Arrogant Husband

Siasat Bu Angel



Siasat Bu Angel

3"Yah, yah, apa kata Saga tadi?" ujar Bu Angel.     

"Beres bu, Saga dan wanita miskin itu akan pulang ke Jakarta secepatnya."     

Ternyata, Bu Angel pura-pura sakit untuk bisa membuat Saga kembali pulang ke Jakarta. Mereka tak suka, kalau putra mereka hanya menghambur-hamburkan uang yang tak jelas untuk wanita itu.     

Terpaksa mereka lakukan ini semua untuk membohongi Saga. Bu Angel dan Pak Surya harus bisa memisahkan mereka berdua dengan cara apa pun. Menjauhkan hidup putranya dari Alisa.     

Setelah Saga dan Alisa pulang ke Jakarta nanti, mereka berdua akan membuat perhitungan dengan Alisa.     

"Bagus kalau Saga percaya dengan kebohongan kita ini yah. Ibu ingin secepatnya menyingkirkan wanita itu dari hidup Saga."     

"Iya bu. Ayah sangat mendukung apa perkataan ibu." Mereka tertawa lebar karena merasa menang.     

Tak lupa, Bu Angel menelepon Reva dan menyuruhnya untuk datang kemari. Ia ingin memberitahukan wanita itu kabar baik. Pasti Reva akan sangat senang.     

"Va, datang secepatnya ke rumah tante ya. Tante tunggu kedatanganmu."     

***     

Setelah mendapatkan panggilan dari Bu Angel, Reva langsung tancap gas untuk ke sana. Entah kabar baik apa yang akan mereka sampaikan padanya. Yang jelas, ini pasti ada hubungannya dengan Saga.     

Tak perlu waktu lama, akhirnya ia pun sampai di halaman rumah orang tua Saga. Ia pun segera masuk ke dalam dan bertemu dengan mereka berdua. Bu Angel dan Pak Surya telah menyambutnya di depan pintu.     

"Selamat datang sayang." Bu Angel mencium pipi kanan dan kiri Reva. Kemudian, mengajak wanita itu masuk ke dalam.     

"Tante, om, ada apa ya manggil Reva datang ke sini? Ada kabar baik apa?" tanya Reva. Sedari tadi ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.     

"Saga bakalan pulang dari luar negeri. Dan, kita berdua bisa menyingkirkan Alisa nanti."     

"Serius tante?" Reva tertawa puas mendengarnya.     

Kedua orang tua Saga juga lantas tertawa. Mereka semua bahagia karena hal ini. Dengan begini, mereka semua akan memikirkan sebuah cara untuk menyingkirkan Alisa selama-lamanya dari hidup Saga.     

"Tante dan om, penginnya kau yang jadi menantu kami berdua. Bukan Alisa itu loh. Dia hanya wanita kampungan, yang entah di mana Saga menemukannya."     

Reva menyunggingkan senyum licik. Makin ke sini, kedua orang tua Saga lebih memilihnya dari pada Alisa. Ia ingin secepatnya menjadi istri Saga dan menjadi Nyonya di rumah itu.     

"Reva juga sangat mau jadi menantu om dan tante. Aku berjanji akan menjadi menantu dan istri yang baik bagi Saga nanti."     

Sebentar lagi, Reva bisa mendapatkan pria itu. Ia sangat yakin dengan rencananya kali ini. Reva pasti bisa menyingkirkan wanita itu sejauh mungkin. Tentunya, dengan bantuan Bu Angel dan Pak Surya.     

***     

Alisa dan Saga menunggu taksi untuk pergi ke bandara. Mereka membawa koper masing-masing. Sebentar lagi, mereka berdua akan meninggalkan kota romantis ini dan menuju ke Jakarta.     

Wajah Saga masih terlihat tegang. Pasti pria itu sedang memikirkan ibunya di sana. Alisa pun mencoba menenangkannya.     

"Sayang, berdoa saja semoga ibu tak kenapa-kenapa di sana. Mudahan ibu lekas sembuh ya."     

"Iya Alisa. Semoga saja. Aku jadi merasa sangat khawatir pada ibu di sana."     

Tak lama kemudian, ada salah satu taksi yang mendekat ke arah mereka. Dengan cepat, Saga dan Alisa masuk ke sana. Dan, pergi ke bandara Paris-Charles de Gaulle.     

