Hadiah (33)
Hadiah (33)
"Leng Sicheng memukul orang!"
Segerombolan wartawan bergegas ke arah Leng Sicheng dan Gu Qingqing. Mereka tidak berani menyinggung Leng Sicheng, namun mereka mengurung dua orang itu, tidak membiarkan mereka berdua pergi.
Leng Sicheng sebenarnya tidak takut, namun jumlah wartawan itu begitu banyak, ia tidak mungkin memukul mereka semua satu per satu. Kini ia dan Gu Qingqing mau jalan tidak bisa, mau keluar juga tidak bisa, hanya bisa terkurung di tengah kerumunan.
Leng Sicheng tidak keberatan dirinya dikurung, namun ia berharap para wartawan yang sudah seperti nyamuk ini tidak terus menatapnya dan Gu Qingqing seolah mereka berdua adalah hewan di kebun binatang. Para wartawan ini memiliki niat jahat menghadapkan kamera ke arah Gu Qingqing.
Ketika Leng Sicheng dan Gu Qingqing sedang kesulitan, di tepi jalan tiba-tiba ada suara deru mobil. Dapat dilihat bahwa ada sebuah mobil van Mercedes Benz sedang melaju ke arah kerumunan. Awalnya orang-orang yang berkerumun tidak mempedulikannya, namun mobil itu terus memencet klaksonnya tanpa mengurangi kecepatan. Hal itu memaksa para wartawan menghindar ke samping.
Kecepatan van itu tidak berkurang sama sekali, dan terus melaju ke arah kerumunan. Mobil itu terus melaju terus sampai akhirnya berhenti di depan Leng Sicheng. Kemudian kaca jendela mobil pun terbuka, Xu Zipei yang duduk di tempat duduk pengemudi pun mengulurkan kepalanya dan mengatakan, "Ayo, buat apa masih berdiri bengong? Naik."
Para wartawan benar-benar terpana. Situasi macam apa ini? Kenapa Xu Zipei bisa muncul secara mendadak? Apalagi ia menyelamatkan Leng Sicheng di saat seperti ini? Jadi, wanita yang di dalam pelukan Leng Sicheng ini, sebenarnya siapa dia?
Leng Sicheng juga tertegun, tanpa mengatakan apa pun, ia langsung membawa Gu Qingqing ke belakang mobil, membuka pintu dan masuk. Begitu Leng Sicheng dan Gu Qingqing masuk, para wartawan pun bergegas menghampiri, mereka mengelilingi mobil Xu Zipei, tidak membiarkannya pergi.
Kemudian, pengawal Leng Sicheng pun tiba. Belasan pengawal membantu membukakan jalan untuk mobil Xu Zipei. Para pengawal itu dengan keras mendorong para wartawan ke tepi jalan. Xu Zipei juga tidak menunggu lama, ia segera menyalakan mesin mobil dan siap-siap mau pergi.
Namun para wartawan mana mungkin melepaskan berita panas seperti ini. Seorang wartawan yang berpengalaman bahkan menarik jendela pintu mobil pengemudi, tidak membiarkan mobil pergi, lalu ia mengulurkan mikrofonnya ke Xu Zipei.
"Zipei, kenapa kamu bisa ke sini hari ini? Apakah kamu memiliki hubungan dengan keluarga tersangka kasus perusahaan Rongxin ini? Kenapa Presiden Leng bisa memeluk wanita itu?"
Bahkan ada yang langsung bertanya, "Apakah wanita misterius itu adalah istri Leng Sicheng yang dirahasiakan itu?"
Xu Zipei tidak menjawab pertanyaan apa pun, melainkan hanya tersenyum, "Masalah ini adalah urusan pribadinya, kamu seharusnya bertanya padanya. Tapi, aku percaya dia akan dengan cepat mencari waktu untuk menjelaskannya pada media."
Walaupun Xu Zipei tidak berkata dengan rinci, namun ia jelas-jelas sedang memberi tahu semua orang bahwa Leng Sicheng nanti mungkin akan mengadakan konferensi untuk memberikan penjelasan.
"Lalu .…" Xu Zipei mengambil kacamata hitamnya, ia melambaikan tangannya di udara dan mengatakan, "Hati-hati, tolong lepaskan tanganmu, kalau tidak, nanti kalau terluka kan tidak enak."
Wartawan itu tertegun. Xu Zipei menutup jendela mobil, kemudian menyalakan mesin. Begitu suara mesin terdengar, para wartawan yang tadinya masih berdiri di sekeliling mobil pun mundur ke samping. Ditambah dengan bantuan pengawal Leng Sicheng, akhirnya mobil Xu Zipei bisa melaju pergi.
Begitu mobil jalan, Xu Zijin yang duduk di samping Xu Zipei pun melihat Gu Qingqing yang bersembunyi di dalam pelukan Leng Sicheng dengan jijik. Ekspresi Leng Sicheng tampak dingin, walaupun tadi ia sudah memukul orang, namun hal itu seolah tidak mempengaruhinya sama sekali. Ia hanya memeluk Gu Qingqing dengan erat.