Badai Tak Henti-hentinya (13)
Badai Tak Henti-hentinya (13)
Xu Zipei juga mengerti, ia tahu bahwa kejadian ini juga melibatkan rahasia Leng Sicheng, tidak seperti yang dikatakan pria itu. Ini bukan hanya sekedar 'hubungan pribadi' saja.
Xu Zipei lalu segera berdiri dan mengatakan, "Sicheng, begini saja, aku tunggu kamu di luar. Sekarang masalah sudah terjadi, kamu mau tidak mau tetap harus menghadapi media. Dan aku rasa kamu tetap harus memiliki seseorang yang bisa bicara di depan media. Aku akan menunggumu di ruang tamu, nanti kalau kamu membutuhkan bantuan, kamu bisa mencariku kapan saja."
Pada saat Xu Zipei mengatakan hal tersebut, asistennnya kebetulan masuk ke ruangan Leng Sicheng. Mendengar Xu Zipei berkata demikian, asisten tersebut pun terkejut, dengan nada kecil ia berkata, "Kak Zipei, tapi nanti kamu harus menghadiri acara perjamuan .…"
"Kalau memang tidak bisa hadir, tolak saja. Kini Grup Leng tertimpa masalah, hal ini juga akan merugikanku. Bagaimanapun Grup Leng dan Huang Ting Entertainment itu sebadan." Xu Zipei berkata dengan tegas, dan ini membuat asistennya berkeringat dingin, "Tapi kita sudah bersusah payah membuat janji temu dengan Presiden Su .…"
"Sudah." Xu Zipei mengerutkan keningnya, ia menggelengkan kepalanya lalu melihat ke Leng Sicheng.
Awan di langit masih mendung, namun karena sudah hujan seharian, kini matahari juga mulai keluar dari balik awan. Sekarang langit sudah menggelap, matahari yang merah, awan hitam yang lebat, membuat langit terlihat setengah terang dan setengah gelap.
Cahaya matahari menyinari punggung Leng Sicheng dari jendela bergaya Perancis, seolah menyelimuti tubuhnya dengan selapis cahaya merah. Entah kenapa, sosok Leng Sicheng sekarang telah mengingatkan Xu Zipei saat ia datang mencari pria itu tiga tahun lalu, yakni ketika Grup Leng sedang krisis dan ayahnya membatalkan pernikahan dengan keluarga Leng.
Namun kali ini Xu Zipei tidak akan lagi seperti tiga tahun yang lalu, kali ini ia tidak akan menelantarkan Leng Sicheng!
"Sicheng, kali ini bagaimanapun juga, aku dan keluarga Xu akan berdiri di pihakmu. Aku menunggumu di luar dulu, kalau kamu ada perlu, kamu bisa memanggilku kapan saja."
Leng Sicheng melihat Xu Zipei, tatapannya tidak menunjukkan ekspresi apa pun, ia hanya menganggukkan kepalanya saja.
Xu Zipei juga tidak bicara panjang lebar lagi, ia langsung keluar dari ruangan Leng Sicheng. Asisten Xu Zipei masih tidak mengerti, setelah mereka dibawa ke ruang tamu, pintu juga sudah tertutup rapat, asisten Xu Zipei lalu baru bertanya, "Tapi Kak Zipei, malam ini investor film selanjutnya juga akan hadir. Kita sudah susah payah mendapatkan kesempatan ini, kamu mana boleh melepaskannya?"
"Sudah cukup." Xu Zipei menggelengkan kepalanya, "Aku sendiri mampu berinvestasi dalam sebuah film."
Xu Zipei merasa ia masih sanggup mengeluarkan dana sekecil itu. Lagi pula, investor tersebut tertarik padanya karena ia adalah aktris yang mendapatkan piala, dan karena statusnya sebagai putri pertama keluarga Xu. Xu Zipei bukan seseorang yang perlu menurunkan status untuk menemani minum para investor agar bisa mendapatkan film untuk syuting, ia tentu saja bisa menanggung beban tersebut.
Namun setelah Xu Zipei menenangkan hatinya, ia tetap mengatakan, "Begini saja, kamu beri tahu dulu mereka, minta maaf. Ah, tidak, sebaiknya biar aku saja yang menjelaskannya pada mereka, lalu kamu siapkan sebuah kado. Dengan kondisi sekarang, mungkin aku juga akan kesulitan menghadiri kegiatan besok siang."
"Kak Zipei, kenapa kamu harus begitu?"
Xu Zipei hanya menggelengkan kepalanya, "Anggap saja aku berhutang pada Sicheng."
Di dalam ruang kantor Leng Sicheng. Setelah Leng Sicheng menunggu Xu Zipei keluar, ia pun segera menelpon Gu Qingqing, takut wanita itu mengetahui masalah Gu Qingshan, "Halo."
Leng Sicheng berharap Gu Qingqing dapat tenang, ia akan memikirkan cara yang baik. Baru saja panggilan Leng Sicheng terangkat, dari seberang ponsel sudah terdengar suara jeritan.