan kamu sudah umur 26 tahun tapi masih tidak bisa melewati tahap Jie Dan? Kamu hanya bisa main dan main saja! Apa kamu bisa belajar berkembang seperti adik Shuang'er ini? Kamu sangat memalukan!"     

"Ayah..." Wajah Yin Tianji tampak sangat tegang, "Jangan memalukan aku di depan adik sepupu!"     

"Mulai hari ini, waktu latihan kamu harus lebih banyak 3 kali lipat dari orang-orang! Kalau sudah melewati tahap Jie Dan, waktu latihan kamu baru bisa kembali normal lagi seperti semula!" Yin Cheng menampar mejanya kemudian berkata, "Tuan Muda yang baru saja beranjak dewasa dan seumuran dirimu saja sudah berhasil melewati tahap Jie Dan, kamu juga tidak pernah berjuang untuk membuat ayahmu ini bangga padamu!"     

 -     

Pada sore hari, saat itu Yin Wushuang berjalan sendirian di puncak-puncak besar sekte Dao.     

A Zi dan A Lan tetap mengikutinya dari belakang, mereka tidak pernah meninggalkan Yin Wushuang sedikit pun.     

Saat berjalan di gang kecil yang sangat tenang, tiba-tiba di depan Yin Wushuang ada seorang gadis yang tiba-tba menghampirinya, gadis itu mengenakan seragam yang biasanya dikenakan oleh murid luar.     

Gadis yang memiliki kekuatan kultivasi itu memegang sapu, sepertinya ia akan pergi ke sebuah tempat untuk menyapu.     

[Tuan, dia adalah Sun Lili.]     

Gadis tersebut adalah Sun Lili, setengah bulan yang lalu ia dihukum menjadi murid luar dan ia juga dibawa pergi ke aula balai hukum pidana untuk mematahkan kakinya.     

Akhirnya kini kakinya yang dipatahkan itu sudah kembali pulih, Sun Lili pergi ke puncak murid luar untuk memberikan laporan, kemudian ia ditugaskan menyapu halaman.     

Sun Lili yang ada di depan Yin Wushuang, rambutnya tampak sedikit berantakan, wajahnya pucat pasi, setelah kakinya dipatahkan ia tampak seperti orang yang kekurangan gizi. Wajahnya terlihat seperti orang yang sedang depresi dan terlihat lebih tua beberapa tahun.     

Ia melihat Yin Wushuang, tatapan matanya penuh dengan kebencian dan rasa iri. Sambil memegang sapu, ia menundukkan kepalanya dan memberi hormat pada Yin Wushuang.     

Ketika Yin Wushuang lewat di depannya, dengan nada suaranya yang sangat sopan dan penuh hormat ia berkata, "Salam hormat Nona Besar."     

Yin Wushuang pun menghentikan langkah kakinya, A Lan berjalan ke depan Sun Lili, ia menendang Sun Lili yang sedang menunduk sembari berkata, "Murid luar saat bertemu Nona Besar harus memberi hormat dan bersujud di depannya!"     

Padahal kaki Sun Lili masih belum sembuh dengan sempurna, tendangan A Lan tadi membuat Sun Lili mendengus dan bersujud dengan ekspresi kesakitan.     

Ia tanpa sadar berkata, "Yin Wushuang, kamu…"     

"Plak!!"     

A Lan menarik rambut Sun Lili, mengangkat kepalanya lalu menampar pipinya. Tamparannya membuat wajah Sun Lili menjadi bengkak!     

"Berani-beraninya kamu memanggil Nona Besar dengan sebutan nama, dasar tidak tahu malu. Kaki kamu masih ingin dipatahkan satu kali lagi? Hah?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.