Acara Ulang Tahun (22)
Acara Ulang Tahun (22)
Xu Zijin menyindir, "Inilah Gu Qingqing, paling suka bersikap lemah di depan laki-laki! Sampai akhirnya meskipun laki-laki itu tidak menyukainya, tapi begitu melihat ekspresinya yang lemah lembut itu, laki-laki juga akan membantunya. Lin Zhouyi adalah korban dari sikap Gu Qingqing. Walaupun Gu Qingqing sudah mengambil keputusan yang buruk, Lin Zhouyi juga pasti akan mendukungnya!"
"Gu Qingqing sama sekali tidak menyukaimu, dia menikahimu hanya untuk uang! Sekarang dia sudah mendapatkan apa yang diinginkannya, dia berhasil mendapatkan saham dan harta lainnya darimu. Meskipun dia bercerai denganmu, tanpa ada Zhining, dia masih punya Lin Zhouyi! Kamu jangan pernah mau dibohongi lagi!"
"Kak Sicheng, Gu Qingqing sangat pandai berakting, sebenarnya dia tidak hanya menggoda Zhining di belakang, hubungannya dengan Lin Zhouyi juga tidak jelas. Tadi ketika Gu Qingqing datang ke acara, kamu sudah melihatnya sendiri kan, dia datang bersama Lin Zhouyi. Kalau bukan karena kami sudah mengetahui hubungan pernikahan kalian, kami juga pasti akan mengira Gu Qingqing adalah pacar Lin Zhouyi!"
Xu Zijin menambahkan lagi, "Kak Sicheng, Gu Qingqing benar-benar tidak layak mendapatkan perlindunganmu, juga tidak berhak menjadi Nyonya Leng!"
"Siapa bilang aku sudah dibohongi?" Kata-kata Leng Sicheng yang tiba-tiba tenang ini membuat Xu Zijin tidak mengerti untuk beberapa saat.
Ia melihat Leng Sicheng berjalan kembali ke dalam kamar. Pria itu berdiri di depan sofa, mengulurkan tangan panjangnya untuk mengambil gelas sampanye, sampanye yang berwarna kuning itu memantulkan pupil mata kuning Leng Sicheng menjadi lebih mempesona.
Leng Sicheng menggenggam erat kaki gelas sampanye, lalu mengangkat kepalanya dengan tatapan dingin, "Kamu mengatakan hal ini karena kamu menyimpulkan bahwa cinta kami berdua sangat dalam, tapi dia sudah menipuku. Tapi, apakah benar demikian?"
Xu Zijin terbengong, apa maksud Leng Sicheng? Apa Leng Sicheng juga tidak memiliki perasaan apa pun terhadap Gu Qingqing, dan pernikahan mereka hanyalah sebuah kesepakatan?
"Aku tahu kamu tidak menyukai Gu Qingqing. Tapi, setiap kali dia menunjukkan sisi lemah lembutnya di depan laki-laki, mana mungkin Kak Sicheng membiarkannya begitu saja?"
Leng Sicheng berkata dengan dingin, "Aku tidak tahu, kesalahpahaman apa yang kamu miliki mengenai pernikahanku dengan Qingqing. Sejak awal pernikahan kami bukan dilakukan karena cinta, melainkan sebuah kesepakatan setelah pertimbangan yang cermat. Sampai sekarang ini juga, sama."
Xu Zijin maju lagi, "Masalah waktu itu … memang keluarga kami yang salah. Terserah hukuman apa yang mau Kak Sicheng berikan pada kami, kami layak mendapatkannya. Namun, meskipun waktu itu kamu menikah dengan Gu Qingqing karena terpaksa, tapi kini Grup Leng sudah kembali makmur, kamu sama sekali tidak perlu mempertahankan pernikahan itu lagi!"
"Tentu saja aku tahu ada yang namanya pernikahan politik dalam pernikahan lingkaran kelas atas, dan memang ada banyak pasang suami istri yang sama sekali tidak saling cinta. Mereka mempertahankan pernikahan mereka hanya karena pernikahan politik saja. Tapi latar belakang Gu Qingqing yang begitu buruk itu, jangankan pernikahan politik, bahkan kata menikah saja sudah sangat mengangkat statusnya. Dia hanya akan menjadi halangan untuk Kak Sicheng!"
"Kamu bisa keluar duluan." Suara Leng Sicheng terdengar tenang, sepertinya dia sudah malas mau melanjutkan topik ini dengan Xu Zijin.
Dia duduk di atas sofa, melipat kedua kakinya, sikunya bertumpu pada lengan dan menopang kepalanya, seolah sedang beristirahat dengan memejamkan mata.
Xu Zijin menganggukkan kepalanya, "Baik, kalau begitu istirahat dulu."
Ia lalu berbalik badan, dia mengatur lampu kamar menjadi redup, kemudian berjalan keluar dari kamar.
Pada saat Leng Sicheng tidak melihat sosok Xu Zijin, Xu Zijin pun tersenyum, kepanikan yang sebelumnya terlihat di wajahnya pun melenyap.
Bagus sekali, semua berjalan lancar sesuai rencana.