Permaisuri Kembali ke Sekolah

Aku Mengundurkan Diri, Aku Tidak Ingin Mati



Aku Mengundurkan Diri, Aku Tidak Ingin Mati

2Keesokan harinya, tiga grup yang lain akhirnya sampai juga di sana.     

Mereka berdelapan terbagi menjadi 4 grup yang berada, mereka mulai melaksanakan tugas mereka untuk bertahan hidup di sana.     

Hari kedua masih berjalan baik-baik saja, tidak ada masalah yang terjadi. Sampai pada hari ketiga ada seorang artis perempuan yang wajahnya tampak pucat tiba-tiba datang ke tenda besar yang ada di depan Yin Wushuang.     

Anehnya di belakang artis perempuan itu, tidak ada juru kamera yang mengikutinya.     

Matanya tampak memerah seperti habis menangis, kemudian ia bertanya, "Nona Yin, kamu dan Ling Siqi sampai duluan di sini, apakah kalian pernah mengalami hal yang aneh? Tadi kakiku seperti dipegang oleh sesuatu, tiba-tiba aku melihat ke belakang dan juru kamera tiba-tiba hilang. Aku sudah mencarinya kemana-mana tapi tidak ketemu."     

Lagi-lagi 'Dipegang'...      

Yin Wushuang menghela napas panjang.     

Hal ini membuat Yin Wushuang merasa heran dan ia harus memperhatikannya.     

Juru kamera yang saat itu sedang berada di kejauhan semakin semangat merekam mereka, lalu ia berkata, "Memang harus ada adegan menakutkan seperti ini baru seru, inilah situasi bertahan hidup di tempat asing, juru kamera yang tiba-tiba menghilang itu mungkin saja sedang tidur bermalas-malasan!"     

Sheet---     

Fotografer itu tiba-tiba berdiri tegak.     

Tadi… ada apa ya… memegangnya?     

Ia langsung menoleh ke belakang, tapi tidak menemukan sesuatu. Ia pun menghela napas dan mengelap keringatnya.     

 -     

Saat malam hari…      

Di dalam tenda Yin Wushuang, Ling Siqi bersandar di sleeping bag dan bertanya, "Tidak mungkin ada sesuatu yang aneh kan?"     

"Tidak ada yang tahu." Yin Wushuang menutup kedua matanya.     

Harus memiliki energi yang kuat baru bisa mengatasi hal selanjutnya.     

Keesokan harinya ada sebuah suara menjerit yang mengagetkan semua orang yang masih tidur.     

Semua artis dan juru kamera seketika langsung berlari mendekati suara jeritan itu, dan mereka pun melihat seorang artis perempuan sedang menutup wajahnya sambil berteriak kencang.     

"Ada apa?" Tanya artis laki-laki.     

Artis perempuan itu menunjuk kejauhan dengan tangan yang gemetaran.     

Semua orang melihat ke atas, mereka melihat di semak-semak ada kulit ular yang berwarna sangat pucat.     

Kulit ular itu lebarnya kurang lebih satu meter.     

Apa itu berarti menandakan bahwa di pulau ini ada ular piton yang kira-kira besarnya satu meter?     

Keadaan di depan mereka membuat semua orang merasa ketakutan.     

"Juru kamera, di mana wakil sutradara? Aku tidak takut lagi, aku ingin mengundurkan diri, aku tidak ingin mati." Artis perempuan dengan jujur berkata.     

Akhirnya wakil sutradara pun keluar, ia memiliki kumis sedikit dan berkata, "Nona Chen, baiklah tidak apa-apa, asalkan kamu membayar uang pelanggaran kontrak sebesar 2 Miliar."     

Pulau ini bukan milik mereka, mereka telah membayar uang untuk melakukan shooting di sini.     

Artis perempuan sangat kaget, "Apa kamu tidak melihat ada ular piton? Lagi pula juru kamera kami sudah hilang juga!"     

"Juru kamera kalian penyakit lama telah kambuh sehingga kami mengirimnya berobat keluar, kamu jangan banyak pikir! Xiao Li, kamu ikut dengan Nona Chen saja!"     

Juru kamera yang masih muda itu langsung berdiri dan menuju ke belakang artis perempuan.     

Setelah mendapat kabar bahwa ternyata juru kameranya sakit, artis perempuan itu mulai lega, tapi ia tetap cemas pada kulit ular piton yang ia lihat itu, "Wakil sutradara, ini…"     

"Tenang saja, sebelum kalian datang ke sini, kita sudah mengirim orang untuk melakukan pengecekan. Kulit ular itu sudah lama tertinggal di sana lagi pula di atas pulau mana mungkin ada ular sebesar itu!"     

Dengan tidak sabar wakil sutradara menjelaskan pada mereka.     

Setelah mereka pergi, akhirnya sutradara berbalik sembari berkata, "Kalian cepat cari juru kamera yang hilang itu, dia pasti sedang bermalas-malasan!"     

Juru kamera yang ada di sampingnya bertanya, "Wakil sutradara, ular ini…"     

Wakil sutradara merasa kesal, "Apa kamu ngerti apa yang dimaksud acara petualangan? Kalau tidak ada sedikit bahaya seperti ini mana mungkin seru acara kita, mana ada yang mau menonton? Harus cari tipuan gimana lagi? Cepat rekam mereka! Kalian pikir saja kalau memang benar pulau ini ada ular piton, apa kalian tidak berpikir kalian masih bisa hidup sampai hari ini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.