Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Masih kecil, Gao Boyuan mulai terbata-bata karena kecemasannya.     

Little Bean juga khawatir. Pada saat ini, Pudding berjalan ke sisi Little Bean.     

"Kak, lihat. Apa yang bisa kita lakukan? Bibi Lingling dan Boyuan dalam masalah di hotel. Ayo panggil Ayah untuk membantu mereka."     

Tangan Little Bean yang memegang ponselnya bergetar ketakutan.     

"Kita tidak akan bisa sampai di sana tepat waktu. Beri aku ponselmu."     

Pudding meraih ponsel dari tangan Little Bean dan berkata kepada Gao Boyuan, "Boyuan, tenang dan dengarkan aku. Temukan sekotak korek api yang biasanya ada di laci. Nyalakan kertas di kamar... Jangan sakiti dirimu sendiri. Hotel semua kamar memiliki detektor asap dan asap akan memicu alarm kebakaran."     

"Oke, oke. Aku akan melakukannya."     

Gao Boyuan menjadi tenang dan berlari ke laci. Mengambil kotak korek api dan beberapa kertas, dia menyalakannya dengan jari gemetar.     

Dia melakukannya dengan pikiran kosong dan mengikuti instruksi secara mekanis, tetapi tindakannya mencapai efek yang diinginkan...     

Satu menit kemudian, alarm kebakaran bergema di seluruh hotel.     

Sekarang, Zhu Lingling telah diseret ke pintu masuk tangga; sebentar lagi, dia akan terseret ke dalam ruang yang suram dan sempit itu.     

Mendengar alarm yang keras, pria itu tampak ketakutan. Dia melepaskan Zhu Lingling dengan tiba-tiba dan melarikan diri melalui tangga.     

Garis memar ungu muncul di lehernya. Terbatuk hebat, dia naik kembali ke lantai berkarpet di koridor.     

Pada saat ini, Gao Boyuan membuka pintu dan berlari keluar…     

"Tolong... Seseorang tolong ibuku..."     

Staf hotel tiba dan menelepon polisi.     

Gao Ran adalah petugas polisi pertama yang tiba di hotel.     

Menerima lokasi dari temannya, dia pergi ke hotel.     

Saat dia tiba, dia mendengar suara alarm kebakaran di hotel dan hiruk pikuk pecah.     

Tentu saja, tersangka melarikan diri dalam situasi kekacauan.     

Gao Ran membawa Zhu Lingling ke dalam pelukannya. Dia menekan wajahnya di dadanya dan menangis; dia tidak bisa berbicara sepatah kata pun.     

Ini adalah pertama kalinya dia mengalami hal yang mengerikan dan dia ketakutan setengah mati.     

"Maaf, Sayang. Aku terlambat dan kamu jadi takut."     

Gao Ran menyalahkan dirinya sendiri dan mencium keningnya.     

Kemudian dia membawanya ke mobilnya dan pergi ke rumah sakit.     

Qin Chu dan Huo Mian berkendara langsung ke rumah sakit dan melihat Zhu Lingling di bangsal.     

"Aku minta maaf merepotkan kalian malam-malam begini." Suara Zhu Lingling serak.     

"Jangan sebutkan itu. Kamu membuat kami sangat ketakutan."     

Huo Mian mengulurkan tangan dan menangkap tangan Zhu Lingling dengan erat.     

"Dua putri kecilmu pintar dan mengarahkan Boyuan untuk menyalakan alarm kebakaran, kalau tidak aku akan menjadi mayat sekarang."     

"Pooh! Jangan bicara yang tidak-tidak. Seperti kata pepatah, mereka yang selamat dari bencana pasti akan mendapat keberuntungan di kemudian hari. Kamu akan baik-baik saja."     

Huo Mian menenangkannya.     

Pudding dan Little Bean datang bersama orang tua mereka. Mereka melihat Gao Boyuan duduk di sofa di bangsal, tampak seolah-olah dia masih linglung oleh ketakutan.     

Little Bean berlari dan memegang Gao Boyuan.     

"Boyuan, senang melihatmu baik-baik saja. Kamu melakukan pekerjaan dengan baik."     

Gao Boyuan menatap Little Bean dan merasa lebih baik.     

"Little Bean... aku takut..." Mengingat apa yang terjadi, matanya berkaca-kaca.     

"Jangan menangis. Aku membawakan donat untukmu..." Sebelum air mata Gao Boyuan jatuh, Little Bean memasukkan donat ke dalam mulutnya.     

Tidak tahan melihat pemandangan ini, Pudding membuang muka.     

"Bibi Lingling, apakah kamu melihat wajah orang jahat itu?" Pudding bertanya pada Zhu Lingling.