Kekhawatiran (5)
Kekhawatiran (5)
Xu Zipei kembali ke dalam negeri saat SMA kelas dua bersama orang tuanya. Ia dan Leng Sicheng merupakan teman sekolah sekaligus tetangga. Sejak masuk SMA, ia sudah tahu Leng Sicheng memiliki sifat yang arogan dan menyendiri, tidak pernah dekat dengan perempuan lain.
Sejak SMA sampai kuliah, sampai sekarang mereka S2, selain saudara, hampir tidak ada wanita lain di samping Leng Sicheng. Pria itu sepertinya juga hanya dekat dengan Xu Zipei saja.
Jangan-jangan Leng Sicheng pernah dekat dengan seseorang sebelum usianya tujuh belas tahun? Selama ini, Xu Zipei benar-benar tidak pernah menyadari ada wanita lain di samping Leng Sicheng!
Xu Zipei sama sekali tidak mempercayainya, "Siapa dia? Sebenarnya tidak, kan? Kamu hanya mengarang alasan agar aku mundur, kan?"
"Sicheng, aku tahu kamu sangat sedih karena perbuatan orang tuaku. Tapi perasaanku untukmu benar-benar sepenuh hati. Aku hanya menyukaimu seorang, dan hanya ingin bersamamu! Hari ini aku datang mencarimu karena aku sudah mengambil keputusan. Bahkan aku sudah membawa berkasnya di dalam tasku! Orang tuaku tidak berhak membatasi keinginanku. Mereka tidak akan mengendalikanku semudah itu!"
Kemudian Xu Zipei bahkan membuka tasnya. Bahkan Gu Qingqing yang ada di belakang semak-semak juga bisa melihatnya memang membawa banyak barang di dalam tasnya.
Xu Zipei bahkan mengatakan, "Bahkan, kamu tidak perlu mengkhawatirkan masalah uang. Aku sudah memiliki tabungan sendiri sejak kuliah. Selama beberapa tahun ini aku juga berinvestasi serta berbisnis dengan temanku. Meskipun uangnya tidak banyak, tapi pasti cukup untuk kehidupan kita berdua."
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, "Kamu benar-benar berpikir terlalu jauh. Aku tidak pernah memikirkan mau menikah denganmu."
"Aku tidak percaya!" Xu Zipei bahkan menambahkan, "Apa kamu, takut kalau keluarga Leng nanti … tidak bisa bangkit lagi, lalu aku akan meninggalkanmu?" Xu Xipei menggelengkan kepalanya dengan kuat, "Tidak, aku mau berada di sampingmu, jadi aku sudah memikirkan kemungkinan yang paling buruk. Bahkan jika suatu hari kamu tidak memiliki apa pun, aku juga tidak akan menyalahkanmu. Kita bisa berjuang sama-sama!"
"Kalau kamu sudah selesai bicara, aku mau pergi dulu." Leng Sicheng sudah malas mau berbicara dengan Xu Zipei. Besok beberapa pemegang saham itu mau menarik kembali modal mereka, jadi pasti akan terjadi keributan lagi.
Hari ini Leng Sicheng bisa datang ke acara perjamuan ini hanya dengan tujuan ingin berhubungan dengan para konglomerat, agar kedepannya jika keluarga Leng krisis, mereka bisa membantunya.
"Sicheng!" Xu Zipei tidak menyangka Leng Sicheng bisa pergi begitu saja. Ia maju selangkah dan tiba-tiba memeluk Leng Sicheng dari belakang. Ia memeluknya erat seraya mengatakan, "Sicheng, aku tahu perbuatan orang tuaku sangat keterlaluan. Aku juga tidak bisa mengarahkan pikiran mereka. Mereka sudah mengkhianati keluarga Leng saat krisis, bahkan membatalkan pertunangan kita. Tapi aku, aku benar-benar menyukaimu sepenuh hatiku!"
Perasaan Gu Qingqing yang berdiri di belakang semak-semak terasa rumit ketika melihat adegan tersebut. Sekarang keluarga Gu juga sedang krisis, tidak punya uang, nyawa Ayah Gu juga terancam. Namun sekarang perasaannya jauh lebih rumit lagi, bahkan ia tidak mengerti sebenarnya untuk apa ia berdiri di sini!
Namun ….
Leng Sicheng melepaskan tangan Xu Zipei yang memeluknya, dan mendorongnya. Di hadapan Xu Zipei yang kaget, Leng Sicheng sekali lagi mengatakan, "Xu Zipei, maaf sekali. Pertunangan kita sudah dibatalkan, jadi kita berpisah saja. Karena aku tidak menyukaimu."