Kisah Istri Bayaran

Terpapar (22)



Terpapar (22)

3Setelah mendengar ucapan Xu Zijin yang panjang lebar, Wu Aimei juga bukan orang yang bodoh. Walaupun awalnya ia sangat terkejut sekaligus senang saat mendapatkan telepon Xu Zijin. Namun saat mendengar ucapan barusan, ia mulai mengerti. Xu Zijin pasti mengajaknya bertemu karena suatu tujuan, dan itu pasti bukanlah sesuatu dengan niat baik.      

Xu Zijin menargetkan Gu Qingqing. Namun Wu Aimei tetap tidak ingin mengekspos tujuan Xu Zijin. Ia tidak ingin berpikiran buruk, "Sekarang hubungannya dengan Leng Sicheng benar-benar sangat baik. Qingqing juga sedang minum obat untuk menyehatkan tubuhnya. Seharusnya mereka akan memiliki anak dalam waktu singkat."     

Minum obat?      

Xu Zijin tahu kalau Gu Qingqing sedang minum obat untuk menyehatkan tubuh. Ia juga tahu kalau Gu Qingqing sering pergi melakukan medical check up. Tapi apa gunanya? Ia ingin mengetahui kelemahan Gu Qingqing. Ia ingin tahu cara apa yang bisa ia gunakan untukmengendalikan Gu Qingqing!     

"Apa pun bisa terjadi selama belum benar-benar punya anak, kan? Lagi pula, kita sering mendengar ucapan seperti ini, bukan? Orang-orang biasanya hanya pura-pura sopan saja."     

"Tidak." Dulu, Wu Aimei mungkin akan merasa Gu Qingqing hanya sedang menipunya agar ia bisa tenang. Namun, setelah ia mengamatinya beberapa waktu belakangan, ia sadar sepertinya Leng Sicheng mungkin benar-benar menyukai Gu Qingqing. Meskipun cintanya tidak terlalu dalam, tapi pria itu pasti memang sudah jatuh cinta pada Gu Qingqing.     

"Mungkin hubungan Qingqing dan Leng Sicheng sebelumnya memang tidak stabil. Tapi sekarang hubungan mereka memang lumayan baik. Qingqing saja sekarang ada di rumah tua keluarga Leng. Tadi waktu aku telepon, aku bisa merasakan hubungannya dengan keluarga Leng tetap sangat akur. Leng Sicheng juga sepertinya tidak kesal pada Qingqing sama sekali."     

"Ini .…" Xu Zijin tidak tahu harus bagaimana melanjutkannya karena kata-kata Wu Aimei barusan.     

Bukannya ada pepatah yang mengatakan, "Seberat apapun hubungan, rasa bosan akan selalu menyelimuti". Awalnya Xu Zijin ingin mengambil kesempatan ini untuk menjatuhkan Gu Qingqing, setidaknya bisa mendapatkan sedikit perkembangan.     

"Aku tidak percaya. Kalau mereka memang mau punya anak, kenapa baru sekarang?"     

"Kondisi tubuh Qingqing kurang sehat, dia selalu meminum obat untuk menyehatkan tubuhnya. Akhir-akhir ini dia juga sering pergi ke rumah keluarga Leng. Orang tua Leng Sicheng juga sangat menyukainya. Sebelumnya ketika hubungannya dengan Leng Sicheng sedang tidak akur, orang tua Leng Sicheng juga sering menasihati mereka."      

Wu Aimei mengerutkan keningnya. Gu Qingqing semakin lepas kendali. Kedepannya kalau Gu Qingqing melepaskan diri dari kendalinya, hal ini bukanlah hal baik baginya dan keluarga Gu. Selama ini ia mengendalikan Gu Qingqing karena wanita itu tidak mengetahui identitas aslinya. Kalau Gu Qingqing sampai mengetahuinya .…     

"Kamu …!" Xu Zijin merasa geram. Ia sudah duduk begitu lama tapi masih tetap tidak mendapatkan informasi yang diinginkannya. Ia mengulurkan tangannya dan menekan tombol bel secara mendadak. Dengan cepat pelayan pun masuk dan bertanya pada Xu Zijin, "Nona, apa yang Anda perlukan?"     

"Bill." Suara Xu Zijin terdengar dingin. Ia langsung mengeluarkan dompetnya, mengambil beberapa lembar uang ratusan dan menepuknya di atas meja. Ia juga tidak meminta uang kembalian, melainkan mengambil tasnya sendiri dan dua kotak kue itu. Ia lalu berdiri dan langsung mau berjalan keluar.     

Wu Aimei melihat Xu Zijin mau pergi, ia pun langsung tegang, "Kenapa … sudah mau pergi sekarang?"     

Wu Aimei melihat makanan kecil yang di atas meja, ia pun mengatakan, "Makanan ini masih belum dimakan."     

Xu Zijin mengajak Wu Aimei jauh-jauh ke sini bukan demi mau makan scone dan strawberry cheesecake.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.