Kesempatan Terakhir (15)
Kesempatan Terakhir (15)
"Ini adalah pertama kalinya aku datang menemui Ayah, kan?" Leng Sicheng berkata dengan nada lembut, ekspresinya juga tidak dingin seperti biasanya, melainkan menunjukkan ekspresi yang hangat.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Leng Sicheng datang ke makam Ayah Gu. Meskipun Gu Qingqing tidak pernah membawanya, namun tiap tahun Leng Sicheng pasti akan mengikuti Gu Qingqing dan melihat dari jauh.
"Aku menantu tidak berbakti, butuh waktu lama bagiku untuk datang ke sini, maaf."
Kata-kata Leng Sicheng ini memang isi hatinya. Walaupun ia sebenarnya tahu bahwa Ayah Gu bukanlah ayah yang baik seperti yang dibayangkan Gu Qingqing, di mana dia adalah seorang ayah yang akan melakukan segalanya demi anak, ayah yang sempurna. Sebaliknya, Ayah Gu adalah orang yang tidak berguna, pemabuk, tidak berpenghasilan, tapi suka berkelahi dan mabuk. Dia juga bukan orang yang sangat menyayangi Gu Qingqing, melainkan sama seperti Wu Aimei, memilih menyayangi Gu Qingshan. Dan yang paling penting adalah, kecelakaan Ayah Gu bukanlah pengorbanan diri yang tragis, melainkan sebuah penipuan yang direncanakan.
Namun bagaimanapun juga, Ayah Gu tetap adalah ayah Gu Qingqing, dan satu-satunya orang yang memberikan kasih sayang untuk wanita itu selama dua puluh tahun di keluarga seperti itu. Dan cukup dengan ini saja, Leng Sicheng sudah banyak berterima kasih padanya. Apalagi, ia juga bertanggung jawab atas kematian Ayah Gu, bukan hanya karena ia sudah menabrak mati Ayah Gu, tetapi juga karena .…
Sebuah cahaya seolah melintas di mata Leng Sicheng, kemudian ia memberikan payung pada Gu Qingqing, dan mengeluarkan anggur dari tasnya.
Satu, dua, tiga botol, Gu Qinging melihatnya terus mengeluarkan botol anggur dari tas, ia pun terkejut. Ia sejak awal sudah tahu bahwa Leng Sicheng akan membawakan anggur, tapi ia tidak menyangka bahwa pria itu bukannya membawa baijiu seperti Maotai atau Wuliangye, ataupun anggur merah, apalagi Chivas Regal dan sejenisnya. Melainkan membawakan baijiu botol kecil yang paling disukai Ayah Gu ketika masih hidup, satu botol berisi lima ratus liter, harganya tidak lebih dari sepuluh yuan.
(Baijiu merupakan minuman keras tak berwarna dari Cina, yang biasanya mengandung alkohol antara 35% dan 60% berdasarkan volume.)
Leng Sicheng membawakan enam botol. Ini bukan masalah uang, melainkan … Leng Sicheng ternyata mengetahui minuman kesukaan Ayah Gu. Dan cukup dengan ini saja sudah dapat membuat Gu Qingqing merasa sangat dihargai.
Leng Sicheng mengeluarkan enam botol anggur, ia membuka tiga botol dan meletakkannya di depan batu nisan Ayah Gu. Kemudian Leng Sicheng mengambil ketiga botol minuman yang tersisa, membuka salah satu botol, dan bersulang dengan botol milik Ayah Gu, "Aku tahu Anda sangat suka minum. Aku juga tidak dapat melakukan sesuatu untuk Anda, di sini aku hanya bisa duduk dan minum dengan Anda."
Setelah mengatakan kalimat tersebut, Leng Sicheng pun mengangkat kepalanya dan meneguk habis anggur yang di dalam botol.
Gu Qingqing terkejut, ini anggur baijiu dengan kadar alkohol tiga hingga empat puluh persen. Dan Leng Sicheng menghabiskan lima ratus liter dalam sekali teguk?
Anggur ini memang murah, sekali teguk, rasa pedasnya pun menyebar dari tenggorokan hingga lambung, rasa pedas yang membakar membuat tenggorokan Leng Sicheng sangat tidak enak. Kadar toleransi alkohol Leng Sicheng lumayan bagus, setelah menghabiskan satu botol, kondisinya tidak mengalami perubahan, tatapannya tetap tenang. Hanya saja di dalam ketenangan tersebut, sepertinya membawa sedikit perasaan kelembutan dan perjuangan, juga sedikit rasa bersalah.
"Kabar Qingqing sangat baik. Belum lama ini, dia bahkan mendapatkan juara satu dalam kompetisi periklanan tingkat nasional. Dia sangat mencintai keluarganya, juga sangat ramah dan baik terhadap teman dan rekan kerjanya, begitu juga denganku."
Selesai mengatakannya, Leng Sicheng membuka lagi botol kedua, dan bersulang lagi dengan Ayah Gu.
Anak perempuan sebaik ini sudah menjadi istri Leng Sicheng, sebenarnya Leng Sicheng yang lebih diuntungkan. Sebagian besar pencapaiannya bergantung pada keluarganya, dan hanya Gu Qingqing lah seseorang yang diperjuangkan dengan tangan Leng Sicheng sendiri.