Badai Tak Henti-hentinya (14)
Badai Tak Henti-hentinya (14)
Jangan-jangan wartawan yang menyebalkan itu benar-benar datang ke vila Xishan dan mengganggu Gu Qingqing? Atau Gu Qingqing sudah mengetahui masalah Gu Qingshan?
Jika benar ada wartawan yang tidak takut mati dan datang mengganggu Gu Qinging, Leng Sicheng pasti akan memikirkan berbagai cara untuk menghabisi wartawan-wartawan itu! Namun pada detik selanjutnya, Leng Sicheng pun mendengar suara minyak meletup, dan suara 'Sz, sz, sz'. Ia pun merasa lega, sepertinya, Gu Qingqing sedang memasak?
Dan benar, setelah Gu Qingqing mendesis sekali, Leng Sicheng sepertinya mendengar suara spatula berputar. Kemudian Gu Qingqing membawa ponsel dan berjalan menuju keran air, suara air mengalir pun terdengar di telinga Leng Sicheng, lalu Gu Qingqing mengatakan, "Aku sedang menggoreng ikan, kamu bukannya paling suka makan ikan? Tadi apinya terlalu besar, jadi aku tidak dengar. Kenapa kamu telepon? Apa ada yang ingin kamu katakan?"
"Tidak." Leng Sicheng pun menghela napas panjang, yang penting Gu Qingqing aman. Setelah Leng Sicheng menenangkan napasnya, ia mengatakan, "Hari ini aku mungkin akan sangat sibuk, jadi mungkin tidak bisa pulang malam ini."
Leng Sicheng berpikir sejenak, kemudian menambahkan, "Akhir-akhir ini aku agak sibuk, banyak gosip juga. Tapi kamu jangan khawatir, aku bisa menyelesaikannya."
Akhirnya Leng Sicheng tetap tidak memberitahukan masalah Gu Qingshan. Pertama karena takut Gu Qingqing akan khawatir, kedua karena Gu Qingqing akhirnya memutuskan untuk memutuskan hubungan kekerabatan dengan keluarga Gu. Jika wanita itu mengetahui masalah ini di saat seperti ini, Leng Sicheng takut Gu Qingqing akan terlibat lagi dalam pusaran keluarga Gu.
Gu Qingqing kebingungan, ia tidak menonton berita, jadi belum tahu soal masalah yang terjadi, ia pun merasa aneh, "Ada sesuatu yang terjadi ya?"
"Memang ada sedikit masalah di perusahaan, tapi bukan masalah besar." Leng Sicheng melewatkannya dengan santai, "Kamu sekarang juga harus sibuk dengan integrasi Huang Ting Entertainment, kan? Walaupun aku suamimu, tapi aku juga tidak bisa melihatmu mengambil gaji tanpa mengerjakan apa pun kan?"
"Ya, kapitalis benar-benar tidak manusiawi." Setelah Gu Qingqing menutup ponselnya, ia jadi kepikiran dan segera mengecek berita. Ia akhirnya tahu, ternyata memang ada masalah terkait Gu Qingshan.
Jika ini terjadi di masa lalu, mungkin Gu Qingqing akan langsung berusaha melindungi Gu Qingshan dan keluarga Gu. Namun kali ini ia sudah memutuskan untuk menjauhkan diri dari keluarga Gu, maka sikapnya pun berubah.
Ia sebenarnya juga bukannya tidak memperhatikan masalah keluarga Gu, namun kini ia lebih memilih untuk berdiri di samping Leng Sicheng, memandang dari sudut pria tersebut. Kini Gu Qingqing hanya berharap Gu Qingshan dan Wu Aimei tidak lagi membuat masalah, dan membuat Leng Sicheng mengkhawatirkan masalah keluarga Gu.
Gu Qingqing berpikir sejenak, ia pun memberikan spatula kepada pembantu. Ia lalu berjalan menuju balkon dan menelpon Wu Aimei yang segera mengangkat panggilan tersebut. Gu Qingqing belum sempat mengatakan apa pun, tapi suara Wu Aimei yang marah-marah sudah terdengar lebih dulu, "Kami masih berani menelponku? Hari ini adalah hari kematian ayahmu, dan beraninya kamu membuat konflik dengan kami, kamu benar-benar tidak berbakti! Aku tidak memiliki anak perempuan sepertimu! Aku .…"
Gu Qingqing menjauhkan ponselnya dengan tenang, menunggu Wu Aimei selesai marah-marah. Setelah tidak ada suara lagi dari seberang ponsel, Gu Qingqing baru mendekatkan kembali ponsel ke telinganya, "Ibu, hari ini adalah hari kematian ayah, apakah kamu pergi mengunjungi makamnya?"
Gu Qingqing mendengar dari seberang ponsel sana ada suara berisik, samar-samar ada kata-kata 'makan', 'sembilan bambu', dan sejenisnya, sepertinya sedang bermain mahjong. Pada hari kematian Ayah Gu, Wu Aimei bukannya pergi ke makam malah pergi main mahjong, dan masih berani menyebut Gu Qingqing tidak berbakti?