Kisah Istri Bayaran

Acara Ulang Tahun (11)



Acara Ulang Tahun (11)

1Jangan, jangan takut, Xu Zijin masih punya kartu terakhir! Dia pasti tidak akan kalah! Nanti dia akan membuat semua orang melihat bagaimana Gu Qingqing kecewa terhadap Leng Sicheng!     

Li Hongrui mengejek, "Tapi kadang, seseorang itu tidak sadar diri, meskipun sudah mengenakan baju kaisar, tapi tetap tidak mirip Putra Mahkota. Xu Zipei pasti tidak akan sepertinya, masih menempel di badan Leng Sicheng."     

Sementara itu, Gu Qingqing yang ada di atas panggung, karena sudah menari terlalu bersemangat, kini dia masih belum bisa bernapas dengan normal. Gerakan terakhirnya membuat seluruh tubuh atasnya menempel ke badan Leng Sicheng, satu kakinya juga menempel di kaki Leng Sicheng, sedangkan satu kaki lainnya terangkat dan merangkul di pinggang pria itu.     

Wajah Leng Sicheng dan Gu Qingqing saling berhadapan, badan mereka berdua menempel erat, seolah jika bergerak sedikit saja, maka ia sudah bisa menyentuh hidung Leng Sicheng. Napas mereka saling menerpa wajah masing-masing, membuat suasana terlihat aneh.     

Gu Qingqing tidak berani melihat mata Leng Sicheng, dia takut jika dia melihat matanya, dia tidak akan punya tenaga untuk melarikan diri.      

Gu Qingqing hanya menundukkan kepalanya, berusaha ingin mengatur napasnya. Setelah napasnya kembali normal, ia pun ingin menurunkan kakinya yang merangkul di pinggang Leng Sicheng, namun ia tidak menyangka, pria ini malah mengeratkan tangannya yang memeluk kakinya, tidak ingin melepaskannya.     

Gu Qingqing mengangkat kepalanya, wajah Leng Sicheng ada di depan matanya, meskipun tidak terang, namun karena mereka berdua sangat dekat, dan karena di lobi keluarga Xu ada lampu gantung kristal lapis 3, jadi sekali mengangkat kepala, maka cahaya lampu pun menyinari atas kepala mereka. Dan perasaan yang aneh ini membuat Gu Qingqing merasa seolah dia telah kembali ke masa lalu.     

Tuhan sangat menyayangi Leng Sicheng, selama beberapa tahun ini, selain menjadi lebih dewasa, ia juga menjadi lebih tegas, lebih berkarisma, wajahnya juga hampir tidak nampak menua sedikitpun.     

Hari ini ia bisa menghadiri acara ulang tahun Xu Zipei hanya karena ingin memberikan kado saja. Ia tadinya ingin langsung pergi setelah memberikan kado, sama sekali tidak ada niat untuk tinggal di sini. Jika bukan karena melihat Gu Qingqing dan Lin Zhouyi, dia sudah pergi dari tadi.     

Namun kini ia bisa menari bersama Gu Qingqing di hadapan semua orang, bisa memeluknya, menggenggam tangannya, mereka bisa begitu dekat .…      

Meskipun ia tahu bahwa semua ini hanya karena efek tarian saja, dan Gu Qingqing sama sekali tidak memiliki niat untuk mendekatinya, bahkan tadi ketika memotong kue dan menuang sampanye, Gu Qingqing juga merasa tidak nyaman dan enggan.     

"Bisakah kamu melepaskanku?" Suara Gu Qingqing sangat pelan, terdengar lembut seperti biri-biri, bahkan kakinya yang melawan pun terasa tidak bertenaga.     

Leng Sicheng mengerutkan keningnya, namun dia juga tidak memaksa Gu Qingqing lagi, tangannya menurunkan kaki Gu Qingqing hingga ke pinggangnya. Begitu kaki Gu Qingqing menginjak lantai, dia pun langsung mundur satu langkah dan hendak pergi.     

Ia ingin pergi, sehingga tidak ada gunanya jika Leng Sicheng memaksanya. Pada saat ini, Leng Sicheng pun menarik kembali tangannya yang terletak di pinggang Gu Qingqing secara perlahan, membuat Gu Qingqing bisa terbebas dan mundur.     

Gu Qingqing mundur selangkah, awalnya dia ingin cepat-cepat menjauh dari Leng Sicheng, namun dia tidak menyangka ternyata kakinya jadi lemas karena tarian tadi, lututnya langsung melengkung dan hampir terjatuh!     

"Hati-hati!"     

Leng Sicheng melihat Gu Qingqing mau terjatuh, dia pun segera maju dan memeluknya.     

Kali ini Gu Qingqing tidak bisa menghindar lagi, dia langsung dipeluk oleh Leng Sicheng, dan seluruh badannya pun menempel kepada Leng Sicheng.      

Gu Qingqing terkejut, dia pun bergegas mundur, namun Leng Sicheng yang tadi masih mau melepaskan tangannya, kini tidak bersedia melepaskan Gu Qingqing lagi.     

Lengan Leng Sicheng memeluk Gu Qingqing erat, lalu ia menundukkan kepalanya tanpa ragu-ragu, ia maju seraya memiringkan kepalanya, dan mencium bibir Gu Qingqing!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.