Masa Mudaku Dimulai Bersamanya

Dia terdengar seperti dia mengenal orang-orang berpakaian hitam ini.     

Jadi, dia membantu Zeng Rou masuk ke Audi A8L hitam, bukan mobil yang dikirim Su Yu untuk mereka.     

Tak lama kemudian, mobil itu berhenti perlahan di depan gerbang hotel berbintang lima.     

"Nona, Nyonya bilang anda harus masuk sendiri." Pengawal itu menghentikan An.     

"Baik."     

Zeng Rou mengangguk. Melihat kembali ke An, dia berkata dengan suara rendah, "An, jangan khawatir. Mereka adalah pengawal ibuku."     

"Um… Ibumu ada di sini?" An mengerti tiba-tiba.     

"Ya. Dia mungkin ingin mengatakan sesuatu sejak dia di sini. Aku akan masuk dan berbicara dengannya."     

"Oke. Hubungi saya jika anda membutuhkan saya."     

Mendengar bahwa Zeng Rou akan masuk dan melihat ibunya, An santai dan tetap di luar.     

Seorang pengawal mendorong kursi rodanya ke dalam suite penthouse di hotel.     

Zeng Rou melihat ibunya, seorang wanita ningrat berusia empat puluhan; dia berpakaian dengan anggun, dan sikapnya menunjukkan bahwa dia jelas bukan orang biasa.     

"Bu…" Zeng Rou tersenyum saat melihat ibunya.     

Pengawal itu meninggalkan ruangan, sehingga ibu dan putrinya dapat berbicara secara pribadi.     

"Lihatlah dirimu…" Mendengar bahwa putrinya mengalami kecelakaan mobil, Nyonya Zeng sangat cemas.     

Dia akan terbang ke Singapura ketika dia mendapat kabar bahwa putrinya telah kembali ke China.     

Mendapat kabar tersebut, Ny. Zeng membawa orang ke C City tanpa penundaan.     

Dengan identitas khususnya, dia jarang bepergian, dan pertemuannya dengan putrinya dirahasiakan.     

"Bu, aku baik-baik saja. Aku ditabrak mobil saat sedang jalan-jalan dengan seorang teman," kata Zeng Rou dengan tenang.     

Nyonya Zeng terluka dalam melihat putrinya dalam keadaan ini.     

Duduk di sampingnya, dia mengulurkan tangan dan meletakkan tangannya di tangan Zeng Rou.     

"Rou, sudah lama sekali sejak kamu datang ke sini, kan?"     

"Um… tidak terlalu lama…"     

"Bagaimana hubunganmu dengan Su Yu?"     

"Baik sekali."     

"Benarkah? Tapi kudengar Su Yu tidak baik padamu…" Nyonya Zeng tampak tidak senang.     

"Jangan percaya rumor itu. Su Yu sangat baik padaku… Mendengar bahwa aku mengalami kecelakaan, dia mengirim pengawalnya untuk membawaku kembali," jelas Zeng Rou.     

"Mengirim pengawalnya? Kenapa dia tidak pergi sendiri?" Nyonya Zeng bertanya.     

"Um... Karena dia sibuk di perusahaan... Dia adalah pengusaha muda dan berbakat, bukan anak orang kaya yang tidak berguna," Zeng Rou membela Su Yu.     

"Jangan bohong padaku. Aku tahu yang sebenarnya."     

"Bu…"     

"Berhenti. Aku datang karena aku khawatir dengan lukamu; alasan lainnya adalah aku ingin membawamu pulang."     

"Bu, aku tidak ingin pergi."     

"Rou, Su Yu baik, tapi kita tidak perlu meminta perhatiannya. Keluarga Su adalah keluarga besar dan bereputasi, tapi jangan lupakan identitasmu. Kita tidak membutuhkanmu untuk mendapatkan keuntungan bagi kita dengan menikahi seorang tokoh besar... Kembalilah ke ibu kota provinsi bersama saya. Ayahmu dan kuharap kau bisa menikahi seseorang yang benar-benar mencintaimu dan menyayangimu meski dia berasal dari keluarga biasa. Kau satu-satunya putri kami, dan kami tidak bisa tega melihatmu menderita."     

"Bu, apa yang kamu bicarakan? Aku tidak menderita; Su Yu benar-benar baik padaku."     

"Jangan bohong padaku. Aku bertemu ibu Su Yu dan dia memberitahuku segalanya."     

"Hah?" Zeng Rou panik.