Kisah Istri Bayaran

Hadiah (7)



Hadiah (7)

3Sebenarnya tanpa Xu Zipei memberi tahu Leng Sicheng, pria itu juga mengerti maksudnya. Maksud Xu Zipei sangat mudah, jika ingin membuat berita panas bertahan lama, maka harus secara bertahap dalam beberapa hari ini. Secara bertahap mengungkapkan kemajuan skandal mereka berdua agar bisa meneruskan berita panas tersebut.     

Kalau menginginkan kemajuan, sudah pastinya tidak mungkin hanya berhenti di tahap tidak mengakui, tidak menolak, dan tidak menjawab.     

Leng Sicheng terlihat mengerutkan keningnya, ia bukannya tidak mengerti makna dari kata-kata Xu Zipei ini. Skandal-skandal Leng Sicheng sebelumnya sangat terang-terangan, di mana ada foto Leng Sicheng dan wanita waktu itu, kemudian muncul berbagai hal gila hingga membuat semua orang mengira waktu itu hubungan Leng Sicheng dengan wanita waktu itu sangat baik.      

Ia mengantar jemput wanita tersebut dengan mobil sport, menghadiahkan perhiasan aksesoris, baju dan tas bermerek terus-menerus. Leng Sicheng bahkan terus membawa wanita itu ke berbagai acara. Di mana semua perbuatan norak Leng Sicheng ini sudah membuat masyarakat terbiasa.     

Sekarang masyarakat sudah terbiasa dengan perbuatan Leng Sicheng yang norak ini, dan saat ini ia malah ingin membuat skandal remeh semacam ini, orang-orang itu belum tentu bisa dikelabui.     

Jika mau ada kemajuan, maka skandal ini akhirnya mau tak mau harus menjadi skandal asli. Ingin membuat skandal itu sangat gampang, Leng Sicheng dan Xu Zipei sudah terbiasa terlibat dalam skandal. Hanya saja jika tidak hati-hati dan skandalnya jadi tidak terkontrol, maka akan menimbulkan masalah besar!     

Bagaimanapun juga, Xu Zipei bukan selebriti seperti Chen Wenjie yang harus mengandalkan skandal untuk menarik perhatian orang. Chen Wenjie tidak peduli menyebarkan skandal dengan pria yang sudah menikah, namun Xu Zipei tidak mau!     

Atau begini saja, kalau skandalnya itu asli, bukan settingan palsu dan sengaja, melainkan karena Leng Sicheng benar-benar menyukai Xu Zipei, ingin memulai kembali dengannya. Walaupun awalnya Xu Zipei masih memperdulikan harga dirinya dan tidak ingin memulai kembali dengan Leng Sicheng sebelum dia cerai. Namun, mana tahu dengan bujukan Leng Sicheng, Xu Zipei akan melepaskan semuanya dan bergegas kembali ke samping pria itu.     

Bukan, walaupun Leng Sicheng hanya ingin skandal settingan, dan tidak mengatakan kalimat 'Aku juga harus memikirkan perasaan Gu Qingqing', bahkan jika Xu Zipei harus menemani Leng Sicheng menyebarkan skandal asli pun, mungkin ia tidak akan bersikeras menolaknya. Namun sekarang ini, meskipun hanya settingan, Leng Sicheng juga takut ini takut itu dan tidak tegas, karena takut menyakiti perasaan Gu Qingqing, bahkan tidak berani melakukan publisitas yang berlebihan. Kalau begitu, mengapa Xu Zipei harus memaksakan dirinya untuk terus memainkan permainan membosankan ini dengan Leng Sicheng?     

"Jadi apa pilihanmu kalau ini tidak efektif? Pada saat itu kamu terpaksa harus meningkatkan kehebohan 'skandal' ini. Kalau terus 'membakar', apakah kamu sudah memikirkan akan sampai seperti apa skandal ini nanti?"     

"Skandal sebenarnya bukan masalah, tapi setelah itu apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu sudah memikirkannya? Apakah kamu sudah memikirkan apa yang akan terjadi jika skandal itu tidak bisa dikendalikan lagi? Lalu, apakah kamu juga sudah memikirkan akankah Gu Qinging sedih karena skandal yang kehilangan kendali ini?"     

Leng Sicheng tidak mengatakan apa pun, hanya menatap Xu Zipei, "Kamu tidak perlu mempertimbangkan masalah ini. Skandal ini tidak akan kehilangan kendali. Kalau tidak berhasil, maka selanjutnya akan dibatalkan."     

"Jika kamu hanya melakukan kerja sama yang paling dasar sesuai dengan kebutuhanmu, kamu tidak akan dapat mencapai efek apa pun. Skandal ini akan lebih efektif jika kita menyiapkan rencana yang rinci dan cermat. Ingat, begitu kita kehilangan kendali, nama baik kita yang tercemar mungkin masih masalah kecil, tapi apa kamu tidak khawatir Gu Qingqing juga akan ikut sedih?"     

Xu Zipei menggelengkan kepalanya, ia lalu berdiri, wajah cantiknya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, "Maaf, aku tidak bisa menyetujui permintaanmu. Kamu cari orang lain saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.