Kisah Istri Bayaran

Acara Ulang Tahun (23)



Acara Ulang Tahun (23)

0Leng Sicheng yang ada di dalam kamar menunggu langkah kaki Xu Zijin berjalan menjauh, kemudian dia pun membuka kancing pertamanya karena merasa sesak napas.     

Padahal ia memakai baju kasual, tanpa dasi yang mencekik, namun dia merasa lehernya seolah tercekik, membuatnya sangat susah bernapas!     

AC di dalam kamar tersebut juga menyala, namun ia malah merasa kepanasan, seolah ada api yang berkobar di jantungnya. Api yang selalu ia pendam. Kejadian malam ini malah dengan tidak sengaja membangkitkan api tersebut dan menenggelamkannya!     

Leng Sicheng tiba-tiba berdiri, dia mengambil gelas sampanye dan meneguknya habis seperti sedang meneguk sake. Namun, mungkin karena sampanye itu sudah berada lama di dalam suhu kamar, kini sampanye itu sudah tidak menyegarkan lagi. Di samping Leng Sicheng ada sebotol anggur merah yang sudah dibuka, sepertinya dalam proses dekantasi.     

(Dekantasi adalah sebuah proses yang dilakukan untuk memisahkan campuran larutan dan padatan. Anggur merah didekantasi dari kristal kalium bitartrat.)     

Leng Sicheng tanpa ragu mengambil botol itu, dia bahkan enggan mau menggunakan gelas, dan langsung meminumnya dari mulut botol.     

Proses dekantasi anggur merah ini belum sempurna, sehingga memiliki rasa asam khas tanin merah kering.     

Bukannya ada yang mengatakan bahwa pada awal minum anggur merah, rasanya asam dan pahit, namun setelah itu akan merasakan rasa manis yang menyenangkan? Padahal Leng Sicheng sudah menghabiskan satu botol anggur, tapi kenapa dia sama sekali tidak merasakan rasa manis itu? Dia hanya merasakan rasa asam dan pahit.     

Leng Sicheng selalu menertawakan Xu Zijin yang tidak memiliki kemampuan, sudah menyukai Nie Zhining selama bertahun-tahun namun tetap tidak bisa mendapatkan hatinya. Tapi Xu Zijin tidak tahu, Leng Sicheng sebenarnya lebih ingin menertawakan dirinya sendiri!     

Leng Sicheng sadar bahwa Gu Qingqing tidak menyukainya, namun dia tidak menyangka, Gu Qingqing ternyata bisa menunjukkan rasa tidak sukanya dengan jelas!     

Ketika Gu Qingqing membutuhkannya, wanita itu akan pura-pura terlihat menyedihkan, bahkan setelah waktu berlalu cukup lama, mulai menggunakan badannya untuk menarik perhatian Leng Sicheng. Namun nyatanya, di belakang Leng Sicheng, Gu Qingqing selalu bersikap acuh tak acuh padanya. Gu Qingqing menyukai Nie Zhining dan uang!     

Gu Qingqing memanfaatkannya, menikahinya demi uang untuk mengubah nasib keluarganya. Leng Sicheng sangat memahami ini! Tapi apa salahnya dengan hal itu?      

Pernikahan mereka berdua, seperti yang dikatakan Leng Sicheng, adalah kesepakatan yang diambil setelah pertimbangan yang cermat. Gu Qingqing menikah demi uangnya, dan dia menikahi Gu Qingqing demi raga wanita itu, tidak masalah, kan?     

Leng Sicheng memang sangat, sangat mencintai Gu Qingqing. Namun, sejak awal orang yang disukai Gu Qingqing memang bukan dirinya. Baik itu 3 tahun yang lalu atau 3 tahun kemudian, Nie Zhining tetap menduduki posisi pertama di dalam hati Gu Qingqing.     

Jika mau mengatakan marah, Leng Sicheng paling marah pada Xu Zijin. Awalnya cukup ia saja yang mengetahui bahwa Gu Qingqing bersikap patuh di permukaan, namun di belakangnya Gu Qingqing memiliki hubungan tidak jelas dengan Nie Zhining. Tapi kenapa Xu Zijin sekarang sampai harus mengatakannya langsung?!     

Seolah, luka yang susah payah sudah Leng Sicheng tutupi, tiba-tiba dirobek Xu Zijin dengan kejam, memperlihatkan gurun yang sunyi di dalamnya!     

Leng Sicheng sudah menghabiskan satu botol anggur merah, namun amarahnya masih belum padam, malah semakin malam menjadi semakin membara! Ia tiba-tiba berdiri, matanya yang sudah merah melihat ke sekeliling kamar.     

Kamar ini adalah kamar penyimpanan yang dibuat secara khusus, di dalam kamar ini, selain ada porselen biru dan putih, buku-buku kuno, bahkan perabotnya juga sangat kuno, juga ada anggur.     

Leng Sicheng membuka rak anggur tanpa ragu-ragu, dia mengambil sebotol anggur putih yang paling dekat dengannya, lalu membuka tutupnya dan langsung meminumnya.      

Dibandingkan dengan anggur merah, anggur putih ini lebih kuat lagi. Ketika Leng Sicheng meminumnya, dia merasa seperti ada api yang membakar tenggorokan sampai ke perutnya, kemudian ke jantungnya, membuat seluruh otaknya linglung!     

Kebetulan saat ini, dari luar pintu sana terdengar suara langkah kaki, apakah itu Gu Qinqqing?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.