Kisah Istri Bayaran

Kesempatan Terakhir (22)



Kesempatan Terakhir (22)

0"Zijin, kenapa?" Nie Zhining merasa Xu Zijin sangat aneh karena terus berdiri di luar pintu dan tidak bergerak.     

"Ah, ti, tidak. Ayo masuk." Walaupun sulit, namun ia tetap harus menghadapi masalah tersebut. Sekarang kuncinya adalah Xu Zijin harus mempelajari bagaimana mengarahkan hal yang menguntungkan ke arahnya, meskipun Xu Zhongxu sudah mengetahui kenyataannya.     

Xu Zijin mengumpulkan keberanian dan membuka pintu. Namun suasana buruk yang ia bayangkan tidaklah mendatanginya, malah Li Hongrui masih tersenyum padanya dan bertanya, "Zijin, kamu kok sudah pulang?"     

Xu Zijin melihat ekspresi ibunya yang tenang, dan sikapnya masih seperti biasanya, kecemasan Xu Zijin pun banyak mereda. Ia lalu menghela napas panjang dan memanggil, "Ibu."     

Jika Li Hongrui tidak mengetahuinya, berarti Xu Zhongxu juga belum tahu mengenai hasil laporan tes DNA itu, Xu Zijin pun merasa dirinya masih punya kesempatan!     

"Bibi Li." Nie Zhining maju dan menyapa. Li Hongrui juga menjawab sambil tersenyum, "Zhining, kamu juga datang ya."     

Meskipun pada saat Nie Zhining sedang koma, Li Hongrui pernah berpikir untuk menyuruh Xu Zijin memutuskan hubungan, namun beruntung kini Nie Zhining sudah siuman, dan Li Hongrui juga tidak kepikiran untuk mengungkit masalah ini di depan keluarga Nie lagi. Namun satu-satunya hal yang paling menyebalkan adalah, waktu itu Gu Qingqing yang membangunkan Nie Zhining dari koma!     

Padahal anaknya yang tunangan Nie Zhining, namun Nie Zhining malah masih memikirkan anak menyebalkan itu!     

"Ibu, aku naik sebentar."     

Xu Zijin naik ke atas. Walaupun Li Hongrui tidak mengetahuinya, namun bukan berarti Xu Zhongxu tidak curiga, Xu Zijin tetap harus memikirkan cara untuk menghadapinya.     

Setelah tiba di luar pintu ruang kerja, Xu Zijin mengambil napas dalam, kemudian mengetuk pintu, "Ayah."     

"Masuk." Xu Zhongxu menjawab dari dalam ruang kerja. Xu Zijin mengambil napas dalam kemudian masuk. Xu Zhongxu segera bertanya, "Kamu mencari detektif ya? Bermarga Tian."     

Xu Zijin sudah membuat persiapan sebelumnya, tidak ada gunanya jika ia menyangkal sekarang, "Iya, tapi aku .…"     

"Kamu mengutus detektif itu mengawasi gerak-gerik Gu Qingqing dan keluarga Gu setiap hari?"     

Suara Xu Zhongxu terdengar serius, Xu Zijin menganggukkan kepalanya lagi, "Betul."     

"Selain itu, apa lagi yang kamu lakukan?"     

Xu Zijin tidak mungkin mengatakan dirinya sudah menyuruh Detektif Tian untuk melakukan tes DNA untuknya. Meskipun Xu Zhongxu mengetahui masalah tersebut, asalkan Xu Zijin tidak mengakuinya, Xu Zhongxu juga tidak dapat melakukan sesuatu pada dirinya, 'kan?     

Lagi pula, nama yang tertera di hasil laporan DNA itu palsu, jadi sulit untuk mengetahui kebenarannya dalam sementara waktu, bukan?     

Xu Zijin segera menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."     

Walaupun Xu Zijin menjawab tidak ada, namun kepalanya tetap menunduk ke bawah, kedua pupil matanya tampak bergerak ke sana-sini, suaranya juga terdengar bergetar.     

"Benar tidak ada?"     

"Iya, tidak ada."     

"Zijin." Xu Zhongxu tertegun sejenak, kemudian mengatakan lagi, "Zijin, kamu kalau sudah melakukan sesuatu, kamu harus memberitahuku dulu!"     

"Ayah, aku .…" Xu Zijin segera mengangkat kepalanya, lalu menunduk lagi, "Paling, paling aku juga hanya menyuruh detektif itu mengikuti Gu Qingqing, ingin mencari kelemahannya. Aku benar-benar sangat tidak menyukai sikap Gu Qingqing yang sok itu!"     

Xu Zhongxu bertanya, "Kamu sudah merekrut detektif ini berapa lama?"     

"Aku … belum terlalu lama juga. Paling hanya setengah bulan, setelah Zhining kecelakaan." Xu Zijin sengaja mencari alasan, "Ayah, kamu juga sudah melihatnya, 'kan? Ketika Zhining sedang koma, padahal aku sudah lama menjaganya. Namun akhirnya dia malah bangun karena Gu Qingqing, aku mana mungkin bisa menerima hal itu!"     

"Aku sudah mengetahui soal detektif itu sekarang, jadi Leng Sicheng pasti juga sudah tahu soal keberadaannya. Jika dia mengetahui hal ini, tahu kalau kita yang sudah mengganggunya di belakang, kamu kira dia akan mengampuni kita? Waktu itu, jika aku tidak menemukan detektif ini duluan ketika aku sedang menjalankan rencanaku, dia hampir saja mau ditangkap oleh pengawal yang dikirim Leng Sicheng!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.