Kesempatan Terakhir (27)
Kesempatan Terakhir (27)
Gu Qingqing tampak memutar matanya. Jika ini terjadi sebelumnya, ia mungkin akan sedikit malu-malu. Namun sekarang ini ia hanya tertegun sejenak, kemudian segera maju dan membuka pakaian Leng Sicheng satu demi satu, lalu memakaikan baju kerjanya.
Setelah memakaikan baju, Gu Qingqing pun mengancing kancing kemeja dengan rapi hingga kancing pertama. Namun Leng Sicheng malah belum puas, "Ini saja?"
Gu Qingqing melihat lagi pakaian Leng Sicheng, kemudian teringat sesuatu. Ia segera mengambilkan dasi untuknya.
Sebelumnya, demi menyenangkan hati Leng Sicheng, Gu Qingqing pernah belajar catur, seni, tata krama, dansa ballroom, bahkan hal kecil seperti mengikat dasi, sampai belajar memasak. Ia pernah membayangkan kelak dirinya bisa seperti Xu Zipei, bisa percaya diri dan serasi ketika berdiri di samping Leng Sicheng. Namun sebelumnya mereka berdua sering kali bertengkar, sehingga ia tidak sempat mempraktikkan semua yang ia pelajari. Dan kini, Gu Qingqing baru merasakan mereka berdua akhirnya seperti pengantin baru.
Setelah mengikat dasi, Leng Sicheng sepertinya tetap tidak puas, ia mengerutkan keningnya dan bertanya lagi, "Lalu?"
Lalu?
Gu Qingqing kebingungan, terutama ketika ia melihat wajah Leng Sicheng yang serius itu, seolah-olah benar ada sesuatu yang masih belum ia lakukan. Ia berpikir sejenak, kemudian membalikkan badan dan ingin membereskan barang Leng Sicheng, "Aku bantu bereskan, jangan sampai ada yang ketinggalan."
Namun begitu Gu Qingqing berjalan dua langkah, Leng Sicheng pun mengulurkan tangannya dan merangkul pinggangnya. Badan Leng Sicheng yang tinggi besar memeluk Gu Qinqging dari belakang, kemudian memberikan sebuah ciuman di pipinya. Gu Qingqing tertegun, ia menoleh dan melihat Leng Sicheng melepaskan kerutan alisnya, kemudian menganggukkan kepala mengatakan, "Ini baru lengkap."
Wajah Gu Qingqing memerah, ternyata Leng Sicheng hanya menginginkan ciuman! Mungkin karena hari ini adalah hari kematian Ayah Gu, jadi Leng Sicheng tidak melakukan tindakan yang lebih. Hanya dengan mencium pipi Gu Qingqing, ia sudah melepaskan Gu Qingqing. Leng Sicheng lalu mundur dua langkah, merapikan lagi kemejanya dan mengatakan, "Aku pergi dulu, kamu istirahat saja."
Leng Sicheng dengan senang hati berjalan ke luar pintu. Yang kasihan adalah Sekretaris Cheng, ia sudah berdiri di luar kamar sementara Leng Sicheng baru keluar, "Presiden Leng, rapat nanti .…"
Mungkin karena hubungannya dengan Gu Qingqing baru akur, kini suasana hati Leng Sicheng sangatlah senang.
"Buat apa buru-buru, mereka hanya sekelompok orang yang menginginkan lebih banyak keuntungan. Aku tidak akan memberikan apa yang mereka inginkan."
Para direksi ini benar-benar sudah salah. Jika mereka menggunakan hal lain untuk mengancam Leng Sicheng, mungkin ia akan mengalah demi perusahaan. Namun mereka berani-beraninya menjebak Gu Qingqing, mengatakan Gu Qingqing tidak layak untuknya, dan juga mengatakan ia tidak seharusnya melamar Gu Qingqing di depan publik?
Leng Sicheng sudah menikahi Gu Qingqing tiga tahun yang lalu, dan para direksi itu juga bukannya tidak mengetahui hal tersebut. Sebelumnya karena Leng Sicheng dan Gu Qinqging sedang perang dingin, makanya mereka tidak mengumumkan hubungan keduanya. Kedepannya, agar tidak mengecewakan para direksi itu, Leng Sicheng pasti akan membicarakan masalah istrinya yang sudah susah payah ia dapatkan ini sesering mungkin di hadapan mereka.
"Tapi kali ini ada beberapa direksi yang bekerja sama, dan ingin menentang reformasi yang Anda lakukan akhir-akhir ini. Mereka berjumlah banyak, setiap orang memiliki satu suara. Jika semuanya memberikan suara oposisi, selain mengabaikannya dengan banyaknya saham Anda, proyek-proyek lain akan sulit untuk ditangani .…"
Leng Sicheng sama sekali tidak mempedulikan kata-kata Sekretaris Cheng, dan terus berjalan masuk ke dalam mobil. Ia lalu menurunkan kaca jendela, mendongak melihat Gu Qingqing sedang berdiri di balkon lantai dua, sedang melihatnya. Gu Qingqing juga melihatnya, ia pun melambaikan tangannya sambil tersenyum.
Leng Sicheng sangat senang melihat senyuman Gu Qingqing, ia juga membalasnya dengan sebuah senyuman. Setelah mobil mulai berjalan, ia baru menyimpan senyumannya dan mengatakan, "Kamu juga bilang aku memiliki saham terbanyak, paling aku akan mengabaikannya secara paksa. Mereka juga tidak dapat melakukan sesuatu padaku, kan?"