Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

"Bisakah kamu menghentikannya?" Huo Mian merasa jengkel.     

"Dr. Huo, aku benar-benar tercengang. Kamu memang hebat; Kamu berhasil menagih hutang yang telah ku coba tagih selama lebih dari satu bulan."     

Su Yu tidak percaya bahwa Huo Mian telah berhasil menagih hutang lebih dari delapan juta hanya dengan beberapa kata, tanpa menggunakan kekerasan atau koneksi; dia melakukannya tanpa bertengkar.     

"Apakah kamu tidak tahu wanita hamil itu kuat?"     

"Aku tahu sekarang... Tapi kamu pintar mengetahui bahwa resepsionis akan memberi tahu istrinya."     

Su Yu tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang skema wanita, yang menjelaskan kebingungannya.     

"Bukankah kamu bilang dia takut pada istrinya?"     

"Ya."     

"Kalau begitu istrinya pasti memiliki mata-mata di perusahaannya. Ketika aku berjalan ke dalam gedung untuk menemukannya, aku menarik perhatian banyak orang. Bahkan jika resepsionis tidak memberi tahu nya, orang lain akan melakukannya."     

"Oh begitu. Terima kasih telah mengajariku trik ini."     

Su Yu mengaguminya.     

"Ayo, sudah kubilang kita akan membagi uang itu menjadi dua."     

Su Yu mengambil ponselnya untuk mentransfer uang padanya.     

"Jangan. Jika kamu mau, kamu bisa menyumbangkannya ke yayasan di bawah manajemen Bibi Su... South Side selalu memiliki anak-anak yang sakit dari keluarga miskin. Beberapa bayi yang sakit bahkan ditinggalkan oleh orang tua mereka. Dengan dana kita untuk membantu mereka, mereka akan memiliki kesempatan untuk hidup."     

Huo Mian tidak menginginkan uang itu tetapi dia juga tahu Su Yu kaya dan akan memberinya setengah dari uang seperti yang dia janjikan.     

"Baik. Aku akan melakukan apa yang kamu katakan."     

Su Yu segera menelepon ibunya. Dia seharusnya menyumbangkan setengah dari uang itu tetapi melihat betapa Huo Mian peduli dengan dana di Pusat Pemulihan Sisi Selatan, dia menyumbangkan semua delapan juta.     

"Mian, kamu sangat ingin kembali ke South Side?"     

"Tidak apa-apa. Tidak terlalu." Huo Mian berjalan bersamanya dengan kepala menunduk.     

"Jika kamu ingin kembali, aku akan mencari cara. Ayah Zeng Rou kuat, tetapi kakekku lebih kuat. Aku akan berbicara dengan kakekku..."     

"Tolong jangan. Aku tidak ingin menyusahkan Kakek Su dengan urusan pribadi ku. Selain itu, aku akan segera melahirkan dan tidak punya waktu untuk mengelola South Side. Untung aku dipecat. Aku menikmati diri ku sendiri dengan makanan dan kesenangan setiap hari dan berat badanku telah bertambah akhir-akhir ini."     

Dia membuat tubuhnya berputar dan Su Yu melihat wajah dan pinggangnya benar-benar berubah.     

"Kamu harus menjaga dirimu baik-baik. Tahap akhir kehamilan sangat penting."     

Su Yu berharap Huo Mian akan melahirkan bayinya tanpa kecelakaan karena tidak ada yang lebih ingin melihat Huo Mian aman dan bahagia daripada dia.     

"Aku tahu. Bagaimana denganmu? Apakah kamu melihat Yao di rumah sakit?"     

"Ya. Gadis terkutuk itu keras kepala." Su Yu menghela nafas.     

"Yao cukup eksentrik tetapi memiliki karakter yang baik... Bahkan, kamu dapat mempertimbangkan dia sebagai kandidat." Huo Mian tidak halus tentang hal itu.     

Su Yu mengubah topik pembicaraan. "Akhir-akhir ini perusahaan memang membutuhkan pemain yang bagus. Aku akan mempertimbangkan untuk mengeluarkan uang untuk mempromosikannya jika dia bekerja keras."     

"Aku tidak bermaksud begitu. Maksudku kehidupan pribadimu..."     

"Kehidupan pribadi ku? Aku telah mencari... Banyak orang mencoba memperkenalkan gadis kepada ku dan aku menambahkan banyak gadis di WeChat ku... Lihat, daftar kontak ku sangat panjang."     

Su Yu bahkan menunjukkan daftar kontaknya di ponselnya kepada Huo Mian sebagai bukti karena dia tidak ingin dia merasa terbebani.     

Saat mereka berjalan di jalan, seseorang mengikuti mereka dan mengambil banyak gambar.     

Di sebuah klub, seorang wanita sedang merokok saat dia melihat foto-foto itu dengan mata dingin.     

"Aku heran Su Yu adalah kekasih yang setia. Sudah bertahun-tahun dan dia masih mencintai wanita jalang itu, Huo Mian."