Terpapar (10)
Terpapar (10)
"Tentu saja, aku dan ayahmu tahu kalau kamu adalah anak yang baik. Sebenarnya kami sangat lega karena kamu bisa bersama Sicheng. Sedangkan keluargamu, kamu juga jangan terlalu memikirkannya. Yang penting kita berusaha sekuat tenaga, terserah Tuhan akan seperti apa hasilnya. Manusia sudah punya rezekinya masing-masing."
Luo Qingxue menyikat bulu Wales yang sedang mandi di dalam baskom besar sambil mengatakan, "Tapi, kamu kalau ingin menggunakan kekuasaan keluarga Leng untuk melepaskan hukuman yang layak diterima kakakmu, kami tidak bisa melakukannya."
"Tidak." Gu Qingqing segera menggelengkan kepalanya, "Sebenarnya aku lebih berharap kakakku bisa mendapatkan hukuman berat. Sebenarnya dia baik, tapi ayah dan ibuku selalu memanjakannya sejak kecil karena dia anak laki-laki satu-satunya di keluarga kami. Itu membuatnya memiliki sifat yang malas, sombong dan tak mau menerima pendapat orang. Kalau menyebutnya jahat, sebenarnya dia hanya terlalu …."
Gu Qingqing lalu menggelengkan kepalanya, "Ayahku sudah meninggal dunia, ibuku tidak punya pekerjaan tetap, kedepannya kalau ibuku sudah tua, dia hanya bisa mengandalkan kakakku. Aku rasa ini semua tidak akan sia-sia jika bisa membuat kakaku bisa menyadari kekurangannya di masa lalu, dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik."
"Baguslah kalau kamu bisa berpikir seperti ini." Luo Qingxue menganggukkan kepalanya dengan senang, "Kamu juga jangan terlalu manjakan Sicheng. Aku mengerti dia seperti apa. Terkadang kalau terlalu emosi bisa sampai kehilangan kendali. Dia perlu seseorang yang bisa mengontrolnya, orang yang bisa menasehati dan mengingatkannya sepertimu ini. Tapi yang paling penting adalah, setelah masalah ini selesai, kalian sepertinya sudah bisa mempertimbangkan untuk mempunyai anak, kan?"
Wajah Gu Qingqing memerah, ia menganggukkan kepalanya, "Sekarang aku masih dalam proses pengobatan sesuai anjuran dokter."
Luo Qingxue tersenyum, "Tidak perlu malu. Punya anak memang bagus, tapi kami juga tidak ingin memaksamu, kamu bisa hamil kapan saja. Tapi kalian jangan sengaja menggunakan alat kontrasepsi, atau menunggu usia tiga puluh atau tiga puluh lima tahun baru mau hamil. Kalian jangan merasa tertekan, kami juga tidak panik, kapanpun bisa. Aku lihat wajahmu akhir-akhir ini agak pucat, sudah periksa ke dokter?"
Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Akhir-akhir ini banyak kesibukan, sudah satu bulan lebih tidak ke rumah sakit. Tadinya memang mau ke rumah sakit setelah masalah akhir-akhir ini selesai."
"Baguslah kalau begitu." Sambil ngobrol, Luo Qingxue juga selesai menyikat bulu Wales. Ia mengambil selang air dan membersihkan badan Wales. Wales sendiri juga mengerti kalau sudah selesai mandi, ia pun berdiri dan mengeringkan bulunya dengan menggoyangkan badannya dengan kencang, membuat Luo Qingxue dan Gu Qingqing basah.
Luo Qingxue pun menjadi marah, ia memukul kepala Wales dan mengatakan, "Dasar anak ini, nakal sekali, huh?"
Kedua mata bulat Wales yang hitam tampak berbinar, "Guk guk."
Kemudian ia menggoyangkan bulunya yang basah dengan lebih bersemangat.
----
Keluarga Leng sangat damai, sedangkan di rumah sakit, Xu Zijin menemani Nie Zhining medical checkup, lalu ia sekalian pergi ke jalur VIP dan menemui asisten dokter itu.
"Selamat siang, Nona Xu." Akhir-akhir ini Xu Zijin juga memberikan banyak keuntungan kepada asisten dokter ini, tentu saja, ia juga mendapatkan banyak informasi yang diinginkannya dari asisten dokter ini, terutama mengenai Gu Qingqing.
"Apa baru-baru ini Gu Qingqing datang ke rumah sakit?"
Asisten dokter menggelengkan kepalanya, "Dia tidak datang baru-baru ini."
Xu Zijin menganggukkan kepalanya, "Kalau dia datang medical check up atau konsultasi dengan dokter, aku hanya memiliki satu permintaan. Mengenai laporan tubuhnya, jangan beri tahukan hal itu kepadanya dulu, beri tahu aku dulu."
Meskipun asisten dokter sedikit kebingungan, namun ia tetap menganggukkan kepalanya. Setelah Xu Zijin selesai medical check up, ia pun pergi dengan puas. Namun ia tidak sadar, bahwa di pojokan ada sosok Nie Zhining!