Badai Tak Henti-hentinya (29)
Badai Tak Henti-hentinya (29)
Asisten pun tersenyum, "Apakah Anda sedang menyelidiki masalah pribadi Presiden Leng?"
Setelah mendapatkan informasi pribadi Leng Sicheng, kemudian memberitahukannya pada 'Kakak ipar'?
Gu Qingqing sedikit canggung, asisten itu lalu menjawab sambil tersenyum, "Hmhh, kadang-kadang ada yang datang."
Mata Gu Qingqing pun terbelalak ketika mendengar jawaban asisten tersebut.
Asisten tertawa ketika melihat ekspresi Gu Qingqing, "Sebenarnya tidak juga. Walaupun Presiden Leng memiliki banyak skandal, tapi dia tidak mencampurkan urusan pribadi ke pekerjaan. Sebelumnya memang ada banyak wanita menggunakan berbagai alasan ingin menemuinya, tapi Presiden Leng tidak pernah mengizinkan mereka datang ke perusahaan."
"Awalnya bahkan ada yang menggunakan berbagai jenis saluran untuk mendapatkan nomor telepon asisten GM kami, tapi selalu dihalangi di luar pintu perusahaan. Pernah sekali aku pergi menjemput buku catatan tamu, wanita yang ingin mencari Presiden Leng selama sebulan ada lebih dari seratus orang."
"Kalau begitu yang di dalam perusahaan? Pasti banyak ya … yang menyukai Presiden Leng?"
Asisten itu menggelengkan kepalanya, dengan nada kecil ia mengatakan, "Sebenarnya, aku beri tahu ya, tapi kamu jangan disebarkan. Banyak karyawan perusahaan yang menyukai Presiden Leng, tapi semuanya dari departemen lain, yang tidak pernah berinteraksi langsung dengannya. Karyawan yang bekerja di samping Presiden Leng seperti kami ini, semuanya takut setengah mati padanya. Sikapnya saat bekerja ... tidak jelek sih, cuma terkadang terlalu keras. Kami semua sibuk takut, mana mungkin menyukainya? Meskipun dia sangat tampan."
"Begitukah?" Pada saat Gu Qingqing merasa lega, asisten malah menambahkan lagi, "Tapi beberapa tahun ini tetap ada wanita yang datang mencarinya."
"Siapa saja?" Gu Qingqing pura-pura bertanya dengan tenang, asisten segera menjawab, "Banyak. Mereka yang kerja sama dengan perusahaan juga banyak."
"Bagaimana dengan teman wanita?"
"Itu .…" Asisten menyentuh dagunya dengan jari tangan, kemudian mengatakan, "Ada Nyonya komisaris, nona kedua keluarga Xu, tentu saja, ada Xu Zipei yang juga datang hari ini."
Begitu Gu Qingqing mendengar nama Xu Zipei, ia langsung tegang, "Xu Zipei … sering datang?"
"Lumayan, sebulan kurang lebih dia tiga hingga empat kali datang." Hati Gu Qingqing menyusut ketika mendengar jawaban barusan.
"Dia … buat apa dia ke sini?"
Asisten menggelengkan kepalanya, "Setiap kali datang dia selalu mengurung diri di dalam ruangan bersama Presiden Leng, kami juga tidak tahu."
Menutup pintu ketika membahas sesuatu!
Tangan Gu Qingqing yang memegang gelas jus jeruk mulai mengerat, alisnya juga secara refleks mengerut. Asisten itu melihat ekspresi Gu Qingqing, ia pun tertawa ringan, "Tapi jangan khawatir, karena Sekretaris Cheng dan asisten Xu Zipei juga akan ikut masuk ke dalam, mungkin sedang merundingkan masalah pekerjaan."
Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Aku tahu, aku juga percaya padanya."
Gu Qingqing percaya Leng Sicheng juga tidak akan melakukan hal tak senonoh. Ia juga tidak takut mereka akan melakukan sesuatu yang lebih.
Namun meskipun raga dapat dikendalikan, tapi tidak dengan hati! Gu Qingqing paling takut hati Leng Sicheng akan berpaling ke Xu Zipei, lalu perlahan-lahan direbut darinya.
Asisten itu melihat Gu Qingqing yang terbengong, jiwa gosipnya pun bangkit dan bertanya, "Anu … apa kamu tahu istri Presiden Leng itu seperti apa?"
Gu Qingqing tertegun, ia menolehkan kepalanya dan melihat sang asisten. Asisten itu masih tersenyum, "Anu, kan aku tidak pernah melihatnya. Aku juga tidak tahu wajah asli istri Presiden Leng. Hubungan mereka … sepertinya kurang akur ya?"