Permaisuri Kembali ke Sekolah

Ayo Kita Pergi Mencari Telepon Satelit!



Ayo Kita Pergi Mencari Telepon Satelit!

0Wajah Yin Wushuang tampak sangat dingin, tapi dalam hati ia merasa sangat tenang. Ia berdiri di tengah orang-orang yang sedang panik.     

Kemudian ia pun maju satu langkah keluar dan Xia Tian langsung menarik tangannya, "Apa yang ingin kamu lakukan?"     

Ular piton sudah membawa wakil sutradara pergi, sekarang Yin Wushuang masih ingin keluar?     

"Pergi mengambil telepon satelit." Yin Wushuang menjawab dengan singkat, sikapnya seperti akan mengambil sebuah telepon satelit yang terjatuh, dan seolah-olah telepon satelit yang akan ia ambil itu tidak dibawa pergi oleh wakil sutradara yang telah digigit oleh ular piton.     

Ia harus mengambil kembali telepon satelit itu. Kalau tidak, semua orang akan mati di sini.     

Entah kenapa di pulau ini tidak bisa mengeluarkan energi sedikitpun, jika menyuruhnya sendiri tanpa energi kekuatan melawan ular piton… sepertinya hanya mimpi!     

Seorang artis laki-laki memberi saran. "Kita bersembunyi saja di dalam goa ini? Lagi pula ular piton sedang asik kawin…"     

"Ular piton akan menyesuaikan suhu panas untuk menangkap mangsanya, kamu bersembunyi semakin dalam juga tidak berguna." Xia Tian menggelengkan kepala dan ia tahu tentang pengetahuan umum ini.     

"Sekarang hujan masih belum berhenti, mungkin saja perahu rakit kita juga telah terbawa arus." Yin Wushuang melihat sekeliling dan berkata, "Kita hanya punya dua pilihan, tetap di sini dan menunggu kematian. Atau ikut denganku merebut telepon satelit itu dan menyelamatkan diri dari sini!"     

Seorang artis perempuan duduk di atas tanah dan menunduk rambutnya ke bawah dan berkata, "Sudahlah, anggap saja kita semua akan keluar dari sini, tapi apakah kita mampu melawan ular piton itu? Kita pakai apa untuk melawannya? Kapak kecil? Kita semua pasti juga akan mati!"     

Setelah ia melontarkan ucapan itu, semua orang langsung menatap satu sama lain.     

Untuk apa mereka mendengar ucapan Yin Wushuang? Untuk apa mereka keluar dan mengorbankan nyawa mereka demi merebut telepon satelit dengan ular piton?     

Mereka semua tahu bahwa mereka tidak akan sanggup melawan ular itu!     

"Kalau kamu mau, kamu pergi saja sendiri. Kami tidak ikut!" Seorang juru kamera melempar kamera lalu duduk di bawah.     

Yin Wushuang melihat sekeliling dan mereka semua menundukkan kepala ke bawah.     

"Ratu Yin, aku ikut denganmu." Xia Tian mengambil kapak kecilnya, "Biasanya jam sekitar jam 12, waktunya ular melakukan perkawinan. Setidaknya itu bisa menjadi kesempatan buat kita. Kalau tidak, setelah jam 12 nanti kita juga akan mati jika terus berada di sini."     

"Aku juga ikut." Ling Siqi berdiri dan wajahnya kita tampak tidak terlalu pucat seperti tadi, "Cepat atau lambat, kita pasti akan mati di sini. Lebih baik kita menggunakan cara lain untuk keluar dari sini. Caranya hanya dengan adanya telepon satelit kita baru bisa selamat!"     

Xia Tian mengerutkan kening kemudian berkata, "Nona Ling, wajahmu masih pucat, kamu lebih baik di sini saja menunggu kami!"     

"Tidak mau, aku ingin ikut dengan kalian." Ling Siqi menggelengkan kepala dan mengambil kapak kecilnya, "Dengan adanya bantuan dari satu orang, maka 3 orang akan menjadi lebih kuat."     

"Kalau begitu, kita bertiga keluar saja!" Yin Wushuang langsung memutuskan.     

Ia tidak berpikir banyak lagi, karena semakin lama akan semakin membuang waktu. Ular piton akan membawa wakil sutradara ke tempat yang lebih jauh, dan otomatis telepon satelit itu juga akan semakin jauh dari sini.     

Yin Wushuang mengambil senternya, ia orang pertama yang keluar dan Xia Tian dan Ling Siqi mengikutinya dari belakang.     

Meskipun hujan tidak terlalu deras, tapi hujan malam itu telah membuat baju mereka basah kuyup.     

Yin Wushuang berjalan ke depan, ia mengikuti tanda seret ular piton dan jejak tetesan darah wakil sutradara yang ada di tanah.     

Xia Tian dan Ling Siqi berdiri di samping kanan dan kiri terus mencari telepon satelit, tapi tidak ketemu.     

Mereka bertiga semakin berjalan, semakin masuk ke dalam hutan dan bau amis tercium semakin pekat.     

Tiba-tiba Yin Wushuang merasa ada yang memegang kakinya, lalu ia pun berteriak, "Hati-hati!"     

"Ahh!" Ling Siqi dililit oleh ekor ular piton, dan lengannya terikat sangat erat!     

Padahal hanya ekor ular piton saja yang melilitnya, tapi ekornya sangat besar sehingga seperti badan laki-laki yang kekar.     

"Sialan!" Xia Tian memegang erat kapak kecil yang ada di tangannya dan ia tampak sangat marah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.