Perselisihan (8)
Perselisihan (8)
"Tapi kamu harus membayar biaya baju dan salonmu sendiri." Lin Zhouyi berkata dengan nada bercanda, "Saham yang kamu pegang sudah lebih banyak daripada aku. Atau, baju yang aku pakai saat kompetisi tadi, juga kamu bayar sekalian?"
Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, "Tidak masalah. Sebenarnya aku tidak membayar gaun sebelumnya, atau kali ini .…"
Lin Zhouyi tidak menyangka, Gu Qingqing ternyata benar-benar ingin membayarnya!
Ia benar-benar tidak pernah melihat wanita seperti Gu Qingqing, "Atau begini saja, kedepannya kamu yang membiayai semua bajuku ketika aku mau menghadiri sebuah acara, bagaimana? Sekalian dengan baju yang aku pakai sehari-hari ya, Ibu kaya?"
Gu Qingqing terbengong, akhirnya Lin Zhouyi tertawa, "Sudah, aku akan menguranginya langsung dari gajimu, dan dikurangi biaya bajuku hari ini saja. Bulan depan kalau tidak mendapatkan gaji, kamu jangan menyalahkanku ya."
"Baik." Gu Qingqing menganggukkan kepalanya, dia merasa lega, kemudian tatapannya tiba-tiba dipenuhi dengan sebuah keyakinan.
Apa yang dikatakan Lin Zhouyi benar. Tidak peduli masalah apa yang akan terjadi malam ini, Gu Qingqing tetap harus berdandan cantik, dia harus dengan berani menegakkan badannya dan menghadapi masalah.
Sementara itu, Leng Sicheng yang panggilannya ditutup sepihak oleh Gu Qingqing tampak mengerutkan keningnya.
Leng Sicheng mengetahui bahwa dirinya sudah tidak dapat mengontrol situasi. Awalnya dia hanya ingin memberikan sedikit pelajaran kepada Gu Qingshan, namun sekarang masalahnya sudah di luar kendalinya.
Ia ingin menelpon Gu Qingqing lagi, namun setelah dia memikirkannya kembali, akhirnya dia memutuskan untuk membebaskan Gu Qingshan dengan jaminan dulu, jadi dia pun menelpon ke sekretaris Cheng.
"Sekarang sudah sampai mana proses penyelamatan Gu Qingshan? Kamu harus meminta pengacara untuk melakukan segala macam cara agar bisa mengeluarkan Gu Qingshan."
Sekretaris Cheng menganggukkan kepalanya, kemudian bertanya, "Presiden Leng, saya sudah menyiapkan kado yang Anda suruh."
"Kado apa?" Leng Sicheng merasa heran. Sekretaris Cheng jadi lemas mendengarnya, "Kado ulang tahun Nona Xu Zipei, bukannya Anda sudah berjanji akan memberikan kado kepadanya dan mengantar kadonya sampai ke tangannya?"
Leng Sicheng menjawab, "Oh, oke."
Setelah memberikan kado, Leng Sicheng berencana langsung pulang karena itu juga bukan acara yang penting. Sekarang yang lebih penting adalah setelah pulang ke rumah, bagaimana cara agar dia bisa menghibur Gu Qingqing!
"Ah, kamu belikan satu kado lagi untukku." Kemudian Leng Sicheng pun menutup panggilan teleponnya, kedua matanya tampak menyipit.
----
Langit mulai menggelap.
Lampu vila keluarga Xu terlihat terang seperti langit pagi. Di atas tanah rumput, ada meja yang dipenuhi bunga dan sampanye, serta terdengar ada alunan musik klasik yang lembut.
Dibandingkan dengan lokasi acara lainnya, di sini terkesan lebih tenang dan sunyi. Mungkin karena Xu Zipei adalah seorang aktris, jika mengadakan acara ulang tahun di luar, mereka harus waspada terhadap wartawan, sehingga dia memilih untuk mengadakan acara ulang tahunnya di dalam rumah saja.
Meskipun acaranya diadakan di rumah, namun tetap meriah. Selain para selebriti ternama, dan para rekan bisnis keluarga Xu, tidak ada satu pun media dan wartawan di lokasi.
Jam 19:30, acara belum dimulai, mereka yang sudah hadir duluan sedang ngobrol dan minum dengan elegan di atas tanah rumput.
Majikan rumah, juga bintang acara hari ini, Xu Zipei, sedang berjalan di atas tanah rumput. Hari ini dia mengenakan gaun hitam Chanel, potongan gaun panjang yang menyesuaikan badannya, menonjolkan garis tubuhnya yang indah dan menawan. Sebuah kalung emas Tiffany yang memiliki berlian membuatnya tampil memukau.
Tangan Xu Zipei mengambil segelas anggur merah, dia sedang berjalan di antara kerumunan sambil tersenyum sopan. Namun jika dilihat dengan seksama, terlihat kalau kedua mata Xu Zipei yang cantik itu selalu melihat ke arah pintu, sepertinya sedang menunggu seseorang.