Terpapar (13)
Terpapar (13)
Walaupun Nie Zhining akan bertindak gila lagi dan ingin membatalkan pernikahannya dengan Xu Zijin, lalu kembali ke samping Gu Qingqing, Zhen Xiaoya tahu bahwa Xu Zijin tidak akan memalingkan hatinya. Apalagi sampai berbuat sesuatu yang tidak senonoh dengan pria lain.
"Aku juga akan bawakan kue untuk Bibi Zhen! Aku ingat Bibi suka kue rasa cranberry dan raspberry. Nanti coba aku lihat, kalau ada, pasti akan aku belikan."
"Sekarang kamu belum menikah, tapi sudah bisa menyenangkan hati mertuamu ya, dasar anak ini."
Beberapa orang di dalam mobil tertawa senang. Lalu Xu Zijin mulai menarik kembali tangannya sambil tersenyum, secara perlahan, senyumannya semakin lama semakin memudar. Nie Zhining yang sedari tidak tertawa pun, terus mengamati ekspresi Xu Zijin.
----
Setelah mereka tiba di rumah, Xu Zijin benar-benar menyamar seolah ingin pergi menemui temannya untuk berbelanja. Ia sengaja memakai baju yang cantik dan memutarkan badannya di hadapan Li Hongrui, "Ibu, coba lihat, bajuku ini bagus tidak?"
Li Hongrui yang sedang menyimpan barang pun mendongak dan melihat, lalu ia berkata dengan senang, "Waduh, anak iIbu tentu saja cantik."
Xu Zijin melihat Li Hongrui sama sekali tidak mencurigainya, ia pun tersenyum, "Tentu saja, ibunya cantik, tentunya aku juga ikut cantik."
"Kamu kan anak kandung ibu, tentu mirip ibu." Li Hongrui hanya asal bicara, lalu ia berjalan masuk ke dalam kamarnya membantu Xu Zhongxu mengambilkan sesuatu.
"Betul, anak kandung ibu, tentu saja mirip ibu." Xu Zijin mengulang kalimat tersebut, kemudian ia mendongak melihat foto keluarga yang dipajang di ruang tamu.
Karena sudah dididik dari kecil, seorang anak akan semakin mirip dengan orang tuanya. Hanya saja, begitu memikirkan Gu Qingqing berdiri di samping Xu Zipei, kedua orang itu mirip sekali seperti kembar … Xu Zijin pun mengepalkan tangannya, sorot matanya mendingin. Ia lalu keluar dari rumah, masuk ke dalam mobil dan pergi.
Rumah keluarga Nie tidak jauh dari rumah keluarga Xu. Nie Zhining melihat ada pergerakan di halaman rumah keluarga Xu, ia melihat Xu Zijin sudah keluar dari rumah, jadi ia segera menoleh dan berkata, "Oh ya, Bu. Aku sekarang jadi ingin makan pie durian di tepi jalan itu. Aku pergi membelinya sebentar ya?"
"Pie durian apa? Sekarang kan sudah mau makan malam." Zhen Xiaoya merasa aneh. Nie Zhining bukannya paling tidak suka makanan manis? Apalagi kulit pie yang suka belepotan. Setiap kali memakannya, anaknya ini akan mengatakan kalau makanan itu mengotori meja saja.
"Ah, aku hanya tiba-tiba ingin makan saja. Tidak apa-apa, aku pakai mobil, sebentar saja sudah pulang. Ibu cukup menyisakan sedikit lauk untukku."
Setelah selesai bicara, Nie Zhining segera berlari keluar rumah dan pergi dengan mobil. Zhen Xiaoya tidak sempat menghentikannya, ia hanya bisa melihat anaknya buru-buru pergi.
Nie Zhining mengikuti Xu Zijin. Dari pengalaman sebelumnya, kali ini jaraknya tidak terlalu jauh, dan mempertahankan jarak satu mobil dari mobil Xu Zijin. Mobil Xu Zijin terus melaju hingga ke jalanan yang ramai, dan semakin memudahkan Nie Zhining untuk mengikutinya.
Nie Zhining tidak mengetahui tujuan Xu Zijin, ia hanya mengikutinya mengelilingi Yancheng, sampai akhirnya mobil Xu Zijin berhenti di jalan Huamaotian.
Nie Zhining langsung terdiam saat melihat jalan Huamaotian. Xu Zijin tadi bilang mau pergi berbelanja dengan teman wanitanya, dan sengaja memilih salah satu gedung perbelanjaan paling berkelas, dengan banyak toko bermerek di Yancheng. Jadi kali ini Xu Zijin keluar, benar-benar untuk belanja?
Ketika Nie Zhining berpikir sampai sini, ia pun merasa dirinya sangat lucu. Hanya karena kecurigaan kecilnya, ia langsung memandang Xu Zijin sebagai orang jahat. Apakah dirinya tidak terlalu keterlaluan?