Badai Tak Henti-hentinya (11)
Badai Tak Henti-hentinya (11)
Ada masalah apa lagi? Para direksi itu juga tidak akan berani bertingkah berlebihan, kan?
"Presiden Leng, kali ini sangat parah!" Dahi Sekretaris Cheng tampak berkeringatan, begitu ia masuk, belum sempat melapor ke Leng Sicheng, dari belakang tiba-tiba bergegas masuk segerombolan orang, yang memimpin adalah beberapa direksi tadi.
Sekretaris Cheng belum sempat mengatakan sesuatu, tapi Direktur Fu sudah masuk ke dalam, wajahnya juga menunjukkan kesenangan yang ingin dipendamkan, namun kata-katanya tetap sangat serius.
"Leng Sicheng, hebat sekali kamu! Kamu ternyata terlibat kasus penipuan keuangan yang sedang panas itu! Sekarang berita ini sudah menyebar di luar sana. Kamu terlibat dengan pemegang saham dari perusahaan Rongxin yang menipu sampai dua miliar, dan pemegang saham yang berhutang tiga miliar itu!"
"Apa?" Jika mereka mengatakan Leng Sicheng sudah melakukan sesuatu yang lain, mungkin ia tidak akan panik, namun begitu melibatkan Gu Qinging, ia pun panik.
Hal pertama yang Leng Sicheng rasakan saat Gu Qingshan tertimpa masalah adalah, orang itu memang pantas mendapatkannya. Ia sudah merasa bahwa suatu saat Gu Qingshan dan Wu Aimei pasti akan terlibat dalam masalah besar. Sedangkan hal kedua yang ia rasakan adalah, ia tidak akan membiarkan masalah Gu Qingshan dan Wu Aimei melibatkan Gu Qingqing.
Makanya ia tidak bertindak dari awal, dan membiarkan Gu Qingshan dikurung dulu di pusat penahanan. Sampai Gu Qingqing mencari bantuan pada Lin Zhouyi, ia baru bertindak secara terpaksa.
Tentu saja, meskipun Leng Sicheng harus bertindak, ia juga tidak akan sebodoh itu sampai mempublikasikan identitas Gu Qingqing pada saat ini. Alasan pertama adalah, jangan mencari masalah untuk diri sendiri. Bagaimanapun juga kakak Gu Qingqing sedang dikurung atas kasus penipuan. Akan sangat susah untuk melepaskan diri jika melibatkan diri dalam masalah seperti itu. Alasan kedua adalah, keluarga Gu benar-benar sangat memalukan. Walaupun Leng Sicheng ingin mempublikasikan identitas Gu Qingqing di depan umum, namun ia juga mengharapkan ada prosesnya, dan tentunya tidak pada saat seperti ini.
"Kamu masih menanyakan bertanya? Sekarang semua media sudah memberitakan hal ini! Kamu membawa mobil dan pergi menjemput tersangka secara diam-diam!"
Direktur Fu tampak emosi, ia mengeluarkan video berita yang ia dapatkan, kemudian melempar ponselnya di atas meja Leng Sicheng.
Leng Sicheng menundukkan kepalanya dan melihat. Benar saja, itu adalah fotonya saat menjemput Gu Qingshan. Foto pertama adalah foto mobilnya berhenti di depan pusat penahanan dan menjemput Gu Qingshan. Lalu foto kedua adalah foto mobilnya berhenti di tepi jalan, kemudian ada gambar dirinya turun dari mobil!
Mungkin karena hari itu sedang hujan, dan dari sudut foto, sepertinya mobil yang mengambil foto itu berada sangat jauh dari mobilnya. Leng Sicheng menyuruh supir berkeliling dulu di jalan besar beberapa putaran setelah lepas dari mobil-mobil wartawan. Leng Sicheng pun mendengar Gu Qingqing pergi ke jalan Huahetian, jadi ia memutar balik mobilnya.
Namun ia tidak menyangka ternyata fotonya telah diambil oleh seseorang!
Leng Sicheng mengambil ponsel Direktur Fu, lalu membaca lagi berita itu dengan sangat teliti dari atas sampai bawah. Ia tidak mengabaikan detail apa pun dari berita itu. Kemudian ia menemukan set foto yang diberitakan di berita hanya ada berita ia dan Gu Qingshan, tidak ada fotonya dan Gu Qinging sama sekali!
Leng Sicheng tetap mengerutkan keningnya. Setelah merenung sejenak, ia pun menutup artikel berita itu dan mencari di kolom pencarian internet dengan kata kunci: 'Leng Sicheng dan anggota keluarga tersangka'. Untungnya, setelah ia mencari ke sana sini, tetap tidak mendapatkan informasi apa pun.
Entah kenapa, ia malah merasa lega!
Yang penting tidak melibatkan Gu Qinging saja. Gu Qingshan hanya seorang tersangka, dan kasusnya juga hanya kasus keuangan. Bagi orang-orang yang berbisnis, sangat wajar punya saudara atau teman yang masuk penjara gara-gara kasus keuangan, kan?
Leng Sicheng malah santai, ia lalu melempar ponsel itu di atas meja, mengangkat dagunya dan dengan tenang berkata, "Lalu?"