Kisah Istri Bayaran

Hadiah (9)



Hadiah (9)

3Gu Qingqing menunggu Leng Sicheng untuk waktu yang lama, hampir mau dua jam. Menjelang waktunya tiba, selain asisten yang masuk untuk menyajikan minuman, tidak ada lagi yang mempedulikan Gu Qingqing.     

Gu Qingqing memiliki sifat yang kalem. Dulu ketika masih di rumah keluarga Xu, jika tidak ada yang memanggil, ia bisa duduk seharian di pojok sambil membaca buku. Namun, bagaimanapun juga, ini adalah ruangan Leng Sicheng, apalagi ini di kantor dari pusat grup Leng. Gu Qingqing juga tidak berani bergerak sembarangan, ia membuka rak buku, mengambil sebuah buku dan mulai membaca untuk menghabiskan waktu.     

Waktu berlalu menit demi menit, tadi Gu Qingqing datang saat masih sore, namun kini lampu jalan sudah menyala dan Leng Sicheng masih belum pulang. Gu Qingqing meletakkan bukunya, ia berpikir sejenak, dan ingin menghubungi Leng Sicheng. Namun karena takut akan mengganggunya kerja, Gu Qingqing pun memilih untuk mengirim pesan saja. Tapi Leng Sicheng tetap tidak membalas pesan tersebut.     

Setengah jam berlalu, sekarang sudah jam delapan malam, akhirnya Gu Qingqing tidak bisa duduk diam lagi. Ia kembali mengirim pesan pada Leng Sicheng, namun tetap tidak mendapatkan balasan. Gu Qingqing pun berdiri, membereskan barangnya dan memutuskan untuk pergi melihat kondisi Leng Sicheng.     

Asisten tentunya tidak ingin Gu Qingqing berjalan sembarangan di dalam perusahaan, namun Sekretaris Cheng sudah menegaskan bahwa Gu Qingqing adalah tamu yang sangat penting, sehingga ia tidak berani melawan kata-kata Gu Qingqing.      

Ia membawa Gu Qingqing ke ruang rapat, pintu ruang rapat terbuka lebar namun tidak ada satu orang pun di dalam. Setelah bertanya kepada orang yang lewat, mereka baru tahu kalau Leng Sicheng sedang berada di ruang istirahat VIP.     

Gu Qingqing pun segera berjalan menuju ruang istirahat VIP, asisten itu tidak memiliki pilihan lain dan hanya bisa mengikutinya. Namun Gu Qingqing tidak menduga ia akan bertemu dengan Xu Zipei di koridor. Mereka berdua saling berhadapan, Gu Qingqing melihat Xu Zipei, Xu Zipei juga melihatnya, tapi tidak menyapa duluan.     

Omong-omong, perang antara Gu Qingqing dan Xu Zipei sudah dimulai, namun ketika di acara formal, mereka tetap bisa mempertahankan sikap yang ramah.     

Xu Zipei tidak berbicara, asistennya yang di belakang malah bicara duluan, "Ini nona .…"     

Kata 'Gu' belum sempat keluar, tapi Xu Zipei sudah menghentikan asistennya. Xu Zipei tetap tidak bicara, ia hanya melihat Gu Qingqing tanpa ekspresi lebih. Kemudian ia menganggukkan kepalanya dengan ringan sebagai tanda menyapa, lalu berjalan maju.     

Gu Qingqing mengerutkan keningnya, ia melihat Xu Zipei berjalan ke arahnya, sementara ia hanya diam. Mungkin karena ia berdiri tepat di tengah koridor dan tidak memberikan jalan, jadi ketika Xu Zipei berjalan melewatinya, wanita itu benar-benar menabrak bahunya. Gu Qingqing mengangkat alisnya karena tabrakan ringan ini, namun mereka berdua tetap tidak mengatakan apa pun, Xu Zipei pergi begitu saja.     

Asisten Xu Zipei melihat Xu Zipei pergi, ia pun segera mengejar, "Kak Zipei."     

Ia bahkan melirik Gu Qingqing dengan makna tak terucap, kemudian pergi dengan Xu Zipei.     

Gu Qingqing masih berdiri di tempat, matanya masih melihat ke depan, lalu Sekretaris Cheng mengejar keluar dari ruang istirahat VIP. Mungkin karena tidak melihat Gu Qingqing, ia pun memanggil, "Nona Xu, tunggu sebentar .… "      

Begitu melihat Gu Qingqing, ia pun terkejut, secara refleks ingin memanggil Gu Qingqing. Namun Gu Qingqing sudah mengangkat jarinya dan meletakkannya di depan bibirnya, mengisyaratkan sekretaris Cheng untuk diam. Kemudian ia pun langsung masuk ke ruang istirahat VIP.     

Leng Sicheng yang di dalam sedang duduk memunggungi pintu masuk. Ia sebenarnya tidak marah dengan Xu Zipei yang sudah menolak usulan skandal barusan, ia hanya mengerutkan keningnya dan sedang berusaha memikirkan cara membereskan masalah ini.     

Sekretaris Cheng juga pengertian, ia keluar dari ruang istirahat VIP sekalian membawa asistennya itu, dan dengan perhatian menutup pintu untuk Gu Qingqing dan Leng Sicheng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.