Kisah Istri Bayaran

Maaf, Aku Mencintaimu (4)



Maaf, Aku Mencintaimu (4)

0Leng Sicheng tidak melanjutkannya. Api keinginan yang kuat jelas bersinar di matanya, tetapi ia tidak melanjutkan ciumannya. Ia malah melirik Gu Qingqing dengan tenang, melihat Gu Qingqing yang terus memiringkan kepalanya dan menolak untuk memandangnya. Leng Sicheng perlahan-lahan bangkit, kemudian mundur selangkah hingga seluruh tubuhnya menjauh dan berjarak satu lengan dari Gu Qingqing.     

Gu Qingqing tercengang. Ia tidak menyangka Leng Sicheng akan benar-benar melepaskannya. Ia jelas bisa merasakan tubuh panas Leng Sicheng. Bahkan, tenda kecil di bawah setelan celananya juga semakin terlihat jelas.     

Gu Qingqing menoleh dan melihat ke arah Leng Sicheng lagi. Ia hanya melihat wajah Leng Sicheng yang masih sedikit memerah, tetapi mata pria itu juga perlahan-lahan kembali menjadi pandangan yang jelas. Setelah sedikit menenangkan napas, Leng Sicheng berbalik dan berjalan menuju ke luar pintu.     

Setelah Leng Sicheng keluar dari pintu, Gu Qingqing masih sedikit terkejut. Apa yang terjadi dengan Leng Sicheng hari ini? Sama sekali tidak seperti dirinya yang biasanya di masa lalu! pikir Gu Qingqing.     

Gu Qingqing tidak pernah berpikir bahwa Leng Sicheng tidak menginginkannya karena ia menghargainya. Awalnya, hubungan intim di antara mereka berdua itu semua adalah transaksi. Meskipun akhir-akhir ini mereka lebih sering melakukannya, Leng Sicheng lah yang menginginkannya. Jika Gu Qingqing menolaknya, Leng Sicheng akan lebih menginginkannya dan lebih sungguh-sungguh.     

Mengapa Leng Sicheng akan...     

Kejutan ini berlanjut untuk waktu yang lama. Karena Leng Sicheng kembali ke vila, jadi pembantu memasak hidangan makan malam hari ini hingga memenuhi satu meja. Gu Qingqing terus menundukkan kepala dan makan dalam diam.     

Gu Qingqing terkejut saat sepotong daging kambing rebus yang empuk diambilkan dan diletakkan ke mangkuknya. Gu Qingqing tercengang dan mendongak. Ternyata Leng Sicheng duduk di sampingnya dan memakan sesumpit sayur dengan anggun.     

Setelah Leng Sicheng menelan semua sayur itu, barulah mendongak dengan ekspresi dingin dan berbicara dengan dingin, "Bukannya jarak daging kambingnya sangat jauh darimu?"     

Memang daging kambing diletakkan sangat jauh dari Gu Qingqing, tetapi ini bukan intinya. Intinya adalah, mereka hanya harus menunjukkan kasih sayang di masa lalu saat berkunjung ke rumah tua keluarga Leng. Saat itu, Leng Sicheng baru akan kadang-kadang mengambil makanan untuk Gu Qingqing. Tetapi, hari ini…     

Sebenarnya apa yang terjadi kepada Leng sicheng? Gu Qingqing masih tak habis pikir.     

Leng Sicheng juga tidak berbicara. Setelah selesai makan, Leng Sicheng meletakkan sumpit dan melihat Gu Qingqing. "Ke depannya, aku akan pindah kembali dan tinggal di sini," kata Leng Sicheng.     

"Oh, baik… Apa?" Gu Qingqing awalnya masih mengangguk tanpa menyadari apapun. Namun, ketika ia mendengar kata-kata terakhir Leng Sicheng, ia tiba-tiba tersadar kembali dan hampir tersedak makanan.     

Gu Qingqing mulai terbatuk dengan keras. Leng Sicheng sedikit mengernyit, lalu memberikan segelas air padanya dengan ekspresi jijik sambil menegur, "Makan saja juga tersedak. Aku juga tidak tahu, apakah kamu masih ada gunanya?"     

Terus hingga Gu Qingqing selesai batuk dan menenangkan napas, baru Leng Sicheng berkata lagi dengan dingin, "Ingin aku pindah kembali ke sini, atau kamu yang pindah ke Apartemen Qingcheng untuk tinggal denganku? Kamu pilih sendiri."     

Gu Qingiqng menggelengkan kepala, kemudian mengangguk. Setelah waktu yang lama, baru ia menjawab, "Aku pilih di sini."     

Gu Qingqing tidak ingin pergi ke Apartemen Qingcheng. Di sana ada kenangan Leng Sicheng dengan wanita lain. Selama Gu Qingqing berpikir bahwa tempat tidur di sana pernah ditiduri oleh wanita lain, sofa sana pernah diduduki oleh wanita lain, dan alat-alat makan di sana pernah digunakan oleh wanita lain, hatinya akan merasa sangat tidak nyaman.     

"Baik. Kalau begitu, aku akan pindah ke sini besok."     

Setelah selesai makan malam, Leng Sicheng pergi ruang buku di lantai atas untuk mengurus pekerjaan yang masih belum diselesaikan hari ini. Gu Qingqing menatap kosong ke arah punggung Leng Sicheng yang pergi menjauh dengan ekspresi bingung.     

Gu Qingqing masih terus saja bertanya-tanya, Tapi, mengapa seperti ini? Bukannya Xu Zipei telah kembali? Jika Leng Sicheng ingin bersama Xu Zipei, dia tidak perlu melakukan itu denganku sama sekali… Atau, untuk sementara Xu Zipei tidak bisa bersamanya dan Leng Sicheng tidak ingin merugikan diri sendiri, jadi dia baru pindah kembali untuk meniduriku?     

Hingga malam hari, Leng Sicheng akhirnya kembali ketika akan tidur.     

Leng Sicheng menutup pintu, lalu menatap Gu Qingqing dengan pandangan mendalam. Ia berjalan sambil melepaskan piyamanya. Saat Gu Qingqing melihat ekspresi Leng Sicheng, ia sudah tahu bahwa… Ini adalah serigala yang ingin makan kelinci putih kecil pada pukul 4 sore.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.