Kisah Istri Bayaran

Gedung Fengman (12)



Gedung Fengman (12)

1"Kamu jangan pergi!" Suara Wu Aimei berubah karena terlalu marah, ia benar-benar ingin menangkap Gu Qingqing, membuatnya tidak dapat lepas dari tangannya.     

Wu Aimei bahkan menyampingkan badannya dan meraih pergelangan tangan Gu Qingqing, "Aku bilang jangan pergi!"     

Sedangkan Gu Qingqing, ia hanya melirik Wu Aimei dengan cuek, lalu melepaskan tangan Wu Aimei yang menggenggam erat lengannya secara perlahan. Kemudian Gu Qingqing membereskan barangnya, dan langsung membalikkan badan untuk turun dari mobil.     

Ekspresi Wu Aimei tampak sangat buruk, saat ini ia benar-benar memiliki perasaan bahwa ia sudah mau kehilangan Gu Qinging! Ia sudah tidak dapat tenang lagi, suara teriakannya penuh dengan kewalahan, "Gu Qingqing! kamu mau ke mana, Gu Qingqing!"     

Sekretaris Cheng yang ada di samping juga sangat panik, bukannya sudah mengatakan akan sama-sama pergi ke rumah keluarga Gu bersama Leng Sicheng? Kini Gu Qingqing malah turun dari mobil begitu saja, bagaimana nanti kalau terjadi sesuatu padanya!     

"Ibu." Sebelum pergi, Gu Qingqing menundukkan sedikit kepalanya, satu kakinya sudah keluar mobil. Tanpa membalikkan kepalanya, ia mencibir, "Sebenarnya, jika punya pilihan, aku memilih untuk tidak menikah dengan Leng Sicheng, ayah juga tidak meninggal dunia. Kita sekeluarga, meskipun kita akan menjalani kehidupan miskin seumur hidup, aku juga akan bahagia."     

Setelah mengatakan kalimat ini, Gu Qingqing tidak lagi mempedulikan Wu Aimei yang menyuruhnya jangan pergi, ia langsung turun dari mobil. Ia menutup pintu mobil, dan suara Wu Aimei seolah bisa memisahkannya dengan dirinya yang masa lalu.     

Langit sedang mendung, sepertinya mau hujan. Ada capung dan kupu-kupu sedang menari di bunga yang bermekaran di tepi jalan. Sekarang masih akhir musim panas, seharusnya langit masih belum gelap untuk sekarang. Namun saat ini, awan hitam sedang memberontak di tengah langit, menutupi langit yang terang, dan masuk ke dalam kegelapan.     

Para pejalan kaki yang di tepi jalan juga sedang buru-buru, sepertinya takut akan hujan. Hanya Gu Qingqing, hanya ia seorang yang berjalan di tepi jalan, tidak mengerti dirinya berasal dari mana, dan harus pergi ke mana.     

Gu Qingqing berjalan di tepi jalan, ia kebetulan tiba di jalan Huamaotian, dan melihat layar LED dari bawah alun-alun. Siaran berita di sana kebetulan adalah adegan 'lamaran pernikahan' dia dan Leng Sicheng di acara ulang tahun Universitas N.     

Hari Valentine sebelumnya, Leng Sicheng juga menyatakan cinta kepadanya di sini. Waktu itu Gu Qingqing mengira dirinya yang sudah menunggu selama tiga tahun akhirnya mendapatkan cinta yang didambakannya. Namun, mau Leng Sicheng berlutut lagi di hadapannya dan menyatakan cinta, ataupun memberikan seberapa banyak saham kepadanya, juga tidak dapat menutup kenyataan bahwa dia bukanlah orang yang paling dicintai Leng Sicheng seumur hidup!     

Suara guntur memberontak, awan hitam mulai berkumpul di atas kepala. Meskipun kini Gu Qingqing berjalan di tepi jalan yang ramai orang, tapi tetap tidak ada yang menyadari bahwa dialah wanita yang berpelukan dengan Leng Sicheng di layar LED itu.     

Gu Qingqing menundukkan kepalanya, lalu tersenyum pahit. Iya juga, sejak dulu hingga sekarang, Gu Qingqing hanyalah pengganti Xu Zipei.     

Xu Zipei selalu bersinar terang sebagai putri keluarga Xu. Tidak peduli di mana ia muncul, ia selalu adalah pusat perhatian semua orang. Bahkan hingga kini, Leng Sicheng masih memiliki rasa sayang untuknya.     

Sedangkan Gu Qingqing, ia hanyalah anak dari pembantu, ayahnya sudah meninggal dunia, kakaknya juga tidak berguna. Meskipun ia sudah menikah dengan Leng Sicheng, namun dirinya hanyalah seorang pengganti saja.     

Siapa itu Gu Qingqing? Dengan apa ia dapat menyaingi Xu Zipei?     

Di atas langit, suara guntur memberontak, naga perak yang ganas turun dari langit dan menyilaukan wajah Gu Qingqing yang pucat.     

Masalah percintaan dan kehidupan di dunia ini telah mengelilingi Gu Qinging. Namun ia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri, ia tetap sendirian.     

"Duar!" kemudian hujan deras pun turun membasahi Gu Qingqing.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.