Kekhawatiran (11)
Kekhawatiran (11)
Begitu Gu Qingqing selesai berbicara, ponselnya pun berbunyi lagi. Kali ini adalah pesan dari Wu Aimei. Leng Sicheng langsung merampas ponsel Gu Qingqing, ia membuka pesan tersebut dan membacanya.
"Bukankah kamu bilang hari ini bisa mendapatkan pinjaman dari Leng Sicheng? Aku tak mau tahu apa yang kamu lakukan, yang penting bisa mendapatkan uang itu."
Uang, uang, uang, semuanya uang! Jadi di mata Gu Qingqing, ia hanyalah sebuah mesin ATM. Seorang lelaki yang sangat kaya dan lapang dada, yang bisa ditangani hanya dengan membuatnya mabuk?
Amarah pun melonjak dari dalam dada Leng Sicheng. Api amarah itu membungkus seluruh tubuhnya seketika!
Leng Sicheng pernah membaca sebuah cerita pendek luar negeri. Seorang pria dan seorang wanita jatuh cinta pada pandangan pertama. Pria itu mengikuti wanita itu dari pagi sampai malam, hanya demi bisa berbicara satu kata dan mencium sepatu wanita itu saja.
Pria itu bahkan rela melawan seluruh dunia demi wanita tersebut. Namun begitu larut malam, wanita itu tiba-tiba menoleh dan bertanya, "Tuan, apa kamu mau ikut ke rumahku?"
Dan hanya dengan satu kata ini, pria itu langsung merapikan bajunya, membalikkan badannya dan langsung pergi. Pria itu jatuh cinta pada pandangan pertama dalam waktu satu hari, dan ia hanya kecewa untuk satu hari saja.
Namun Leng Sicheng sudah mengenal Gu Qingqing selama tujuh tahun! Tujuh tahun! Selama ini, bahkan sampai sekarang pun, Gu Qingqing malam-malam datang mencarinya hanya demi uang!
Mau Leng Sicheng ataupun Nie Zhining, bahkan Mo Dongyang juga bisa. Berarti, sekarang siapapun yang bisa memberi Gu Qingqing uang, maka Gu Qingqing akan mengikuti pria itu?
Leng Sicheng tidak mengerti, kenapa dia bisa, bisa menyukai orang seperti ini!
Tadinya Leng Sicheng masih sedikit berharap Gu Qingqing datang karena ingin menghiburnya. Apalagi Grup Leng sedang krisis, ia juga mendapatkan penghinaan dari keluarga Xu yang sudah membatalkan pertunangan. Sebenarnya, Gu Qingqing tidak perlu melakukan apa pun untuk menghiburnya, hanya perlu menemaninya saja sudah cukup.
Leng Sicheng tidak masalah walaupun sebenarnya tujuan Gu Qingqing datang hari ini hanyalah untuk mencari pria kaya, karena sudah putus dengan Nie Zhining.
Ia hanya benar-benar tidak menyangka, Gu Qingqing datang mencarinya ternyata demi uang. Dan selain dirinya, ternyata wanita ini pernah memikirkan mau mencari Mo Dongyang dan Nie Zhining! Apa Gu Qingqing benar-benar, begitu … murahan!
Kemudian ponsel Gu Qingqing berdering lagi. Ia mengeluarkan ponselnya dan melihat, kali ini Mo Dongyang meneleponnya. Begitu Leng Sicheng melihat nama tersebut, ia lalu teringat kata-kata Wu Aimei, kemudian tertawa dingin!
Ponsel Gu Qingqing terus berbunyi. Gu Qingqing mengangkat panggilan tersebut, di seberang ponsel, Mo Dongyang mengatakan, "Qinging, kamu sudah menemukan Sicheng belum? Sekarang di luar sedang hujan, kalau kamu tidak menemukannya, aku pesankan kamar dulu untukmu. Kamu bisa istirahat dulu .…"
Namun saat Mo Dongyang belum sempat menyelesaikan kata-katanya, panggilan tersebut sudah langsung dimatikan oleh Leng Sicheng.
Apa Leng Sicheng sudah salah paham? Malam ini Gu Qingqing mencari Nie Zhining, Mo Dongyang, dan juga dirinya. Sebenarnya Gu Qingqing ingin mencari berapa 'tamu'? Berapa 'majikan'?!
Leng Sicheng tidak mau membicarakan Nie Zhining, cukup ia saja. Ia kenal sekali sifat Mo Dongyang ini. Jika ada wanita yang berjalan di depan matanya, pria itu pasti akan langsung mengejarnya. Bahkan sampai mau menyiapkan kamar. Apa lagi yang mau Gu Qingqing jelaskan?
Kalau hari ini Gu Qingqing tidak menemukannya duluan, ia pasti akan langsung membalikkan badannya dan pergi mencari Mo Dongyang, kan?
"Bukan seperti ini. Kalau begitu coba katakan padaku, untuk apa kamu datang hari ini?"
"Aku .…" Gu Qingqing terdiam oleh pertanyaan Leng Sicheng. Memang benar kalau ia datang ke sini hari ini demi meminjam uang. Tapi, bukan itu maksud aslinya!