Kisah Istri Bayaran

Badai Tak Henti-hentinya (8)



Badai Tak Henti-hentinya (8)

3Maksud Leng Sicheng, ia setuju untuk berbicara dengan Xu Zipei, namun jangan terlalu lama. Xu Zipei juga mengerti, ia pun menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk ke dalam.     

Asisten Xu Zipei juga mengikutinya, "Tapi Kak Zipei, nanti jam delapan malam kamu masih ada acara perjamuan .…"     

Setelah selesai syuting sore, Xu Zipei bergegas ke sini, bahkan tidak sempat ganti pakaian dan menghapus riasan wajahnya. Meskipun acara perjamuan malam ini bukan peragaan busana, namun acara tersebut juga sangat penting.     

Xu Zipei menggelengkan kepalanya, "Sebentar saja."     

Lagi pula Xu Zipei juga tidak dapat lama-lama, apa asistennya tidak melihat Leng Sicheng sangat tidak sabar?     

"Kamu tunggu dulu di luar." Xu Zipei bahkan tidak memberitahukan masalah foto vulgar itu kepada manajer dan asistennya, juga tidak berniat memberi tahu mereka.     

Ketika asistennya masih ingin mengatakan sesuatu, ia pun melihat ekspresi serius Xu Zipei, jadi ia hanya bisa menganggukkan kepala, "Kalau begitu aku tunggu di luar."     

Xu Zipei menganggukkan kepalanya lalu berbalik badan. Sedangkan Leng Sicheng sudah masuk ke ruangannya, dengan santai ia membuka kancing atas kemejanya dan duduk di kursinya. Ia menyesap kopinya, matanya melihat ke komputer, seolah ada dokumen penting di komputer itu.     

Sekretaris Cheng melihat kondisi tersebut, ia pun membawa asisten dan pengawal Xu Zipei ke tempat duduk, lalu mempersilakan Xu Zipei masuk ke ruangan Leng Sicheng. Setelah Xu Zipei duduk, Sekretaris Cheng pun bertanya, "Anda mau kopi, teh, atau air putih?"     

"Tidak usah." Xu Zipei menggelengkan kepalanya. Kemudian sekretaris Cheng berjalan keluar dan menutup pintu.     

Di dalam ruangan itu tersisa Leng Sicheng dan Xu Zipei, namun mereka dipisahkan oleh meja kerja pria itu. Leng Sicheng sedang melihat komputer, sepertinya tidak berniat mempedulikan Xu Zipei.     

Xu Zipei menganggukkan kepalanya, "Sicheng, hari ini aku ke sini karena aku mendengar kamu sedang dalam kesulitan, dan juga ingin secara khusus mengucapkan terima kasih padamu. Jika tidak ada kamu di acara ulang tahun kampus, aku tidak tahu apakah aku masih bisa berdiri di sini."     

Leng Sicheng tidak mengangkat kepalanya, melainkan hanya menjawab, "Ya, aku sudah tahu."     

Suara Leng Sicheng tidak menunjukkan perasaan apa pun, juga tidak marah, seolah masalah ini sama sekali tidak ada hubungannya dengannya.     

Xu Zipei tertegun, masalah sebesar ini Leng Sicheng hanya menyimpulkannya dengan 'Aku sudah tahu'? Leng Sicheng bahkan sudah dikepung oleh para direksi gara-gara masalah foto vulgar, dan hanya memberikan jawaban seperti ini?     

"Kedepannya kalau kamu ada kesulitan, kamu jangan sungkan, dan bisa bilang padaku atau ayahku. Kedepannya aku akan berdiri di pihakmu tanpa ragu."     

Leng Sicheng tetap menggelengkan kepalanya, "Ya, ada lagi?"     

Maksud Leng Sicheng adalah, kalau ada urusan cepat katakan, jika tidak ada, cepat pergi dari sini karena ia masih harus bekerja.     

Xu Zipei terkejut, apa maksud dari 'Ada lagi?' itu. Apakah Leng Sicheng benar-benar sibuk? Atau hanya secara polos tidak ingin berbicara dengannya?     

"Dan, masalah pembantu itu .…" Ini juga salah satu alasan Xu Zipei datang ke sini, karena ia sudah tidak memiliki cara lain lagi.     

Meskipun keluarga Xu sudah berusaha mencari pembantu yang melarikan diri itu, namun mereka sama sekali tidak bisa mendapatkan informasinya. Walaupun pembantu itu menggunakan kartu identitas orang lain, keluarga Xu juga sudah mendapatkan pemilik asli dari identitas yang dipakai pembantu tersebut, dan berhasil mendapatkan nama asli pembantu itu. Namun mereka tetap tidak dapat menemukan orangnya.     

Dan yang paling mengerikan adalah, meskipun pembantu itu mendapatkan uang lima juta yuan, namun ia tidak pernah menggunakan uang di dalam kartu itu, sehingga keluarga Xu juga tidak dapat melacak lewat kartu bank. Mereka juga tidak tahu soal informasi pembelian tiket pesawat, tiket kereta, dan hotel. Pembantu itu seolah menghilang dari dunia ini, dan mereka sama sekali tidak dapat menemukan jejaknya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.