Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Huo Mian tidak mengangkat topik ini lagi.     

"Jadi Ayah, kamu tinggal di sini malam ini, kan?" Zhixin bertanya dengan gembira.     

"Tentu saja dia tinggal di sini, ini rumah." Yang Meirong tersenyum.     

"Zhixin, kamu dan Bella harus tinggal juga. Ada cukup ruang di sini. Plus, kamu akan punya lebih banyak waktu untuk bergaul dengan Paman Jing." Huo Mian mengambil kesempatan ini untuk meminta Zhixin dan Bella pindah.     

"Ya, itu ide yang bagus! Ayah, kamu baik-baik saja dengan kami tinggal di sini, kan?" Zhixin memeluk Jing De.     

"Haha, tentu saja aku baik-baik saja." Jing De tersenyum; Huo Mian tahu bahwa senyumnya dipaksakan dan canggung.     

Dalam perjalanan pulang dari Sky Blessing Court, Huo Mian tidak mengatakan apa-apa.     

"Sayang, kamu baik-baik saja?" Qin Chu memandang Huo Mian dengan prihatin.     

"Ya."     

"Apa yang sedang kamu pikirkan?"     

"Saya berpikir mungkin saya harus melakukan tes DNA pada Paman Jing dan mencari tahu siapa dia."     

"Tes DNA? Kamu punya...?" Qin Chu berhenti di tengah kalimatnya. Dia mengenal istrinya dengan baik, dan dari nada suaranya, jelas bahwa dia sudah mengambil sampelnya.     

Huo Mian mengangkat tangannya sambil tersenyum, memamerkan sehelai rambut hitam pendek.     

"Kerja bagus, Sayang, bagaimana caramu melakukannya?" Qin Chu kagum dengan kecerdasan Huo Mian, dan fakta bahwa dia mendapat sampel dari Jing De tanpa ada yang memperhatikan, bahkan dia.     

Begitu mereka memiliki bukti, mereka akan dapat menjelaskan kepada Yang Meirong dan Jing Zhixin bahwa orang ini bukanlah Jing De.     

"Jadi kenapa kamu terlihat sangat khawatir?" Qin Chu memiringkan kepalanya; Huo Mian tampak seperti sedang memikirkan banyak hal.     

"Sayang, apakah kamu benar-benar berpikir siapa pun di balik ini akan membiarkan sesuatu yang amatir seperti tes DNA mengungkap seluruh rencana mereka? Jika demikian, mengapa mereka repot-repot menemukan seseorang yang persis seperti Jing De?"     

"Jadi menurutmu..."     

"Saya hanya khawatir hasilnya akan berbeda dari harapan kita."     

Qin Chu mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya di kaki Huo Mian. "Tenang, tidak ada yang bisa mengubah DNA. Lelucon biologis apa yang menurutmu akan terjadi?"     

"Aku tenang, jangan khawatir."     

Huo Mian masih diam bahkan setelah mereka tiba di rumah. Akhirnya, Qin Chu memutuskan bahwa dia harus berbicara dengan Lu Yan.     

Setelah dengan hati-hati menempatkan perangkat anti-bug dan anti-pelacakan di ruang kerjanya, Qin Chu memutar nomor Lu Yan tepat saat Huo Mian masuk mengenakan baju tidur.     

"Sayang, ada apa?"     

Qin Chu tidak menjawab. Dia berdiri dan meletakkan earphone di telinga Huo Mian, dan suara yang dikenalnya terdengar.     

"Kak!"     

"Yan..." Huo Mian tersenyum tulus setelah mendengar suara Lu Yan.     

"Kak, ini sudah larut, kenapa belum tidur?"     

"Aku belum tidur nyenyak, dan bangun sejuta kali setiap malam."     

"Kamu hampir jatuh tempo, itu sebabnya. Kak, apakah kamu merindukanku?"     

"Kau bercanda, kan? Tentu saja aku merindukanmu!" Huo Mian memarahi Lu Yan, tetapi sudut mulutnya terangkat menjadi senyum lebar.     

"Aku juga sangat merindukanmu! Bagaimana kalau begini, aku akan datang mengunjungimu ketika kamu akan melahirkan."     

"Tidak," Huo Mian langsung menolak.     

"Kenapa tidak? Apakah kamu khawatir aku akan menghabiskan makananmu? Aku tidak makan sebanyak itu... hanya beberapa lobster, sirip hiu, dan kepiting raja per hari, itu saja yang aku butuhkan," canda Lu Yan.