Terpapar (23)
Terpapar (23)
Pelayan menerima uang Xu Zijin. Sebelum keluar, ia juga dengan profesional menanyakan, "Apakah kue ini perlu dibungkus?"
Bungkus apanya? Benar-benar bikin malu!
Xu Zijin tidak mendapatkan informasi yang ia mau. Dan kini bahkan senyuman yang selalu ada di wajahnya juga sudah menghilang. Ia benar-benar enggan berada dalam satu ruangan dengan wanita berkelas rendah ini satu menit pun! Ia langsung merasa jijik dan malu saat memikirkan bahwa di dalam tubuhnya juga mengalir darah wanita itu!
Wu Aimei sudah berusaha payah mendapatkan kesempatan untuk berduaan dengan Xu Zijin, ia mana mungkin melepaskan kesempatan ini begitu saja? Melihat Xu Zijin mengambil tas dan keluar, ia pun segera maju dan meraih pergelangan tangan Xu Zijin, "Zijin … Nona Zijin, kamu .…"
Wu Aimei belum sempat mengatakan apa pun, tapi Xu Zijin sudah melepaskan tangannya dengan jijik, "Lepaskan! Benar-benar buang waktu!"
Wu Aimei terkejut. Tadi ketika Xu Zijin bersamanya, meskipun ia bisa melihat keengganan dan tatapan merendahkan dari mata Xu Zijin, namun sikapnya masih baik. Tapi kenapa sekarang bisa jadi seperti ini?
Wu Aimei sedikit kewalahan. Bahkan ketika mau memanggilnya lagi, ia juga dengan tidak sengaja memanggil namanya, "Zijin, aku .…"
"Diam! Kamu pikir kamu pantas memanggilku sok akrab begitu?" Xu Zijin menoleh dan melihat Wu Aimei. Seluruh tubuhnya kini gemetar karena terlalu marah.
Ia seharusnya sudah tahu kalau dirinya tidak seharusnya melibatkan diri dengan keluarga Gu. Mau Wu Aimei ataupun Gu Qingshan, dua orang ini hanya membuat malu dan tak berguna.
Wu Aimei dan Li Hongrui bagaikan langit dan bumi. Gu Qingshan juga tidak bisa dibandingkan dengan Xu Zipei. Ia bahkan ingin segera menyuruh Wu Aimei setiap kali wanita itu menyebut namanya.
Wu Aimei benar-benar terkejut oleh tatapan Xu Zijin yang penuh amarah. Ia bisa merasakan Xu Zijin sangat merendahkannya. Hanya saja, ia selalu berpikiran bahwa darah lebih kental daripada air. Bagaimanapun juga, Xu Zijin adalah anak kandungnya!
"Kedepannya … apa kita masih bisa bertemu?" Wu Aimei tidak berani terlalu menunjukkan perasaannya, ia bahkan mengatakan, "Bagaimanapun juga, aku pernah bekerja di rumah keluarga Xu beberapa tahun. Kedepannya … bisakah kita bertemu di luar kalau ada waktu?"
"Siapa yang mau bertemu denganmu? Buat apa bertemu?" Xu Zijin sangat marah, "Bertemu untuk mendengarmu memamerkan hubungan baik antara Gu Qingqing dan Leng Sicheng? Lalu apakah kamu juga akan menceritakan kegagalanku pada mereka? Menceritakan bahwa Zhining sampai sekarang masih belum bisa melupakan Gu Qingqing?"
"Bukan itu maksudku, sungguh." Wu Aimei terkejut, ia mundur beberapa langkah dan langsung terjatuh duduk di atas sofa.
"Buang-buang waktu saja!" Xu Zijin menatapnya tajam sampai Wu Aimei mundur. Ia sudah malas mau berbicara lagi dengannya.
Xu Zijin mengambil kuenya dan keluar dari club house. Setelah sampai di tempat parkir, ia mencari mobilnya lalu masuk. Ia meletakkan tas dan kotak kuenya di kursi belakang dan menutup pintu mobil. Ia masih marah, dan melampiaskannya dengan memukul kemudi mobil dengan keras hingga tangannya memerah.
Kenapa, kenapa di dalam tubuhnya ini mengalir darah yang sama dengan orang berkelas rendah seperti itu! Bahkan tubuhnya yang bisa merasakan sakit, bisa merasakan derita ini, juga keluar dari perut wanita kotor itu!
Xu Zijin memukul kemudi mobil dengan penuh emosi, sampai seluruh tenaganya hampir terkuras habis. Kemudian ia baru mulai menyalakan mobilnya, hendak meninggalkan tempat ini. Namun ponselnya berbunyi. Ia melirik layar ponselnya, dan wajahnya yang tadinya masih lesu pun langsung berubah jadi cerah seketika!