Kisah Istri Bayaran

Acara Ulang Tahun (40)



Acara Ulang Tahun (40)

2Tetapi Leng Sicheng tidak dapat membahas masalah ini di tempat seperti ini, mereka harus pulang dulu. Ia tidak akan mempermalukan dirinya sendiri di depan Lin Zhouyi!     

Di dalam mobil Leng Sicheng yang sangat luas, ada sekretaris Cheng di samping supir. Leng Sicheng dan Gu Qingqing seharusnya duduk bersebelahan, namun Gu Qingqing sengaja memilih untuk duduk di barisan tengah, tidak ingin dekat-dekat dengan Leng Sicheng!     

Leng Sicheng tertegun, ia tahu Gu Qingqing ingin menjaga jarak. Meskipun ia tidak terima, tapi ia juga tidak berdaya, dan hanya bisa melihat Gu Qingqing semakin menjauh darinya.     

Setelah pulang ke rumah, Leng Sicheng mengira Gu Qingqing akan segera kembali ke kamar tidur, menutup pintu dan tidak akan mempedulikannya lagi. Namun ternyata begitu Gu Qingqing masuk rumah, ia langsung mengutus pembantu.      

"Maaf, tolong siapkan dua cangkir teh untuk aku dan Tuan, teh tawar saja, lalu antar ke kamar kami."     

Pembantu rumah tidak pernah mendengar nada bicara Gu Qingqing yang seserius ini sejak ia bekerja di rumah keluarga Leng. Ia lalu mengangguk dengan kaku. Begitu pembantu itu mau pergi, Gu Qingqing menambahkan lagi.     

"Oh ya, nanti aku dan Tuan mau membicarakan sesuatu, bisa minta kamu menjauh sendiri? Hm, aku tidak minta kamu menginap di luar, cuma, tolong tutup pintu dan jendela kamarmu, jangan keluar."     

Pembantu rumah tertegun, kemudian ia mengangguk lagi, "Baik."     

Setelah teh selesai diseduh dan diantar ke kamar tidur mereka, Gu Qingqing menyalakan lampu kamar, menutup gorden dan pintu kamar, seolah mau menyidang Leng Sicheng. Wajah Gu Qingqing tampak sangat tenang, tapi terasa mengerikan, wajahnya bahkan tidak menunjukkan ekspresi apa pun.      

Leng Sicheng duduk di atas sofa, ia melihat Gu Qingqing berjalan ke depan meja kerja, mengambil cangkir teh. Karena tehnya masih panas, ia pun meniupnya dulu sebelum menyesapnya.     

Semakin tenang seseorang, semakin menunjukkan bahwa arus hatinya sedang bergolak.     

Leng Sicheng langsung mengatakan, "Kejadian malam ini bukan seperti yang kamu bayangkan. Aku dan Xu Zipei tidak melakukan apa pun di dalam kamar itu."     

Gu Qingqing meniup tehnya, lalu memegang cangkir tehnya dengan kedua tangan dan menyesap, "Baiklah, lalu?"     

"Aku .…" Sampai sini Leng Sicheng pun segera teringat rekaman suara Gu Qingqing yang diberikan Xu Zijin. Ia berpikir sejenak, lalu berdiri dan meletakkan ponselnya di atas meja.      

"Aku bisa ke kamar antik karena Xu Zijin memanggilku ke sana, tujuannya untuk memperdengarkan ketiga rekaman suara ini kepadaku."     

Ketiga rekaman suara ini sejak awal sudah Xu Zijin kirimkan ke ponsel Leng Sicheng, yang juga ingin memeriksa keaslian rekaman suara tersebut, sehingga ia pun tidak menghapusnya.     

Ia memutar rekaman suara itu, suara percakapan antara Gu Qingqing dan Xu Zijin pun terdengar.     

Gu Qingqing mendengar rekaman tersebut sampai selesai dengan diam, Leng Sicheng kemudian berkata, "Aku ke sana untuk ketiga rekaman ini, setelah itu .…"     

"Rekaman ini, memang asli." Gu Qingqing memegang erat cangkir tehnya, kemudian melihat Leng Sicheng dengan tatapan tajam, "Jadi?"     

Gu Qingqing benar-benar ingin melempar cangkir di tangannya, emosinya sudah berada di ambang kehancuran! Ia mengenal isi rekaman tersebut, karena ketiga percakapan ini memang berisi ucapan yang dia katakan kepada Xu Zijin.     

Rekaman pertama mengenai Gu Qingqing yang tidak mempedulikan Leng Sicheng memiliki berapa wanita di luar, karena tetap dialah istrinya yang sah.     

Rekaman kedua mengenai ia yang mengatakan, meskipun ia dan Leng Sicheng cerai, ia tetap bisa mendapatkan sebagian dari harta Leng Sicheng. Ia juga mengatakan, asalkan dirinya tidak bercerai, maka Xu Zipei juga tidak akan mau menjadi istri Leng Sicheng seumur hidupnya.     

Dan rekaman terakhir, waktu itu Gu Qingqing sedang marah dengan Xu Zijin, dan mengatakan kalau ia benar-benar cerai dengan Leng Sicheng, ia pasti akan merebut Nie Zhining dari Xu Zijin.     

Gu Qingqing memang benar-benar mengatakan semua itu dengan mulutnya sendiri, ia mengakuinya! Namun apakah kata-kata itu bisa mewakili perasaannya yang sesungguhnya? Memang ada sedikit, tapi ia bisa mengatakan kalau semua ini karena Xu Zijin sudah memaksanya hingga sampai pada jalan buntu.     

Jadi, apakah Leng Sicheng tidur dengan Xu Zipei hanya karena beberapa rekaman suara ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.