Badai Tak Henti-hentinya (6)
Badai Tak Henti-hentinya (6)
Ia menolehkan kepalanya, melihat Leng Sicheng sedang mengerutkan keningnya. Namun berbeda dengan tatapan yang angkuh pada saat rapat, kini sepertinya pria itu sedang memikirkan sesuatu.
Xu Zipei tidak berani mengeluarkan suara, dan hanya mengikuti Leng Sicheng dari belakang.
Jujur saja, selama Xu Zipei mengenal Leng Sicheng, kecuali harus berpidato di depan orang luar, ia tidak pernah melihat Leng Sicheng berkata sepanjang itu. Dari kata-katanya tadi bisa terasa bahwa pria itu tidak pernah melupakan krisis Grup Leng tiga tahun yang lalu.
Beberapa waktu ini Xu Zipei juga sudah menyadari bahwa meskipun Leng Sicheng bukan seseorang yang suka bicara, namun ia pasti seseorang yang memiliki perhitungan tersendiri di dalam hatinya.
Jika selalu berada di samping Leng Sicheng, pasti akan mendapatkan keberuntungan. Namun jika mengkhianatinya, maka Leng Sicheng juga akan mengingatnya seumur hidup. Tapi jika kita baik dan mendukung Leng Sicheng, maka ia juga akan membalas berkali-kali lipat.
Kenapa tiga tahun yang lalu ketika Xu Boxian mengkhianati Leng Sicheng, Xu Zipei tidak menghentikannya, ya?
Seperti sekarang, jika kejadian foto vulgar seperti itu terjadi pada saat Xu Zipei baru kembali ke dalam negeri, Leng Sicheng pasti tidak akan mempedulikannya. Namun setelah melewatkan kasus kebakaran Nancheng, investasi, bahkan bekerja sama dengan Huang Ting Entertainment, Xu Zipei akhirnya baru mendapatkan 'perlindungan' Leng Sicheng.
Jika waktu itu Xu Boxian tidak menyerah, tidak menelantarkan Grup Leng, apakah sekarang Xu Zipei sudah menikah dengan Leng Sicheng?
Walaupun, walaupun Leng Sicheng menyukai Gu Qingqing, namun tiga tahun yang lalu, mau seberapa suka Leng Sicheng terhadap Gu Qingqing, dengan Ayah Gu yang pemabuk dan Wu Aimei yang pembantu keluarga Xu, Leng Sicheng pasti tidak akan menyerahkan dukungan keluarga Xu pada saat krisis, dan memilih Gu Qingqing.
Semua ini karena Xu Zipei tidak menangkap kesempatan.
Leng Sicheng dan Xu Zipei berjalan terus hingga ruangan pria itu. Sekretaris Cheng yang berjalan di samping tampak ragu-ragu. Orang luar tidak diperbolehkan memasuki ruangan Leng Sicheng, namun hubungan Leng Sicheng dengan Xu Zipei tidak biasa. Apalagi Xi Zipei tiba-tiba mengikuti Leng Sicheng, Sekretaris Cheng tidak tahu apakah ia harus menghalangi Xu Zipei atau tidak.
Setelah Leng Sicheng tiba di ruangannya, Xu Zipei juga mau ikut masuk. Sekretaris Cheng meragu sejenak, ia pun memilih untuk berdiri di depan Xu Zipei, "Maaf Nona Xu."
Xu Zipei sedikit kaget dengan dirinya yang dihalangi. Ia merasa ia mengikuti Leng Sicheng ke sini, seharusnya tidak masalah baginya untuk masuk ke ruangannya.
Xu Zipei melihat Leng Sicheng tidak mengatakan apa pun, jadi ia merasa dirinya pasti akan diperbolehkan untuk masuk. Namun Leng Sicheng sama sekali tidak mempedulikan Xu Zipei, melainkan langsung masuk ke dalam ruangannya. Xu Zipei ingin ikut, namun sekali lagi ia dihalangi oleh Sekretaris Cheng, "Maaf, Anda tidak boleh masuk sekarang."
Xu Zipei segera melihat ke arah Leng Sicheng, "Sicheng, aku .…"
Leng Sicheng sudah masuk, mungkin karena ruangannya adalah tempat pribadinya, jadi ia lebih terbiasa. Ia berjalan sambil membuka jasnya. Mendengar suara Xu Zipei, dengan tenang ia menoleh, "Ada urusan?"
"Aku .…" Xu Zipei ke sini hanya ingin membantu Leng Sicheng, melihatnya membutuhkan bantuan seperti apa. Kali ini semua direksi perusahaan mencari masalah, masalah ini bukanlah masalah kecil. Hanya Leng Sicheng, hanya dia yang dapat menghadapinya dengan tenang, dan sama sekali tidak mementingkan pendapat orang-orang itu.
"Tidak, ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Xu Zipei menenangkan suasana hatinya. Ketika ia mau berbicara, sebuah panggilan pun masuk ke ponsel Leng Sicheng, itu telepon dari Gu Qingqing.