Kisah Istri Bayaran

Masa Lalu, Masa Depan (21)



Masa Lalu, Masa Depan (21)

1Memangnya kenapa kalau kamu kecelakaan lalu lintas dan dalam kondisi kritis? Kamu pikir kamu bisa kembali ke masa lalu, dan kembali berpacaran dengan Gu Qingqing?     

Namun kenyataan sebenarnya malah menampar wajah Leng Sicheng. Setelah White day, ia selalu memikirkan kapan waktu yang tepat untuk menyatakan cintanya kepada Gu Qingqing, namun selain mendapatkan penghinaan dari Gu Qingqing dan Li Youyou, tidak lama kemudian Gu Qingqing pun menerima pernyataan cinta Nie Zhining dan mulai berpacaran dengannya.     

Sedangkan sekarang ini, karena Zhen Xiaoya dan Xu Zijin ada di luar ruang ICU, Gu Qingqing pun tidak menceritakan secara detail mengenai pernyataan cinta Nie Zhining terhadap dirinya kepada Nie Zhining yang sedang koma. Ia hanya melanjutkan ceritanya dengan nada lembut.     

"Kini aku berpikir kembali, aku harus berterima kasih kepadamu, kamu sudah membuatku merasa malam awal musim dingin itu tidak begitu dingin. Walaupun pada akhirnya kita tidak berhasil bersama sampai akhir, namun aku tetap bisa merasakan bahwa perasaanmu itu serius. Kamu adalah orang yang lembut, tidak ingin menyakiti orang lain, juga tidak ingin orang lain kesulitan gara-gara kamu. Kamu bisa lihat ke luar, di sana ada ibumu, ada Xu Zijin, dan mereka yang mengkhawatirkan dan menyayangi dirimu. Mereka semua mengharapkanmu bisa cepat sembuh, cepatlah bangun."     

Gu Qingqing sudah banyak bercerita, padahal grafik elektrokardiogram Nie Zhining bereaksi sesuai dengan alur ceritanya, namun pria itu tetap tidak terbangun.     

Gu Qingqing sudah bercerita selama 1 jam lebih, dengan cepat waktu berlalu dari siang sampai sore. Leng Sicheng sudah menunggu di luar ruang ICU selama setengah hari, karena tidak mendengar suara Gu Qingqing yang memanggilnya dari ruang ICU, ia pun duduk lagi untuk sementara waktu. Kemudian ia berdiri lagi seraya merapikan setelan bajunya, dan berkata dengan ekspresi dingin.     

"Sudah cukup, kan? Kenyataannya mungkin ada sedikit reaksi, tapi jika hanya karena beberapa kata Gu Qingqing sudah bisa membangunkan seseorang yang koma selama beberapa hari, maka aku rasa dia tidak perlu bekerja di bidang periklanan lagi, bahkan tidak menjadi dokter, melainkan harus menjadi peramal."     

Melihat grafik elektrokardiogram Nie Zhining hari ini membuat Zhen Xiaoya sangat semangat. Jadi, begitu Leng Sicheng tidak mengizinkan Gu Qingqing untuk datang ke rumah sakit, Zhen Xiaoya pun segera berkata, "Tapi, cerita Qingqing benar-benar efektif kok!"     

"Nie Zhining tidak bangun, mana bisa disebut efektif?" Leng Sicheng berkata dengan nada tenang, "Karena kita tidak tahu kapan Zhining bisa bangun lagi, kurasa kedepannya Qingqing juga tidak usah datang lagi. Lagi pula, mana mungkin Qingqing harus terus datang ke sini sampai dia bisa bangun, kan? Apa hak Bibi sampai harus membuat Qingqing terus menemaninya?"     

"Aku .…"     

"Aku tidak masalah kalau memang Bibi hanya ingin Qingqing berada di sini menemani Zhining, karena aku dan Qingqing sudah menikah. Tapi apakah Bibi tak memperhatikan perasaan Zijin, mempertimbangkan perasaan keluarga Xu?" Jari Leng Sicheng menunjuk ke arah Xu Zijin dan berkata, "Dialah calon istri dan tunangan Zhining, menantu yang Bibi dambakan selama ini. Sejak Zhining kecelakaan, Zijin selalu berada di sampingnya, dia tidak selera makan, semakin hari semakin pucat dan kurus, bahkan aku pun merasa sedih melihatnya. Bukannya Bibi sangat menyukainya dulu?"     

Mau seberapa suka, kini nyawa anakku sudah mau melayang, aku tentu harus mengutamakan nyawa anakku dulu! Pikir Zhen Xiaoya.     

Leng Sicheng malas mau menghiraukan Zhen Xiaoya, ia langsung berjalan menuju jendela ruang ICU dan mengetuk beberapa kali. Gu Qingqing mendengar suara ketukan, ia pun melihat Leng Sicheng sedang menunjuk ke arah pintu, Gu Qingqing pun mengerti ini tandanya sudah waktunya ia pergi.     

Gu Qingqing berdiri, "Zhining, aku pulang dulu. Kamu jangan menyerah, harus cepat sembuh, nanti kalau ada waktu aku akan datang menjengukmu lagi."     

Namun anehnya, tadi ketika Gu Qingqing bercerita selama satu jam lebih kepada Nie Zhining, grafik elektrokardiogramnya nampak stabil walau sedikit bereaksi. Tapi ketika Gu Qingqing berdiri dan mau pergi, grafiknya tiba-tiba menunjukkan reaksi yang kuat, kemudian dapat dilihat bahwa Nie Zhining mulai mengerutkan keningnya sedikit, bahkan jari tangannya pun mulai mengepal!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.