Terpapar (7)
Terpapar (7)
Gu Qingqing mengambil cangkir teh, ia terus meniup uap panas itu seolah teh itu sangat panas, dan ia tidak berani meminumnya. Kini wajahnya seolah sudah mau terbenam ke dalam cangkir teh. Setelah meniup untuk beberapa saat, ia baru menyesap seteguk, lalu mendengar Leng Yunting mengatakan, "Ayo, katakan apa sebenarnya yang terjadi."
Gu Qingqing belum sempat menelan teh di dalam mulutnya, ia malah tersedak dan terbatuk keras.
Leng Sicheng yang ada di sampingnya segera mengambilkan tisu, Gu Qingqing langsung mengelap air teh yang tumpah di bajunya. Ia terlihat menundukkan kepalanya, merasa malu.
Setelah Gu Qingqing selesai mengelap, Leng Sicheng baru menjawab, "Biar aku saja yang menjelaskan. Sebenarnya masalahnya seperti ini, karena situasi internasional yang buruk, transformasi Grup Leng kali ini telah melepaskan banyak fungsi elektronik energi dan berubah ke arah dunia hiburan. Sedangkan Direktur Fu, Direktur Zheng dan beberapa direktur lainnya bersikeras tidak menyetujuinya, jadi mereka memprovokasi direktur-direktur lainnya untuk menentangku. Lalu .…"
Sebelum Leng Sicheng selesai menjelaskan, Leng Yunting sudah mengangkat tangannya di udara, Leng Sicheng tidak perlu melanjutkannya lagi, "Kamu bisa membicarakan masalah bisnismu di lain hari. Hari ini aku memanggil kalian ke sini karena ingin mendengar Qingqing menceritakan masalah di keluarganya."
Gu Qingqing sudah tahu kalau dirinya tidak akan bisa melarikan diri, dan tentu saja, ia juga tidak pernah mau melarikan diri, sehingga ia pun menganggukkan kepalanya, "Ayah, Ibu, sebenarnya begini. Waktu itu ketika ibu ulang tahun, seharusnya kalian juga sudah melihatnya. Kali ini yang terjadi adalah, pacar kakakku saat itu, Liu Tiantian, anak perempuan Liu Jianguo dari perusahaan Rongxin, yang terlibat dalam penggalangan dana ilegal, perumahan dan konstruksi di bawah standar, dan yang menjual satu rumah ke banyak konsumen itu."
"Ketika kakakku berpacaran dengan Liu Tiantian, Liu Jiangguo mengelabuinya untuk menjadi penanggung jawab perusahaan Rongxin. Tapi karena kakakku tidak pernah berhubungan langsung dengan perusahaan Rongxin, dia mana mungkin menggelapkan uang sebanyak itu dalam waktu sesingkat ini?"
"Dan masalah proyek real estat itu, proyek itu bahkan sudah dijalankan beberapa tahun yang lalu, Liu Jianguo hanya menggunakan kakakku untuk menjadi penanggung jawab proyek agar menjadi kambing hitam saja. Tentu saja aku juga tidak akan menyangkal bahwa kakakku memang memerlukan sedikit pelajaran. Sebagai seorang lelaki, ia tidak bisa bekerja keras, malah mendengarkan kata-kata manis keluarga Liu, dan dengan bodohnya menandatangani begitu banyak surat perjanjian."
"Dari segi hukum, dia masih harus bertanggung jawab. Aku tidak pernah mau menggunakan kekuatan Sicheng untuk melepaskannya dari kejahatan yang dia lakukan. Terserah nanti hasil akhir dari persidangan seperti apa, kakakku tetap harus menghadapinya. Aku hanya tidak menyangka … akhirnya tetap melibatkan Sicheng, melibatkan keluarga Leng."
Usai menjelaskan semuanya, Gu Qingqing rasanya benar-benar ingin menampar Gu Qingshan! Waktu itu ia sudah menyuruhnya tidak berpacaran dengan Liu Tiantian, apalagi terlibat dalam masalah perusahaan Liu Jianguo, tapi Gu Qingshan malah sengaja bertindak sebaliknya. Tidak apa kalau Gu Qingshan tidak bisa menghasilkan uang, tapi kakaknya ini malah membuat masalah sebesar ini.
Pada waktu Gu Qingqing berbicara, ia bahkan menundukkan kepalanya di depan Leng Yunting dan Luo Qingxue. Ia dengan tulus meminta maaf, "Ayah, Ibu, semua masalah ini gara-gara kakakku, tidak ada hubungannya dengan Sicheng. Karena kakakku, Sicheng dijadikan sasaran di rapat direksi, aku benar-benar minta maaf. Kalau … kalau ayah dan ibu mau aku bertanggung jawab, aku bisa .…"
"Tanggung jawab, tanggung jawab apanya?" Leng Sicheng mengerutkan keningnya, "Apa hubungannya masalah kakakmu denganmu? Aku tahu kamu selalu membujuknya agar tidak terlibat dalam urusan keluarga Liu, ini salah kakakmu sendiri. Sedangkan masalah perusahaan, walaupun tanpa masalah kakakmu, aku tetap akan jadi sasaran para direktur. Karena aku sudah mengusik keuntungan mereka, makanya mereka tidak akan melepaskan kesempatan apa pun untuk menentangku. Ini bukan salahmu, kamu tidak perlu minta maaf."