***     

"Hahahaha, iya tante. Reva senang sekali kalau kayak gitu."     

Reva sedang duduk bersama dengan Bu Angel di ruang tamu. Kedua wanita itu tengah sibuk membahas sebuah rencana. Sedangkan, Pak Surya sedang berada di luar rumah.     

"Oh, ya, Reva ke dapur yuk, ikut sama tante. Kita makan siang sama-sama."     

"Boleh deh tante."     

Bu Angel segera menyuruh pelayan-pelayannya untuk menyiapkan menu makan siang. Mereka berdua lantas menuju ke meja makan. Tak perlu waktu lama, semua makanan lantas sudah terhidang di atas meja.     

Betapa senangnya hidup Reva, kalau menjadi istri Saga nantinya. Istri seorang pria yang kaya raya. Ia juga merasa disayangi oleh kedua menantunya. Pasti Reva akan sangat bahagia nanti.     

'Reva, bersabarlah sedikit lagi. Sebentar lagi, kau akan bisa menyingkirkan Alisa dengan mudah. Dengan bantuan om dan tante Angel. Semuanya akan menjadi mudah. Tunggu saja Saga, kau akan jadi milikku lagi. Kau mau atau tidak, tak jadi masalah.'     

Reva memicingkan mata ke arah Bu Angel, tanpa sepengetahuan wanita itu. Ia sudah tak sabar lagi, ingin menguasai Saga sepenuhnya.     

Wanita mana yang tak mau dengan Saga. Pria tampan, dewasa, mapan, dan kaya raya. Wanita mana pun pasti akan terpikat dengan pesonanya. Kharisma dari seorang Saga tak bisa terbantahkan. Namun, sangat disayangkan, pria itu lebih memilih wanita kampungan dari pada wanita yang berkelas seperti Reva.     

Mereka berdua menyantap hidangan makan siang. Bu Angel mempersembahkan makanan yang banyak nan lezat.     

"Tante, Reva heran sama Saga. Dia kok bisa milih Alisa dari pada aku? Aku jelas-jelas dari kalangan yang berada dan cantik pula." Reva memonyongkan bibir, terlihat sedikit kesal pada Saga. Kenapa pria itu lantas tak memilih dirinya saja menjadi pendamping hidup.     

"Tante juga heran. Apa Alisa itu pakai guna-guna ya? Buat narik perhatian Saga?"     

"Bisa jadi tuh tante. Wah, si Alisa itu ternyata memang wanita tak baik." Reva mencoba meracuni pikiran Bu Angel.     

"Ini tak bisa dibiarkan. Pokoknya, kau harus rebut Saga dari dia. Tante sangat mendukungmu dari pada Alisa itu."     

"Iya tante, aku akan berusaha semaksimal mungkin buat rebut Saga dari Alisa. Tante tenang aja."     

Reva mendapat dukungan penuh dari ibunya Saga. Ini membuatnya jadi semangat untuk mendapatkan pria itu kembali ke dalam pelukan. Ia yakin, bisa menakhlukkan hati Saga kembali.     

Selesai makan siang ini, Reva berniat untuk pulang ke rumah. "Hmm, tante, setelah ini Reva mau pulang ya. Tak apa kan?"     

"Iya Va. Tenang aja."     

Reva melihat Bu Angel yang tengah menyantap makanan. Ia menatap lurus ke depan melihat wanita itu. Betapa mudah baginya, meracuni pikiran orang tua Saga ini. Karena rasa tak suka mereka kepada Alisa, membuat keduanya jadi gencar untuk menghancurkan rumah tangga anak mereka sendiri. Dan, Reva bagai terbang di atas angin sekarang.     

Ia sudah lebih dulu menghabiskan makanan di piring. Sesuai janjinya, Reva akan segera pulang dari sini dan menuju rumah.     

"Terima kasih banyak atas jamuannya tante. Reva pamit pulang dulu ya." Ia mencium punggung tangan Bu Angel sembari menarik simpati wanita itu.     

Reva sangat pintar berakting seperti ini. Dengan senyum licik yang ia pamerkan, tak membuat Bu Angel merasa curiga padanya.     

"Iya Va. Jangan bosan-bosan untuk datang ke rumah tante dan om ya."     

"Iya tante. Pasti aku akan sering ke sini lagi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.