Krisis Tak Henti-hentinya (1)
Krisis Tak Henti-hentinya (1)
Leng Sicheng berdiri, tatapan yang tajam dan dingin menyapu sekeliling ruang rapat, kemudian dengan cuek berkata, "Jika kalian langsung mengatakan ada yang salah dengan arah investasiku, aku mungkin akan mempertimbangkan pendapat kalian. Tapi kali ini, jangan berharap! Kalian bukannya selalu berharap bisa mendapatkan keuntungan dariku? Meskipun kalian mengumpulkan semua suara, kalian juga mengerti, kalian tidak akan bisa menang. Aku akan segera menang mengandalkan persentase saham yang aku pegang, dan melewatkan masalah ini."
Kemudian Leng Sicheng menarik kursi dan duduk kembali, ia melihat semua direksi yang duduk di posisi masing-masing dengan tatapan tenang. Lalu ia mengaitkan sudut bibirnya, dan mendengus cuek. Dan benar saja, begitu ia melampiaskan emosinya, semua orang pun tampak langsung membeku.
Sebelumnya Leng Sicheng selalu mengambil sebuah keputusan secara langsung dan tegas. Tidak pernah seperti ini, menanyakan alasannya terlebih dahulu. Sepertinya Leng Sicheng sendiri juga mengetahui bahwa apa yang dilakukannya sudah salah, dan itu sebabnya ia membuat komentar kejam di akhir.
Para direksi berpikir bahwa kali ini mereka sudah mengumpulkan semua direksi untuk menghadapi Leng Sicheng, dan gerakan ini sudah menimbulkan ancaman tertentu baginya.
Direktur itu merasa dirinya sudah melawan Leng Sicheng, jadi tidak ada bedanya lagi jika ia bicara sekarang. Ia lalu maju, "Melewatkan secara paksa? Kami juga bisa mengadakan rapat umum pemegang saham! Leng Sicheng, sahammu ditambah saham ayahmu, keluargamu, total saham kalian empat puluh tiga persen. Ditambah lagi saham keluarga Mo, dan beberapa orang lainnya, mungkin kamu bisa mendapatkan empat puluh delapan persen. Tapi selama kami, para pemegang saham lainnya menentang, kamu juga tidak bisa mendapatkan lebih dari setengah dari total saham perusahaan! Dengan begitu, rencanamu tidak mungkin akan bisa berhasil!"
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ia memelototi direksi itu. Namun direksi itu juga tidak takut, dan melotot balik. Suasana membeku seketika. Apalagi Leng Sicheng tidak segera mengkritik direksi itu, dan membuat direksi itu memiliki perasaan bahwa ia bisa menang melawan Leng Sicheng.
"Lalu bagaimana kalau menambahkan sahamku?"
Tiba-tiba dari pintu ruang rapat terdengar suara yang riang, orang itu adalah Xu Zipei. Akhir-akhir ini keluarga Xu juga sudah membeli saham Grup Leng, dan memegang kurang dari dua persen saham. Namun meskipun hanya sedikit, jika ditambahkan, mungkin akan melebihi lima puluh persen saham!
Xu Zipei baru kembali dari syuting. Begitu pulang, ia segera ke sini untuk mendukung Leng Sicheng.
Dengan persentase saham yang dipegang Xu Zipei, sebenarnya ia dapat menjadi pemegang saham. Namun karena perubahan pemegang saham Grup Leng itu setahun sekali, sehingga secara teori, pemegang saham akan diganti hanya pada rapat umum pemegang saham yang diadakan di akhir tahun. Sehingga hingga kini, Xu Zipei masih belum bisa melibatkan diri dalam masalah rapat direksi.
Jika rapat umum pemegang saham diadakan, maka saham yang dipegang Xu Zipei akan memainkan peran yang menentukan. Dan seperti yang diperkirakan, para direksi tampak terdiam karena kata-kata Xu Zipei.
Leng Sicheng mengerutkan keningnya, ia paling tidak suka ada yang memberikan bantuan padanya pada saat seperti ini. Meskipun ia tahu bahwa Xu Zipei bisa membantunya karena wanita yang ada di foto vulgar itu adalah dirinya. Namun bagaimanapun juga, Xu Zipei sudah membuat mereka yang ada di dalam ruang rapat terdiam seketika, tidak ada lagi yang maju dan membantah.
Xu Zipei maju, "Aku percaya dengan kemampuan eksekusi Presiden Leng. Jika harus memilih tim, aku pasti akan memilih untuk berdiri di pihaknya. Aku rasa, jika rapat umum pemegang saham dilaksanakan, aku akan memilih Presiden Leng, dan aku akan berusaha menggunakan pengaruhku agar kalian semua memilihnya."