Terpapar (11)
Terpapar (11)
Sedangkan Xu Zijin, ia mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukannya lebih banyak. Namun sebenarnya yang dilakukan Xu Zijin adalah mencari asisten dokter untuk mengetahui situasi Gu Qingqing. Dan Nie Zhining yang datang mencari Xu Zijin, kebetulan mendengarnya meminta asisten dokter itu melaporkan kondisi tubuh Gu Qingqing kepadanya terlebih dahulu daripada ke Gu Qingqing sendiri.
Ada apa ini? Nie Zhining mengingat masalah sebelumnya, di mana Xu Zijin juga bertindak mencurigakan seperti sekarang, bahkan merekrut seorang detektif pribadi, di mana ia tidak hanya melakukan medical check up, bahkan melakukan tes DNA. Sebenarnya apa yang dipikirkan Xu Zijin?
Nie Zhining yang kebingungan akhirnya kembali, ia melihat Xu Zijin sedang berbicara dengan Li Hongrui dan Zhen Xiaoya dengan senang. Ketika melihat Nie Zhining, ia bahkan berkata sambil tersenyum, "Kenapa ke toilet saja lama sekali?"
"Oh, perutku sedikit sakit. Tidak apa-apa, dokter bilang kondisiku sangat baik."
Nie Zhining melihat Xu Zijin, kini Xu Zijin masih duduk di atas tempat duduk, wajahnya penuh dengan senyuman, sama sekali tidak terlihat bahwa tadi ia sudah pergi menanyakan kondisi pribadi Gu Qingqing. Namun Nie Zhining juga tidak begitu memikirkannya. Bagaimanapun, Xu Zijin dan Gu Qingqing adalah saingan berat, setiap kali bertemu, kondisinya pasti sangat parah.
"Baguslah kalau tidak ada apa-apa." Zhen Xiaoya juga merasa senang. Kecelakaan lalu lintas yang dialami Nie Zhining waktu itu benar-benar membuat Zhen Xiaoya mengira ia akan kehilangan anaknya, ia tidak menyangka kini penyembuhan anaknya bisa begitu bagus. Ia bahkan menolehkan kepalanya dan berkata pada Li Hongrui, "Sekarang Zhining sudah sehat, mungkin tahun depan kita sudah bisa menghadiri acara pernikahan mereka."
Li Hongrui juga tersenyum, jujur saja, sebenarnya ia juga takut jika pernikahan ini diundur lagi, akan ada hal buruk lagi yang terjadi. Sebenarnya pada saat Nie Zhining ingin membatalkan pertunangannya dengan Xu Zijin, Li Hongrui sudah tidak begitu mementingkan pernikahan mereka berdua lagi.
Apalagi ketika ia mendengar Nie Zhining bisa mengalami kecelakaan lalu lintas gara-gara Gu Qingqing, bahkan Zhen Xiaoya menyuruh Gu Qingqing datang ke rumah sakit untuk membantu menjaga Nie Zhining, ini benar-benar bagaikan sebuah duri yang menusuk ke dalam hati Zhen Xiaoya. Tapi, siapa suruh anak perempuannya menyukai Nie Zhining?
Xu Zhongxu dan Li Hongrui hanya memiliki satu orang anak perempuan, jangankan suami, jika Xu Zijin menginginkan bintang di langit pun, mereka berdua juga akan menghabiskan puluhan juta untuk membiarkannya pergi ke stasiun luar angkasa internasional sepuasnya!
Kata-kata Zhen Xiaoya membuat Xu Zijin malu-malu, "Bibi Zhen ini bicara apa? Bukannya waktu itu bilang, kami bisa menikah kapanpun setelah bertunangan? Kalau menetapkan hari pernikahan dengan tergesa-gesa, bukan hanya tidak punya waktu untuk mempersiapkan acara pernikahan, yang paling penting adalah penyembuhan Zhining."
Zhen Xiaoya juga menganggukkan kepalanya, "Betul, betul, setelah kecelakaan lalu lintas separah itu, memang memerlukan waktu penyembuhan yang agak lama. Nanti setelah Zhining sudah sembuh total, baru kita bahaskan masalah ini lagi."
Jarang-jarang Nie Zhining tidak menunjukkan sedikit keengganan saat membahas pernikahan, seolah ia juga sudah menyetujui pernikahan tersebut. Dan sikap Nie Zhining ini membuat mereka yang melihatnya pada menganggukkan kepala, merasa sangat puas.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan, Nie Zhining dan yang lainnya pun pulang dengan mobil. Kali ini mobil yang dikendarai keluarga Nie adalah mobil MPV tujuh tempat duduk, Nie Zhining dan Xu Zijin duduk di barisan paling belakang. Sepanjang perjalanan, Xu Zijin terus berbicara pada Nie Zhining, dan Nie Zhining juga menanggapinya dengan sopan.
Sampai mobil sudah mau sampai pintu masuk gunung, Xu Zijin tiba-tiba menerima sebuah panggilan telepon. Ia melihat layar ponselnya, dan raut wajahnya pun berubah seketika!
Li Hongrui yang duduk di depan masih tersenyum senang, "Siapa yang mencarimu, Zijin? Ayahmu?"
"Bukan." Xu Zijin memutuskan panggilan tersebut, kemudian tersenyum canggung, "Ini dari temanku, beberapa hari lagi kan sudah mau libur, jadi dia menanyakan rencana liburanku kali ini, mau mengajakku main."
"Oh, begitukah? Temanmu laki-laki atau perempuan?" Li Hongrui sengaja bercanda dengan Xu Zijin.
"Tentu saja perempuan." Xu Zijin tertawa.