Kisah Istri Bayaran

Hadiah (12)



Hadiah (12)

2Suara ponsel berdering, Leng Sicheng sepertinya juga mendengar suara ponsel Gu Qingqing yang berdering di luar pintu. Ia pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah luar pintu dengan bingung.     

Gu Qingqing langsung sembunyi, ia segera mengangkat ponsel dan menutup ponsel dengan tangannya. Dengan nada yang kecil dan ringan ia mengatakan, "Sicheng."     

Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ia menatap lurus ke arah pintu, "Kamu di mana sekarang?"     

"Aku sudah tiba di mobil, baru naik." Gu Qingqing segera menyamping, menghindari pandangan Leng Sicheng, dengan santai pura-pura mengatakan, "Kenapa? Apa kamu … mau memberiku kejutan?"     

Leng Sicheng belum sempat menjawab, namun Sekretaris Cheng sudah berdiri duluan. Ia mengira Leng Sicheng dan Gu Qingqing ingin membicarakan masalah rumah tangga mereka, jadi ia dengan perhatian mengatakan, "Presiden Leng, kalau begitu saya pamit dulu."     

Gu Qingqing terkejut, kalau Sekretaris Cheng keluar sekarang, ia pasti ketahuan kalau sedang berdiri di luar ruang istirahat VIP. Gu Qingqing melihat ke kanan kiri, tidak mendapatkan tempat yang bisa ia jadikan tempat persembunyian, ia pun mulai gelisah.      

Bagaimana kalau ketahuan Sekretaris Cheng?     

Namun ternyata Leng Sicheng malah mengambil folder dokumen yang berisi naskah dari departemen PR dan melemparnya ke hadapan Sekretaris Cheng. Dagunya menunjuk ke folder tersebut, menyuruh Sekretaris Cheng membaca dulu naskahnya, kalau ada masalah baru mencari Leng Sicheng.     

Sekretaris Cheng juga mengerti maksud Leng Sicheng, ia pun mengambil folder itu dan sengaja berjalan ke pojok, baru mulai membacanya. Kemudian Leng Sicheng pun berdiri, sambil mengambil ponsel ia berjalan menuju jendela, memunggungi pintu seraya mengatakan, "Tidak, aku hanya ingin tahu apakah kamu sudah masuk mobil dengan aman?"     

"Oh, ya? Tidak ada kejutan?" Gu Qingqing diam-diam mengintip ke dalam ruang istirahat VIP. Ia melihat Leng Sicheng berdiri di samping jendela, ia jadi tidak tahu ekspresi dan suasana hati pria itu. Namun ia melihat kotak jam tangan tadi masih di atas meja, Gu Qingqing pun merasa bahagia.     

"Kamu ingin kejutan?" Leng Sicheng segera bertanya. Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum ia mengatakan, "Kejutan tidak akan jadi kejutan lagi kalau aku mengatakannya sekarang. Sudah, aku tidak akan mengganggumu kerja lagi. Semoga kerjaanmu lancar, tapi jangan lupa makan dan istirahat. Aku … menunggumu di rumah, Suamiku."     

Kata 'Suamiku' dari Gu Qingqing membuat suasana hati Leng Sicheng yang tadinya suram, langsung berubah menjadi cerah. Tangannya masih membawa ponsel, namun ia tak mampu menahan senyuman di sudut bibirnya. Seolah sedang mengenang sesuatu, ia menganggukkan kepalanya, "Hmhh, kamu juga hati-hati di jalan."     

"Baik." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, melihat Leng Sicheng masih berdiri di depan jendela, sepertinya sedang menatap jauh. Pria itu masih mengambil ponsel, dan masih dalam posisi yang tetap.     

Gu Qingqing juga demikian, ia berdiri di luar pintu dan terus menatap Leng Sicheng tanpa mengatakan apa pun. Hanya dengan melihat pria itu sudah membuat hati Gu Qingqing bahagia.     

Tapi asisten yang di belakang Gu Qingqing merusak suasana tersebut, "Nona, kamu .…"     

Sebelum asisten selesai bicara, Gu Qingqing langsung berusaha fokus. Ia segera menutup mulut asisten itu dengan tangan, dan menggelengkan kepalanya. Lalu ia menoleh ke dalam ruang istirahat VIP, dan melihat Leng Sicheng sepertinya tidak menyadari keributan di luar. Ia lalu menghela napas, dan segera membawa asisten tersebut pergi.     

Di dalam ruang istirahat VIP, Sekretaris Cheng sudah selesai membaca naskah tersebut. Ia melihat Leng Sicheng masih berdiri di samping jendela. Ia merasa bahwa naskah ini harus segera diedarkan, jadi Leng Sicheng harus segera membacanya. Ia pun mengambil naskah tersebut dan berjalan menuju Leng Sicheng.      

Leng Sicheng tetap tidak bergerak, Sekretaris Cheng tidak punya cara lain, hanya bisa berdeham keras, kemudian mulai mengatakan, "Presiden Leng, Presiden Leng? Naskah ini, Anda .…"     

Namun belum sempat Sekretaris Cheng selesai berbicara, Leng Sicheng sudah merampas naskah tersebut. Leng Sicheng berpikir sejenak, lalu tiba-tiba bergegas ke pintu dan langsung membuka pintu.     

"Presiden Leng .…" Sekretaris Cheng terkejut, ia pun segera mengejar Leng Sicheng yang seolah sedang mencari seseorang. Ia melihat ke sekitar koridor, dan mendengar ada suara lift, "Ting."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.