Acara Ulang Tahun (25)
Acara Ulang Tahun (25)
Pembantu itu mengatakan, "Kenapa kamu minum sebanyak ini? Meskipun sedang sedih, jangan menyiksa dirimu sendiri. Coba lihat kamu sekarang, membuat orang sakit hati saja!"
Wanita gaun hitam itu tidak mengatakan apa pun, pembantu itu melanjutkan, "Hari ini ada banyak tamu keluarga Xu, bahkan kamar kedua nona muda pun sudah ditempati. Sekarang kamu hanya bisa tidur di sini sebentar saja. Tapi kamu tidak perlu khawatir, di sini lebih tenang, kamu bisa istirahat dengan baik, tidak perlu takut akan terjadi sesuatu."
Kemudian Leng Sicheng melihat pembantu itu memapah wanita itu berjalan masuk ke dalam kamar, dan meletakkannya di atas tempat tidur.
Setelah pembantu itu mematikan lampu, dia sepertinya menyelimuti wanita itu dulu sebelum keluar dari kamar.
Leng Sicheng yang duduk di lantai pun langsung bangun, dia menatap sekat itu, berusaha melihat kondisi luar, lalu dia pun tertegun.
Siapa itu, Gu Qingqing?
Apa Gu Qingqing sudah datang? Kenapa dia bisa ada di sini? Kenapa dia bisa muncul di sini?
Leng Sicheng berusaha berdiri beberapa kali sambil terhuyung-huyung, akhirnya dia pun berdiri. Dengan langkah kaki yang berantakan, dia berjalan ke depan tempat tidur itu. Dari cahaya kamar yang redup, seorang wanita yang mengenakan gaun hitam sedang berbaring di atas tempat tidur dengan tenang, seluruh badan wanita itu menyebarkan aroma alkohol, sepertinya sudah kebanyakan minum.
Dengan kondisi yang linglung, Leng Sicheng berpikir, 'Oh ya, Gu Qingqing tidak pandai minum, dia sepertinya akan langsung mabuk karena minum sedikit.'
Mungkin karena cahaya kamar yang redup, Leng Sicheng melihat rambut wanita yang sudah dirias itu, kini berantakan dan sedikit keriting. Di bawah rambut, wajah bagian samping wanita itu tampak tenang. Dilihat dari garis wajahnya, sepertinya sedikit mirip dengan Gu Qingqing, namun jika dilihat lebih jelas lagi, sepertinya juga tidak mirip.
"Gu Qingqing? Gu Qingqing?" Leng Sicheng memanggil dua kali di samping tempat tidur, wanita yang tertidur itu hanya mengerutkan keningnya saja, tidak terbangun. Sedangkan aroma harum yang di dalam kamar ini semakin kuat. Leng Sicheng yang berdiri di samping, karena sedang mabuk, ditambah lagi dengan aroma manis tersebut, kini seluruh badannya seolah-olah mau jatuh.
"Apakah situasi ini sedang mengingatkanku bahwa … hubungan kita bisa mulai lagi seperti 3 tahun lalu? Apa itu berarti, semua yang kita alami, bisa diulang sekali lagi? Bagus sekali, bagus sekali."
Jika bisa mulai dari awal lagi, maka ia dan Gu Qingqing tidak akan berselisih. Bahkan kematian Ayah Gu juga bisa dianggap tidak pernah terjadi.
Sebenarnya, Leng Sicheng tidak tahu bahwa 3 tahun yang lalu, dialah orang yang disukai Gu Qingqing.
Waktu itu Leng Sicheng masih ceria dan bersemangat tinggi, bangga dan mandiri. Sedangkan Gu Qingqing pendiam, dan malu-malu. Ketika Gu Qingqing melihat Leng Sicheng, tatapannya tidak menunjukkan ekspresi dingin, hanya ada rasa malu-malu dan lembut.
Jika semua bisa diulang, maka semua penderitaan dan kesulitan hidup ini tidak akan pernah terjadi, dan ia tidak perlu hidup dalam dosa dan kesusahan seperti ini.
Jika Leng Sicheng diperbolehkan untuk mabuk terus, ia ingin terus mabuk, mabuk hingga dia tidak bisa bangun lagi!
"Qingqing, aku mencintaimu, benar-benar sangat, sangat mencintaimu .…"
Leng Sicheng menundukkan kepalanya, dia ingin mencium pipi wanita itu, namun mungkin karena dia kebanyakan minum, jadi dia malah terjatuh ke tepi tempat tidur. Tapi sudut bibirnya tetap tersenyum seolah sedang mimpi indah selamanya ….