Hadiah (32)
Hadiah (32)
Gu Qingqing mengangkat kepalanya dengan linglung, ia pun melihat ada seseorang berdiri membelakangi cahaya matahari. Cahaya matahari menyinari punggung orang itu, membuat lingkaran emas seolah muncul di sekitarnya, membuatnya tampak suci. Ekspresi pria itu terlihat serius, tatapannya tajam. Pria itu bagaikan turun dari surga, dan datang ke samping Gu Qingqing yang sedang kesulitan!
Leng Sicheng, pria ini benar-benar Leng Sicheng!
Kenapa Leng Sicheng bisa muncul di sini? Kenapa dia bisa muncul di saat seperti ini?
Gu Qingqing belum sempat mengatakan sesuatu, detik selanjutnya, Leng Sicheng sudah mengulurkan tangan dan menariknya dari pelukan Lin Zhouyi. Gu Qingqing yang belum sepenuhnya menyadari apa yang terjadi pun terhuyung karena tarikan Leng Sicheng, dan jatuh ke pelukannya.
Leng Sicheng berbeda dengan Lin Zhouyi. Padahal Lin Zhouyi sengaja ingin mendekati Gu Qingqing, namun ia pura-pura bertingkah seolah tidak sengaja dan tidak ingin mengambil keberuntungan. Sementara Leng Sicheng, ia langsung merangkul pinggang Gu Qingqing, menempelkan wajah Gu Qingqing ke dadanya, dan melempar jas Lin Zhouyi ke lantai. Lalu tangannya yang satu lagi mendorong orang-orang ke samping untuk membuka jalan, dan langsung berjalan keluar!
Gerakan Leng Sicheng terlalu cepat, bahkan Lin Zhouyi juga tidak sempat bereaksi, tapi Leng Sicheng sudah membawa Gu Qingqing keluar. Para wartawan itu tertegun beberapa detik, kemudian mereka menjadi lebih bersemangat, dan bergegas ke arah Leng Sicheng serta Gu Qingqing, "Presiden Leng, apa hubunganmu dengan Nona ini?"
"Presiden Leng, kenapa kamu bisa muncul di saat seperti ini?"
Pertanyaannya hampir sama dengan pertanyaan yang ditanyakan kepada Lin Zhouyi tadi, namun satu-satunya yang berbeda adalah, Leng Sicheng sama sekali tidak berniat mau memberikan jawaban. Ia sama sekali tidak memedulikan imejnya, dan ingin membawa Gu Qingqing meninggalkan tempat ini. Tidak ada siapapun yang bisa menghalanginya.
Para wartawan tertegun sejenak, Leng Sicheng bukanlah Lin Zhouyi, dengan kekerasan dan kearoganannya, ia tidak pernah memberikan muka kepada wartawan-wartawan ini.
Kalau Leng Sicheng mengamuk, kemungkinan besar ia akan langsung membuat seluruh media ini bangkrut. Para wartawan juga mengetahui sifat Leng Sicheng, sehingga mereka tidak mendorong seperti tadi. Namun banyak wartawan yang langsung berdiri di depan pintu mobil Leng Sicheng, menghalanginya membawa mobil pergi.
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, wartawan yang berdiri di depan pintu mobilnya lumayan banyak. Ia bisa saja melewati wartawan-wartawan ini dan tidak memperdulikan mereka. Namun para wartawan ini seperti permen, kalau menyentuh mereka, melakukan sedikit sentuhan tubuh, mereka akan langsung bergegas ke rumah sakit untuk memeriksakan diri, apakah ada cedera atau tidak.
Kalau di hari biasa, Leng Sicheng mungkin masih ada waktu untuk bertele-tele dengan mereka, namun kini ia hanya ingin membawa Gu Qingqing meninggalkan tempat ini!
Namun sayangnya, tadi karena mobil Leng Sicheng terlalu kencang, pengawal yang dipanggil Sekretaris Cheng belum tiba. Kalau tidak, dengan kemampuan para wartawan ini, mereka mana mungkin bisa menghalangi jalan Leng Sicheng?
Dan pada saat ini, seorang wartawan yang tidak tahu diri menarik lengan Gu Qingqing. Ia tidak berani menyentuh Leng Sicheng, namun ingin mencoba menarik Gu Qingqing, dan ini juga cara umum wartawan menarik perhatian narasumber.
Gu Qingqing tentu saja melawan, ia segera melepaskan tangan wartawan itu. Namun meski sudah ditolak, wartawan itu dengan tidak tahu malunya mengulurkan tangannya untuk kedua kalinya. Tindakannya ini terlihat oleh Leng Sicheng, jadi mana mungkin dibiarkan?!
Ketika tangan wartawan itu sudah mau mengenai Gu Qingqing, dadanya pun mendadak terasa sakit, seluruh tubuhnya langsung jatuh ke lantai. Wartawan itu mengangkat kepalanya, ternyata Leng Sicheng yang menendang dadanya, membuatnya jatuh ke lantai!
Siapa yang berani menyentuh istrinya? Kalau bukan karena di sini banyak orang, Leng Sicheng pasti sudah memotong tangan bajing*n ini untuk dijadikan makanan anjing!