Gedung Fengman (8)
Gedung Fengman (8)
Asisten yang sudah pergi tadi kembali lagi.
"Ada apa?"
Lin Zhouyi tidak membalikkan kursinya, ia tetap menatap ke luar jendela.
"Kakak Nona Gu sana sepertinya juga diawasi oleh orang lain, dan dapat dipastikan bahwa orang itu bukan orang kiriman Leng Sicheng. Aku dengar hari ini mereka sudah merencanakan sesuatu di pusat penahanan, orang kita .…"
"Kalau sudah ada yang menyediakan panggung, kita juga tidak perlu ikut campur lagi. Tarik kembali semua orang kita. Nanti saat sudah agak malam, kita pasti akan melihat berita yang sangat menghebohkan."
"Baik." Asisten menganggukkan kepalanya dan keluar dari ruangan Lin Zhouyi.
Sebenarnya sejak terjadi masalah di keluarga Liu, hingga akhirnya Gu Qingshan ditangkap polisi, meskipun dari luar tidak melibatkan keluarga Leng sama sekali, namun sebenarnya segala sesuatu dari kasus tersebut ada hubungannya dengan Leng Sicheng.
Lin Zhouyi tidak mempedulikan siapa orangnya, namun kini sudah ada yang mengatur semua ini, maka ia juga tidak perlu mengulurkan tangannya lagi dan mengganggu perkembangan masalah kakak Gu Qingqing.
----
Pada waktu yang sama, di pusat penahanan Yancheng.
Ketika Gu Qingqing dan Wu Aimei tiba dengan taksi, mereka pun melihat ada banyak wartawan dan para korban yang ditipu uangnya sedang mengepung pusat penahanan. Bahkan ada yang memprotes sambil membawa spanduk. Jika bukan karena mereka dihalangi oleh polisi, kemungkinan besar mereka sudah masuk ke dalam dan memukul Gu Qingshan.
Gu Qingqing sedikit kaget, ketika ia ingin masuk, sebuah panggilan telepon pun datang. Sekretaris Cheng mengatakan, "Nyonya, apa kalian ada di taksi tadi?"
Gu Qingqing menganggukkan kepalanya. Melihat ada banyak wartawan, ia pun bertanya, "Aku singgah pergi menjemput ibuku dulu, jadi agak telat datang. Sebenarnya ada apa ini?"
Sekretaris Cheng juga tidak sempat memberikan penjelasan, ia hanya mengatakan, "Nyonya jangan panik dulu, aku akan datang menjemput kalian dulu."
Sekretaris Cheng tiba dengan membawa mobil van. Sebelumnya, untuk menjaga keamanan, ia sengaja membawa dua orang pengawal. Namun meskipun demikian, sekretaris Cheng juga tidak pernah menyangka hari ini akan ada banyak wartawan dan korban yang datang sambil marah-marah.
Jangankan dua orang pengawal, bahkan dua puluh pengawal pun tidak akan dapat menangani kerumunan ini!
Setelah naik ke dalam mobil van, Gu Qingqing belum sempat mengatakan sesuatu, tapi Wu Aimei sudah bertanya duluan, "Ada apa ini? Jangan-jangan mereka yang sudah setuju untuk melepaskan Qingshan berubah pikiran?"
Sekretaris Cheng menggelengkan kepalanya, "Hari ini sepertinya ada semacam kegiatan sosialisasi hukum di sini, di mana para tersangka yang ditahan di sini dapat berhubungan dengan wartawan dan massa di bawah perlindungan polisi. Sebenarnya kegiatan ini tidak akan seheboh ini, namun karena kali ini yang tertahan di dalam adalah .…"
Gu Qingqing mengerutkan keningnya, "Karena di dalam ada kakakku. Dia adalah pusat perhatian dari kegiatan kali ini, makanya menarik begitu banyak wartawan dan massa datang, begitu?"
Sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya, "Nyonya, maaf, kami juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini. Presiden Leng akan tiba dalam waktu singkat, jadi jangan panik dulu. Aku akan memberi tahu polisi yang di dalam agar mengusir massa dan wartawan dari sini."
"Tapi pusat penahanan akan tutup dalam waktu lima belas menit lagi, kan?" Wu Aimei sangat panik di dalam mobil, padahal ia sudah susah payah mendambakan anaknya dapat keluar.
Wu Aimei mengingat kondisi Gu Qingshan yang sangat parah pada kunjungan sebelumnya, ia sungguh ingin membawa Gu Qingshan ke sisinya dengan segera. Namun kini ada begitu banyak wartawan di sini, jika mengeluarkan Gu Qingshan dengan sembrono, Gu Qingshan pasti akan dikepung oleh wartawan. Wu Aimei sangat panik, "Kalau, kalau hari ini tidak dapat menjemputnya bagaimana?"
"Kalau tidak menjemputnya, Gu Qingshan sudah melewati proses pembebasan dengan jaminan, berarti dia tidak akan diterima lagi di pusat penahanan. Berarti sebelum pusat penahanan ditutup, mereka akan melepaskannya dan membiarkannya menghadapi semua orang sendirian."