Kisah Istri Bayaran

Kesempatan Terakhir (8)



Kesempatan Terakhir (8)

3Leng Sicheng hanya berdiri dekat pintu dan melihat keluarga Gu. Ia tidak maju ataupun mundur, ekspresinya sangatlah dingin.     

Gu Qingqing juga tidak maju lagi, ekspresinya terlihat sangat tenang, "Tidak akan memakan waktu lama, bicara di sini saja. Mumpung ada Sicheng dan Kakak di sini, aku ingin berbicara dengan jelas agar tidak ada masalah lagi kedepannya. Karena pembantu masih masak di dapur, biarkan dia di sana, bagaimanapun juga ini bukan sesuatu yang dapat dibanggakan."     

"Apa maksudmu dengan bukan sesuatu yang dapat dibanggakan?!" Wu Aimei melempar lap ke lantai dengan marah, "Gu Qingqing, kamu jangan lupa, kamu adalah anak perempuan dari keluarga Gu!"     

"Aku tidak melupakannya." Gu Qingqing menggelengkan kepalanya, "Ibu tidak perlu khawatir. Kedepannya aku tetap akan memberikan biaya hidup padamu. Aku tidak akan menahan biaya hidup, biaya pengobatan, biaya makan dan tempat tinggalmu. Tapi …."     

Ketika Gu Qingqing berkata sampai sini, ia menjeda sejenak, lalu melihat Gu Qingshan, "Sedangkan Kakak, aku tidak berkewajiban menghidupinya. Dia sudah mau masuk usia tiga puluh tahun, sudah saatnya dia menanggung beban keluarganya dan mencari uang sendiri. Kedepannya, selain biaya hidup ibu, aku tidak akan memberikan uang lagi."     

Wu Aimei marah besar, "Kamu ini masih punya hati nurani atau tidak! Dia adalah kakakmu!"     

"Kalau aku tidak memiliki hati nurani, aku sudah membiarkannya di penjara seumur hidup." Gu Qingqing tetap tenang ketika menghadapi amarah Wu Aimei, "Kejadian kali ini adalah yang terakhir. Kedepannya jika terjadi sesuatu, aku harap kedua keluarga kita tidak memiliki hubungan apa pun lagi. Lain kali aku tidak akan mempedulikan apa yang sudah dilakukan Kakak lagi, semuanya tidak ada hubungannya denganku."     

"Gu Qingqing!"     

"Aku sudah selesai mengatakan apa yang ingin aku katakan. Rumah dan mobil kalian pakai saja. Biaya pengacara, uang jaminan dan sebagainya, Sicheng dan aku sudah membayarnya, jadi kalian tidak perlu membayar sepeser pun lagi."      

"Meskipun Kakak sudah dibebaskan dengan jaminan, tapi tetap akan mendapatkan hukuman. Kakak sudah menandatangani dokumen-dokumen penting itu dan mengambil sahamnya. Meskipun akhirnya aku menemukan pengacara untuk meringankan hukumannya, tapi dia masih akan terkena denda. Tapi aku dapat membantu kalian membayar denda dan biaya tak terduga setelah keputusan pengadilan jika kalian tidak mampu. Ini juga merupakan hal terakhir yang bisa aku bantu."     

Kemudian Gu Qinging menambahkan lagi, "Kedepannya setiap bulan tetap seperti sebelumnya, sebulan lima ribu yuan. Tentu saja, jika terjadi kecelakaan dan harus dirawat di dalam rumah sakit, aku juga akan membiayainya, oh ya, aku mau menekankan bahwa hanya untuk ibu. Sedangkan masalah Kakak, aku tidak akan mempedulikannya, aku sudah membantunya sebisa mungkin dalam sisi keuangan dan tenaga kerja. Lalu, jika terjadi masalah, tolong jangan hubungi aku, aku sangat sibuk. Aku tidak punya waktu mengatasi perkelahian dan korupsi yang Kakak lakukan."     

"Apakah aku harus menurutimu untuk tidak meneleponmu?! Bagaimanapun aku tetaplah ibumu dan Qingshan kakakmu!" Wu Aimei sudah mau gila. Jika bukan karena Leng Sicheng juga ada di sini, ia benar-benar ingin membunuh Gu Qingqing sekarang!     

"Aku sudah selesai bicara." Gu Qingqing membalikkan badannya tanpa ragu, ia berjalan ke samping Leng Sicheng, "Kedepannya kalau tidak ada urusan, jangan mencariku lagi, juga tidak perlu mencari Sicheng. Karena aku tetap tidak akan mengurusnya."     

"Kalau kamu berani mengabaikan kami, percaya atau tidak, aku akan membuat keributan di perusahaanmu!"     

Ekspresi Gu Qingqing tetap cuek, ia membuka pintu rumah dan mengatakan, "Ribut saja sesukamu, yang penting aku tidak salah. Sudah, Kakak sudah susah payah pulang, kalian istirahat dan makan yang baik. Kedepannya jangan masuk ke penjara lagi, selamat tinggal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.