Kisah Istri Bayaran

Kesempatan Terakhir (7)



Kesempatan Terakhir (7)

0Setelah menutup panggilan dari Wu Aimei, Gu Qingqing pun melihat Leng Sicheng. Ia kira akan melihat ekspresi Leng Sicheng yang tidak sabar, namun ternyata kini pria itu tidak menunjukkan rasa respon negatif sama sekali, melainkan hanya menganggukkan kepalanya seraya mengatakan, "Kalau begitu ayo."     

Yang penting Leng Sicheng memiliki cinta Gu Qingqing, maka Wu Aimei dan Gu Qingshan tidak lagi penting. Mereka bukan ancaman, juga bukan orang yang dibencinya lagi.     

Gu Qinging menganggukkan kepalanya, bagaimanapun semuanya tetap harus dibicarakan dengan jelas.     

 ----     

Leng Sicheng dan Gu Qingqing naik mobil menuju rumah keluarga Gu. Di sepanjang jalan, Leng Sicheng takut Gu Qingqing akan lesu seperti tadi, ia pun menggenggam tangan Gu Qingqing dengan lembut.     

Gu Qingqing melihat Leng Sicheng, lalu ia menganggukkan kepalanya. Tatapannya kini sangat tenang, seolah tidak akan menjadi lebih marah lagi meskipun akan menghadapi banyak masalah. Karena sudah merasa memutuskan hubungan dengan Wu Aimei dan Gu Qingshan, jadi Gu Qingqing pun tidak perlu mengkhawatirkan masalah mereka lagi.     

Tentu saja, ini bukan berarti ia tidak akan memberikan biaya hidup untuk Wu Aimei, hanya saja, lebih dari itu, mereka jangan berpikir untuk mendapatkan bantuannya lagi!     

Rumah keluarga Gu.      

Karena Gu Qingshan sudah pulang ke rumah, rumah pun tampak terang. Ketika Leng Sicheng dan Gu Qingqing masuk ke dalam rumah, Wu Aimei sedang menyuruh pembantu ke sana dan ke sini dengan gembira.      

Ketika ia melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing berjalan masuk sambil bergandengan tangan, ia sama sekali tidak melihat Gu Qingqing, melainkan hanya tersenyum pada Leng Sicheng, "Sicheng sudah datang? Ayo masuk, makanannya sudah siap."     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing dengan sakit hati, namun Gu Qingqing malah sangat tenang, sepertinya ia sudah mengetahui bahwa dirinya akan mendapat perlakuan seperti ini dari Wu Aimei, sehingga perasaan Gu Qingqing tidak terpengaruh sama sekali.     

Wu Aimei tidak mempedulikan Gu Qingqing, jadi Gu Qingqing juga tidak masuk ke dalam, dan hanya berdiri di dekat pintu saja.     

Gu Qingqing tidak masuk, Leng Sicheng secara otomatis juga tidak akan masuk. Leng Sicheng memang tidak menyukai keluarga Gu, ia membantu keluarga Gu hanya karena Gu Qingqing.     

Kini Leng Sicheng berpikir kembali, ia pun merasa sangat sulit untuk percaya. Gu Qingqing yang memiliki harga diri tinggi, tapi mudah berkecil hati ini, menggunakan satu-satunya kesempatan untuk meminta sesuatu padanya demi keluarga Gu selama mereka menikah tiga tahun ini.     

Sedangkan keluarga Gu juga sangat hebat, mereka dapat membuat Gu Qingqing yang sepenuh hati memikirkan keluarganya, bisa sampai titik ini. Bisa dibilang bahwa Gu Qingqing sudah melakukan segala sesuatu yang ia bisa demi keluarga Gu, namun ia tetap tidak mendapatkan sedikit hormat pun dari keluarga Gu.     

Leng Sicheng dan Gu Qingqing berdiri terus di dekat pintu dan tidak masuk, sedangkan Wu Aimei yang di dalam rumah tidak menyadarinya. Lalu mereka pun mendengar suara Gu Qingshan yang sedang mengeluh, "Ibu, kenapa lemari kamarku berantakan? Aku jadi susah mau cari barang! Mana korek apiku?"     

Kemudian Gu Qingshan pun turun dari tangga. Ketika ia melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing berdiri dekat pintu, langkah kakinya pun terhenti, lalu ekspresinya juga sedikit canggung. Namun ia hanya melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing sambil mengerutkan kening, ia tidak menyambut, juga tidak seperti ibunya yang hanya menyambut Leng Sicheng.     

"Itu karena polisi datang mencari sesuatu di kamarmu .…" Wu Aimei keluar dari dapur, melihat Leng Sicheng dan Gu Qingqing masih berdiri dekat pintu, ia pun heran, "Sicheng, kenapa tidak masuk? Buat apa berdiri di sana?"     

Tatapan Leng Sicheng sangat cuek, ia bahkan malas mau melihat Wu Aimei. Gu Qingqing tersenyum singkat, lalu menghela napas panjang. Ia sama sekali tidak marah, juga tidak bersikeras berdiri dekat pintu lagi. Ia maju selangkah dan dengan tenang mengatakan, "Ibu, ada yang mau aku katakan. Apa aku bisa mengatakannya di sini?"     

Wu Aimei dan Gu Qingshan sepertinya dapat memahami apa yang ingin Gu Qingqing bicarakan, terutama Wu Aimei, ia langsung mengerutkan keningnya dan mengatakan, "Nanti saja. Jangan biarkan Sicheng berdiri dekat pintu bersamamu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.