Masa Lalu, Masa Depan (3)
Masa Lalu, Masa Depan (3)
Gu Qingqing melihat ke arah Leng Sicheng, tatapannya penuh dengan kelelahan, "Leng Sicheng, kamu tahu tidak, kadang aku benar-benar merasa sangat lelah."
Awal-awal Gu Qingqing pernah merasa dirinya memiliki keberanian, tekad dan kemauan yang luar biasa untuk mengubah segalanya, bukan hanya dapat memikat hati Leng Sicheng, tetapi juga dapat mengubah kesenjangan besar antara status mereka berdua. Namun kini waktu sudah berlalu 3 tahun, selain hubungan mereka berdua yang sedikit lebih baik, serta keluarga Leng yang sudah menerima dirinya, kesenjangan antara mereka berdua sama sekali tidak berubah.
Leng Sicheng memang sudah mulai mendekatinya, namun masih belum mencintainya. Keluarga Leng memang sudah menerimanya, namun mereka tetap tidak menerima keluarganya, apalagi keluarga Xu, tetap suka menyindir ibunya dengan sesuka hati.
Leng Sicheng melihat Gu Qingqing yang lesu, ia ingin mengatakan sesuatu untuk menghiburnya, namun ia tidak tahu harus mengatakan apa.
"Sebenarnya, aku selalu iri pada Xu Zipei, bahkan Xu Zijin juga. Dan Bibi Li … walaupun ia sangat tidak suka padaku dan ibuku, tapi ia sangat mencintai dan menyayangi Xu Zijin. Sedangkan ibuku, ia selalu menyuruhku bersabar dengan hinaan dari keluarga Xu. Dari dulu sampai sekarang, ia tidak pernah satu kali pun membantuku bicara."
"Qingqing .…" Leng Sicheng ingin mengatakan sesuatu, namun Gu Qingqing menggelengkan kepalanya. "Tentu saja, aku tahu, aku sendiri kurang baik, keluargaku juga, jangankan kamu dan keluarga Xu, kadang aku sendiri pun merasa capek harus menangani mereka. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka keluargaku, kerabatku. Kalau memang aku ingin melarikan diri dari keluarga itu, aku juga tidak dapat menghindari kenyataan bahwa aku memiliki darah yang sama dengan mereka. Aku sendiri orangnya terlalu kaku, tidak seperti Kak Zipei yang punya kepercayaan diri dan kemampuan untuk membantu usahamu."
Gu Qingqing kemudian melihat ke mata Leng Sicheng, "Aku tahu, dengan kondisi pribadiku, ataupun keluargaku sekarang, aku masih tidak pantas untukmu. Tidak aneh jika kamu tidak menyukaiku. Hanya saja, aku harap, jika kamu ingin mengambil sebuah keputusan kedepannya, bisakah kamu memberitahuku dulu? Jangan selalu membuatku berada dalam kondisi naik turun, tanpa akhir yang terlihat."
Di akhir percakapan, mereka berdua sama-sama terdiam. Beberapa saat kemudian, Leng Sicheng merapatkan selimut dan memeluk Gu Qingqing dari belakang, dengan kepalanya bersandar di bahu Gu Qingqing, "Kamu tidak perlu membandingkan dirimu dengan siapa pun. Xu Zipei adalah Xu Zipei, kamu adalah kamu. Kamu tidak perlu merendahkan dirimu sendiri. Dan aku sudah memutuskan untuk tidak bekerja sama dengan Xu Zhongxu."
Usai berhenti sejenak, Leng Sicheng kembali melanjutkan ucapannya, "Masalah kali ini adalah kelalaianku, tapi kamu harus percaya bahwa aku tidak pernah merendahkan dirimu. Dan menghina ibumu tidak ada bedanya dengan menghina ibuku."
Gu Qingqing menolehkan kepalanya, ia sedikit terkejut.
Leng Sicheng menganggukkan kepalanya, ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Gu Qingqing, "Kita berdua adalah suami istri, suami istri itu satu, jika aku merendahkanmu, berarti aku juga merendahkan diriku sendiri. Masih ada perjalan panjang yang harus kita jalani."
Gu Qingqing sudah hampir mau mempercayai kata-kata Leng Sicheng, ia menatap pria itu seraya mengatakan, "Kalau begitu coba, coba katakan, kenapa kamu yang awalnya tidak ingin mengeksposkan statusku, jadi tiba-tiba berubah pikiran?"
Leng Sicheng mana berani bilang kalau dirinya berubah pikiran karena cemburu, karena merasa iri? Memangnya kalau Leng Sicheng jujur, hal itu dapat mengubah pikiran Gu Qingqing, dan menghilangkan posisi Nie Zhining dari dalam hati wanita ini?