Kisah Istri Bayaran

Kesempatan Terakhir (25)



Kesempatan Terakhir (25)

3"Oke, tunggu sebentar." Setelah Leng Sicheng menjawab Sekretaris Cheng, Gu Qingqing juga mundur dari pelukan Leng Sicheng.     

"Kamu sudah mau pergi kerja?"     

Sebenarnya Gu Qingqing sudah mengambil cuti hari ini, namun Leng Sicheng jelas-jelas berbeda dengan dirinya. Leng Sicheng hampir tidak pernah libur sepanjang tahun, apalagi hari Sabtu dan Minggu, lebih tidak mungkin lagi.     

Leng Sicheng tampak menganggukkan kepalanya.     

Jika Leng Sicheng bisa memilih, ia lebih ingin menemani Gu Qingqing di rumah. Mereka berdua sudah susah payah untuk bisa saling mencintai, dan kini ia malah harus pergi, ini benar-benar sangat sulit baginya.     

Leng Sicheng menundukkan kepalanya, ia pun melihat ekspresi Gu Qingqing sedikit lesu, sepertinya juga menginginkan dirinya dapat menemaninya di rumah.     

Leng Sicheng pun mengerutkan keningnya, "Bagaimana jika aku undur saja acaranya? Hari ini sudah aku undur sekali, tidak ada bedanya jika aku tunda jadi besok."     

Mana boleh, itu kan rapat direksi!     

Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Kamu pergi saja. Kita juga tidak ada urusan lain lagi, sekarang rapat direksi lebih penting."     

Leng Sicheng mengerutkan keningnya semakin dalam, "Kata siapa tidak ada urusan? Menemanimu adalah hal yang paling penting bagiku."     

Nada bicara Leng Sicheng sangat biasa, yang dia katakan juga bukan kata-kata manis, namun justru karena kalimat yang sederhana ini yang dapat membuat Gu Qingqing merasa sangat bahagia. Semakin dingin dan angkuh sikap Leng Sicheng, maka kelembutan yang seperti ini malah menjadi sangat berharga.      

Sejak Gu Qingqing dilahirkan di dunia ini, ia masih belum pernah merasakan perasaan cinta. Waktu itu, ketika ia pacaran dengan Nie Zhining, pria itu sangat menyukainya, sedangkan perasaannya terhadap Nie Zhining bukanlah cinta. Namun hubungan mereka berdua cukup baik. Hanya saja, perasaan bahagia karena satu kata sederhana ini sudah pasti adalah pertama kali bagi Gu Qingqing!     

Gu Qingqing tidak mengerti apa maksud dari perasaan tersebut, ia merasa dirinya seakan terpukul oleh sesuatu. Seluruh badannya membeku seolah tiba-tiba mengapung di udara. Ia tidak menginjak lantai, tapi juga tidak terbang, dan hanya dapat berjalan sesuai arus di dunia tanpa Leng Sicheng.     

"Qingqing, kenapa?" Leng Sicheng melihat Gu Qingqing bengong, ia pun cemas dan terlihat mengerutkan keningnya.     

"Kamu kurang sehat?" Leng Sicheng bahkan meletakkan telapak tangannya di dahi Gu Qingqing, sepertinya tidak demam, kemudian ia kembali berkata, "Kamu tidak perlu khawatir, aku akan mengutus Sekretaris Cheng mengganti jadwal rapat menjadi besok. Sekretaris Cheng!"     

Sekretaris Cheng segera menjawab, "Presiden Leng."     

Gu Qingqing pun segera menghalangi tindakannya, "Sicheng, tidak usah. Aku sehat-sehat saja, tadi hanya bengong. Kamu pergi kerja sana, aku benar-benar tidak apa-apa."     

Leng Sicheng menggelengkan kepalanya, "Tidak apa-apa, rapat itu hanya masalah kecil, kamu tidak perlu khawatir."     

"Masalah kecil apanya? Aku dengar Sekretaris Cheng bilang kalau kali ini banyak direksi yang tidak puas denganmu, dan ingin menantangmu."     

Leng Sicheng tetap mengatakan, "Hanya masalah kecil saja."     

"Aku dengar semua ini gara-gara kejadian di acara ulang tahun Universitas N itu .…"     

Mengingat kejadian di acara ulang tahun Universitas N, Gu Qingqing tetap membayangkan sosok Xu Zipei. Namun mungkin karena kini Leng Sicheng dan ia sudah sama-sama menyatakan cinta, ia berusaha untuk tidak mengingat masalah Xu Zipei, dan hanya memikirkan bahwa Leng Sicheng sudah melamarnya di depan umum.     

Tiga tahun yang lalu Leng Sicheng sudah mempertimbangkan masalah tersebut, kini ia baru mengumumkan hal tersebut, bisa dibilang sudah sangat terlambat.     

Apakah para direksi merasa Leng Sicheng sudah sangat memalukan karena memasang foto vulgar di acara ulang tahun kampus? Atau, mereka merasa tidak cocok bagi Leng Sicheng untuk menikah dengan gadis dari keluarga biasa, bahkan sampai mengumumkannya ke publik?     

"Kalau aku mengkhawatirkan masalah seperti ini, waktu itu aku juga tidak akan menikah denganmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.