Kisah Istri Bayaran

Kesempatan Terakhir (20)



Kesempatan Terakhir (20)

3Nie Zhining akhirnya mengatakan, "Baiklah, aku akan membicarakan masalah ini lagi dengan Zijin. Aku tidak akan asal mengambil keputusan, juga tidak akan emosional."     

Nie Zhining ingin menggunakan kekuatannya sendiri untuk mengetahui ada masalah apa sebenarnya. Jika Xu Zijin tidak memiliki tujuan lain, maka ia tentu saja tidak akan membatalkan pernikahan mereka. Namun jika Xu Zijin masih ingin berbuat sesuatu yang tidak baik, ia pasti akan menghentikannya!     

Nie Shize dan Zhen Xiaoya mendengar Nie Zhining berkata demikian, mereka pun merasa lega. Lalu keluarga Nie mendatangi makam Ayah Gu sebentar. Hanya saja ketika berdiri, Nie Zhining melihat foto Ayah Gu yang di batu nisan. Ayah Gu sangat mirip dengan Gu Qingshan, wajahnya yang agak kotak, dan mata yang sipit, sangat berbeda dengan wajah bulat dan mata besar yang dimiliki Gu Qingqing. Namun perasaan tersebut hanya melintas sejenak di dalam hati Nie Zhining. Meskipun ia merasa aneh, tapi itu bukan masalah penting.     

 ----     

Tidak lama kemudian, keluarga Nie pun kembali ke rumah mereka, dan Xu Zijin sudah menunggu di ruang tamu. Melihat mereka bertiga pulang, Xu Zijin pun segera berdiri dengan senang, "Paman Nie, Bibi Zhen."     

Lalu Xu Zijin melihat ke Nie Zhining, ia merasa senang dan juga malu-malu, "Zhining, bagaimana kondisimu sekarang? Akhir-akhir ini masalah keluargaku agak banyak, jadi aku tidak punya waktu untuk melihatmu."     

"Hmhh. Aku sudah mau keluar dari rumah sakit, dua hari ini sedang melakukan pemeriksaan tubuh."     

"Bagus sekali." Kedua mata Xu Zijin tampak berbinar-binar. Rasa suka dan perhatian Xu Zijin terhadap Nie Zhining dapat dilihat dengan jelas oleh siapapun.     

Meskipun hingga kini Nie Zhining masih mencurigai tingkah laku Xu Zijin, namun ketika ia melihat perhatian Xu Zijin terhadapnya, ia tetap tidak dapat berkata buruk pada wanita itu.     

Nie Shize dan Zhen Xiaoya melihat Nie Zhining dan Xu Zijin sedang berbicara, mereka pun saling bertukar pandang. Mereka mengira Nie Zhining akhirnya tidak lagi keras kepala, dan menghela napas lega. Untuk memberikan kesempatan pada Nie Zhining dan Xu Zijin, Zhen Xiaoya pun mengatakan, "Zhining, ayah dan ibu masih ada urusan, kamu bisa pulang ke rumah sakit sendirian?"     

"Bibi, biar aku saja yang mengantar Zhining." Xu Zijin juga sangat pintar, ia tahu bahwa orang tua Nie Zhining sedang memberikan kesempatan padanya, jadi ia segera menangkap kesempatan itu tanpa ragu.     

"Baik, kalau begitu terima kasih." Zhen Xiaoya tersenyum, lalu ia melihat anaknya, "Zhining, aku dan ayahmu juga kurang cocok membereskan barang-barangmu, kamu sendiri saja yang naik ke atas ya?"     

Kali ini mereka juga memberikan kesempatan untuk Nie Zhining dan Xu Zijin bisa sendirian? Ya sudahlah, lagi pula ada hal yang juga ingin Nie Zhining tanyakan pada Xu Zijin, jadi ia mengangguk dan naik ke lantai atas bersama Xu Zijin.     

Begitu masuk ke dalam kamar Nie Zhining, Xu Zijin melihat hanya mereka berdua di dalam kamar, ia pun segera merangkul lengan Nie Zhining dan memanggil, "Zhining."     

Nie Zhining membalasnya dengan dehaman singkat, kemudian ia menarik lengannya dari tangan Xu Zijin, "Aku masih harus membereskan barang."     

Mungkin karena Xu Zijin sudah terbiasa dengan sikap Nie Zhining yang dingin, sehingga ia pun tidak begitu memasukkannya ke dalam hati. Ia lalu merangkul lagi lengan Nie Zhining dan mengatakan, "Kamu mau membawa apa, biar aku membantumu."     

"Zijin .…" Nie Zhining dapat merasakan perasaan Xu Zijin dari matanya. Ia lalu mengambil napas dalam, "Zijin, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."     

Xu Zijin kebingungan, ketika ia melihat ekspresi Nie Zhining yang serius, ia pun tiba-tiba kepikiran sesuatu, "Kamu … jangan-jangan kamu dan Gu Qingqing .…"     

Sorot mata Xu Zijin langsung berubah ketika mengungkit nama Gu Qingqing. Awalnya Xu Zijin masih ingin rukun dengan Gu Qingqing di hadapan orang lain, namun sejak Gu Qingqing benar-benar membangunkan Nie Zhining dari koma, amarah yang terpendam di dalam lubuk hatinya pun tidak dapat dikendalikan lagi!     

"Bukan." Nie Zhining menggelengkan kepalanya, "Bukan masalah Qingqing, melainkan masalahmu. Aku ingin menanyakan sesuatu yang penting padamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.